Cara Hitung BPJS Ketenagakerjaan 2020 – Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt, artikel kali ini akan membahas tentang cara hitung BPJS ketenagakerjaan 2020. BPJS ketenagakerjaan merupakan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang wajib diikuti oleh seluruh pekerja di Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan perlindungan jaminan sosial kepada pekerja atas risiko sosial yang mungkin terjadi pada saat bekerja atau dalam rangka memperoleh nafkah.

Apa itu BPJS Ketenagakerjaan?

BPJS Ketenagakerjaan adalah program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Program ini memberikan perlindungan jaminan sosial kepada pekerja dan keluarganya atas risiko sosial yang mungkin terjadi pada saat bekerja.

Manfaat yang diberikan oleh BPJS ketenagakerjaan antara lain:

1. Perlindungan jaminan sosial dalam hal terjadi kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan.
2. Perlindungan jaminan hari tua.
3. Perlindungan jaminan pensiun.
4. Perlindungan jaminan kematian.

Cara Hitung BPJS Ketenagakerjaan

Untuk menghitung BPJS Ketenagakerjaan, diperlukan informasi mengenai gaji pokok yang diterima oleh pekerja. Gaji pokok inilah yang akan menjadi dasar perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan.

Untuk tahun 2020, perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan dilakukan dengan menggunakan persentase sebagai berikut:

Jadi, untuk menghitung iuran BPJS Ketenagakerjaan, pertama-tama kita harus mengetahui gaji pokok yang diterima oleh pekerja. Setelah itu, kita dapat menghitung besaran iuran yang harus dibayarkan.

Contoh Perhitungan BPJS Ketenagakerjaan

Misalnya, seorang pekerja memiliki gaji pokok sebesar Rp 5.000.000,- per bulan. Berapa besar iuran BPJS Ketenagakerjaan yang harus dibayarkan?

Untuk gaji pokok Rp 5.000.000,- per bulan, perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:

• Jika gaji pokok di bawah Rp 1.000.000,- maka iuran yang harus dibayarkan adalah 0,24% x Rp 5.000.000,- = Rp 12.000,-
• Jika gaji pokok dari Rp 1.000.000,- sampai dengan Rp 7.000.000,- maka iuran yang harus dibayarkan adalah 0,3% x Rp 5.000.000,- = Rp 15.000,-
• Jika gaji pokok di atas Rp 7.000.000,- maka iuran yang harus dibayarkan adalah 0,4% x Rp 5.000.000,- = Rp 20.000,-

Jadi, untuk gaji pokok Rp 5.000.000,- per bulan, iuran BPJS Ketenagakerjaan yang harus dibayarkan adalah Rp 15.000,-

FAQ tentang BPJS Ketenagakerjaan

1. Apa saja manfaat yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan?

Manfaat yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan antara lain adalah perlindungan jaminan sosial dalam hal terjadi kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, perlindungan jaminan hari tua, perlindungan jaminan pensiun, dan perlindungan jaminan kematian.

2. Bagaimana cara menghitung iuran BPJS Ketenagakerjaan?

Untuk menghitung iuran BPJS Ketenagakerjaan, pertama-tama kita harus mengetahui gaji pokok yang diterima oleh pekerja. Setelah itu, kita dapat menghitung besaran iuran yang harus dibayarkan berdasarkan persentase yang berlaku pada tahun tersebut.

3. Apa saja risiko sosial yang dapat terjadi pada saat bekerja?

Risiko sosial yang mungkin terjadi pada saat bekerja antara lain adalah kecelakaan kerja, sakit akibat pekerjaan, cacat tetap atau meninggal dunia akibat kecelakaan kerja atau sakit akibat pekerjaan.

Simulasi Perhitungan Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Berikut ini adalah tabel simulasi perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk gaji pokok dengan beberapa besaran:

Conclusion

Demikianlah artikel tentang cara hitung BPJS Ketenagakerjaan 2020. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Sobat TeknoBgt dalam menghitung iuran BPJS Ketenagakerjaan. Jangan lupa untuk selalu mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan karena program ini sangat penting untuk memberikan perlindungan jaminan sosial bagi pekerja.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung BPJS Ketenagakerjaan 2020