Cara Membaca dan Menghitung Jangka Sorong
Cara Membaca dan Menghitung Jangka Sorong

Cara Membaca dan Menghitung Jangka Sorong

Halo Sobat TeknoBgt!

Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang sering digunakan di berbagai industri, baik itu di bidang otomotif, perkapalan, maupun manufaktur lainnya. Dalam penggunaannya, penting bagi kita untuk bisa membaca dan menghitung jangka sorong dengan benar agar hasil pengukuran yang didapatkan akurat dan dapat dipercaya. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas cara membaca dan menghitung jangka sorong dengan mudah dan cepat. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Pengenalan Jangka Sorong

Sebelum kita memulai cara membaca dan menghitung jangka sorong, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu jangka sorong. Jangka sorong merupakan salah satu jenis alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda-benda dengan akurasi tinggi. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda, mulai dari benda bulat, pipa, hingga benda berbentuk kompleks.

Secara umum, jangka sorong terdiri dari tiga bagian utama, yaitu rahang atas, rahang bawah, dan skala ukur. Rahang atas dan bawah berfungsi untuk menggenggam benda yang akan diukur, sementara skala ukur berfungsi untuk membaca hasil pengukuran.

Cara Membaca Jangka Sorong

Untuk membaca jangka sorong, kita perlu memahami terlebih dahulu bagian-bagian dari skala ukur pada alat tersebut. Skala ukur pada jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu skala utama dan skala nonius.

Skala utama pada jangka sorong biasanya terdiri dari 10 mm atau 20 mm, tergantung dari jenis jangka sorong yang digunakan. Sedangkan skala nonius terdiri dari 9 atau 10 bagian, dan setiap bagian memiliki panjang sekitar 1 mm. Dengan begitu, satu putaran skala nonius memiliki panjang sekitar 9 mm atau 10 mm, tergantung dari jenis jangka sorong yang digunakan.

Untuk membaca jangka sorong, pertama-tama kita perlu menentukan letak nol pada skala utama. Setelah itu, kita harus mencari tanda pada skala nonius yang bertemu dengan salah satu tanda pada skala utama. Tanda pada skala nonius tersebut menunjukkan besar pembacaan yang harus dilakukan.

Contoh Membaca Jangka Sorong

Untuk memperjelas cara membaca jangka sorong, berikut ini adalah contoh pengukuran menggunakan jangka sorong:

Skala UtamaSkala NoniusPembacaan
3 mm0,4 mm3,4 mm
7 mm0,3 mm7,3 mm
11 mm0,8 mm11,8 mm

Dari contoh di atas, kita bisa melihat bahwa pembacaan jangka sorong terdiri dari dua angka, yaitu angka pada skala utama dan angka pada skala nonius. Angka pada skala utama merupakan bilangan bulat, sedangkan angka pada skala nonius merupakan bilangan desimal.

Cara Menghitung Jangka Sorong

Selain membaca jangka sorong, kita juga perlu menghitung hasil pengukuran yang didapatkan. Untuk menghitung jangka sorong, kita perlu memahami terlebih dahulu ketelitian dari alat tersebut.

Ketelitian jangka sorong biasanya dituliskan pada alat itu sendiri dan biasanya merupakan bilangan desimal. Misalnya, jika ketelitian jangka sorong adalah 0,02 mm, berarti hasil pengukuran yang didapatkan dapat dibulatkan ke nilai yang terdekat dengan ketelitian tersebut.

Untuk menghitung hasil pengukuran, kita perlu mengikuti rumus berikut:

Hasil Pengukuran = Skala Utama + (Skala Nonius x Ketelitian)

Contoh Menghitung Jangka Sorong

Untuk memperjelas cara menghitung jangka sorong, berikut ini adalah contoh perhitungan menggunakan jangka sorong:

Skala UtamaSkala NoniusKetelitianPengukuran
4 mm0,8 mm0,02 mm4,16 mm
6 mm0,5 mm0,01 mm6,05 mm
9 mm0,2 mm0,01 mm9,02 mm

Dari contoh perhitungan di atas, kita bisa melihat bahwa hasil pengukuran jangka sorong juga terdiri dari dua angka, yaitu angka pada skala utama dan angka pada skala nonius yang telah dikalikan dengan ketelitian. Hasil pengukuran yang didapatkan pun akan berbentuk bilangan desimal.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu jangka sorong?

Jangka sorong adalah salah satu jenis alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda-benda dengan akurasi tinggi. Alat ini terdiri dari rahang atas, rahang bawah, dan skala ukur.

2. Bagaimana cara membaca jangka sorong?

Untuk membaca jangka sorong, kita perlu memahami terlebih dahulu bagian-bagian dari skala ukur pada alat tersebut. Skala utama pada jangka sorong biasanya terdiri dari 10 mm atau 20 mm, tergantung dari jenis jangka sorong yang digunakan. Sedangkan skala nonius terdiri dari 9 atau 10 bagian, dan setiap bagian memiliki panjang sekitar 1 mm. Dengan begitu, satu putaran skala nonius memiliki panjang sekitar 9 mm atau 10 mm, tergantung dari jenis jangka sorong yang digunakan.

3. Bagaimana cara menghitung jangka sorong?

Untuk menghitung hasil pengukuran jangka sorong, kita perlu mengikuti rumus berikut: Hasil Pengukuran = Skala Utama + (Skala Nonius x Ketelitian).

Kesimpulan

Demikianlah cara membaca dan menghitung jangka sorong dengan mudah dan cepat. Dengan memahami penggunaannya dengan benar, kita akan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan dapat dipercaya. Jangan lupa untuk selalu berlatih dan berkreasi dalam menggunakannya. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Membaca dan Menghitung Jangka Sorong