TEKNOBGT
Cara Hitung WACC: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt
Cara Hitung WACC: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Cara Hitung WACC: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mencari informasi tentang cara menghitung WACC? Jika iya, kamu berada di tempat yang tepat! Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang cara hitung WACC. Simak terus ya!

Pengertian WACC

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara hitung WACC, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu WACC. WACC atau Weighted Average Cost of Capital adalah suatu metode pengukuran yang digunakan untuk mengetahui biaya modal rata-rata dari suatu perusahaan.

WACC sendiri terdiri dari dua jenis modal, yaitu modal saham dan modal hutang. Modal saham adalah modal yang ditanamkan oleh para pemegang saham, sedangkan modal hutang adalah modal yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk pinjaman.

Perhitungan WACC sangat penting dalam menentukan keputusan investasi dan pengambilan keputusan lainnya dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap cara hitung WACC sangat penting.

Cara Hitung WACC

Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung WACC:

LangkahKeterangan
1Menghitung Total Nilai Pasar Modal Saham dan Modal Hutang
2Menghitung Persentase Modal Saham
3Menghitung Persentase Modal Hutang
4Menghitung Biaya Modal Saham
5Menghitung Biaya Modal Hutang
6Menghitung WACC

Langkah 1: Menghitung Total Nilai Pasar Modal Saham dan Modal Hutang

Langkah pertama dalam menghitung WACC adalah menentukan total nilai pasar modal saham dan modal hutang. Perusahaan dapat menghitung nilai pasar tersebut dengan cara menjumlahkan nilai saham dan hutang yang dimiliki.

Contoh:

Jumlah nilai pasar modal saham = Rp 500.000.000,-

Jumlah nilai pasar modal hutang = Rp 1.000.000.000,-

Total nilai pasar = Rp 1.500.000.000,-

Langkah 2: Menghitung Persentase Modal Saham

Langkah selanjutnya adalah menentukan persentase modal saham. Persentase modal saham dapat dihitung dengan membagi nilai pasar modal saham dengan total nilai pasar.

Contoh:

Persentase modal saham = (Rp 500.000.000,- / Rp 1.500.000.000,-) x 100% = 33,33%

Langkah 3: Menghitung Persentase Modal Hutang

Selanjutnya, kita harus menentukan persentase modal hutang. Persentase modal hutang dapat dihitung dengan membagi nilai pasar modal hutang dengan total nilai pasar.

Contoh:

Persentase modal hutang = (Rp 1.000.000.000,- / Rp 1.500.000.000,-) x 100% = 66,67%

Langkah 4: Menghitung Biaya Modal Saham

Langkah keempat adalah menghitung biaya modal saham. Biaya modal saham adalah imbal hasil yang diharapkan oleh para pemegang saham sebagai pemilik perusahaan. Biaya modal saham dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:

Biaya Modal Saham = Rf + (Rm – Rf) * β

dengan:

Rf = Tingkat pengembalian yang bebas risiko

Rm = Tingkat pengembalian pasar

β = Beta (risiko) saham

Tingkat pengembalian yang bebas risiko (Rf)

Tingkat pengembalian yang bebas risiko adalah tingkat pengembalian investasi yang dianggap tidak memiliki risiko. Biasanya, tingkat pengembalian yang bebas risiko dihitung dengan menggunakan tingkat pengembalian surat berharga negara yang dianggap memiliki risiko default yang sangat rendah.

Contoh:

Tingkat pengembalian yang bebas risiko = 8%

Tingkat pengembalian pasar (Rm)

Tingkat pengembalian pasar adalah tingkat pengembalian investasi yang dianggap wajar untuk investasi pada pasar modal. Biasanya, tingkat pengembalian pasar dihitung dengan menggunakan indeks pasar yang mewakili kinerja pasar secara keseluruhan.

Contoh:

Tingkat pengembalian pasar = 12%

Beta (risiko) saham

Beta saham adalah ukuran risiko saham terhadap pasar secara keseluruhan. Beta saham dapat dihitung dengan menggunakan analisis regresi. Saham yang memiliki beta saham di atas 1 dianggap lebih berisiko daripada pasar secara keseluruhan, sedangkan saham yang memiliki beta saham di bawah 1 dianggap kurang berisiko daripada pasar secara keseluruhan.

Contoh:

Beta (risiko) saham = 1,5

Dengan menggunakan contoh di atas, biaya modal saham dapat dihitung sebagai berikut:

Biaya Modal Saham = 8% + (12% – 8%) * 1,5 = 14%

Langkah 5: Menghitung Biaya Modal Hutang

Langkah kelima adalah menghitung biaya modal hutang. Biaya modal hutang adalah biaya bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan secara berkala terhadap pihak yang memberikan pinjaman. Biaya modal hutang dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:

Biaya Modal Hutang = Bunga Pinjaman * (1 – Pajak)

dengan:

Bunga Pinjaman = Tingkat bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan terhadap pihak yang memberikan pinjaman

Pajak = Tingkat pajak perusahaan

Tingkat bunga (Bunga Pinjaman)

Tingkat bunga adalah tingkat bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan terhadap pihak yang memberikan pinjaman. Tingkat bunga biasanya ditentukan oleh pasar dan dapat bervariasi dari waktu ke waktu.

Contoh:

Tingkat bunga = 10%

Tingkat pajak (Pajak)

Tingkat pajak adalah tingkat pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan terhadap laba yang diperoleh. Tingkat pajak dapat bervariasi dari waktu ke waktu dan tergantung pada regulasi yang berlaku di negara tersebut.

Contoh:

Tingkat pajak = 25%

Dengan menggunakan contoh di atas, biaya modal hutang dapat dihitung sebagai berikut:

Biaya Modal Hutang = 10% * (1 – 0,25) = 7,5%

Langkah 6: Menghitung WACC

Setelah mengetahui biaya modal saham dan biaya modal hutang, langkah terakhir adalah menghitung WACC. WACC dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:

WACC = (Persentase Modal Saham x Biaya Modal Saham) + (Persentase Modal Hutang x Biaya Modal Hutang)

Contoh:

WACC = (33,33% x 14%) + (66,67% x 7,5%) = 9,5%

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu WACC?

WACC atau Weighted Average Cost of Capital adalah suatu metode pengukuran yang digunakan untuk mengetahui biaya modal rata-rata dari suatu perusahaan.

2. Mengapa perhitungan WACC penting?

Perhitungan WACC sangat penting dalam menentukan keputusan investasi dan pengambilan keputusan lainnya dalam suatu perusahaan.

3. Apa saja jenis modal yang termasuk dalam perhitungan WACC?

WACC terdiri dari dua jenis modal, yaitu modal saham dan modal hutang. Modal saham adalah modal yang ditanamkan oleh para pemegang saham, sedangkan modal hutang adalah modal yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk pinjaman.

4. Bagaimana cara menghitung WACC?

Langkah-langkah dalam menghitung WACC adalah sebagai berikut:

  1. Menghitung Total Nilai Pasar Modal Saham dan Modal Hutang
  2. Menghitung Persentase Modal Saham
  3. Menghitung Persentase Modal Hutang
  4. Menghitung Biaya Modal Saham
  5. Menghitung Biaya Modal Hutang
  6. Menghitung WACC

5. Apa saja faktor yang mempengaruhi WACC?

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi WACC:

  • Tingkat bunga
  • Tingkat pajak
  • Tingkat pengembalian yang bebas risiko
  • Tingkat pengembalian pasar
  • Beta saham

Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, diharapkan Sobat TeknoBgt dapat mengerti tentang cara hitung WACC dengan benar. Perhitungan WACC sangat penting dalam menentukan keputusan investasi dan pengambilan keputusan lainnya dalam suatu perusahaan. Dengan menghitung WACC, perusahaan dapat mengetahui biaya modal rata-rata yang harus dikeluarkan dan dapat mengambil keputusan yang tepat.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung WACC: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt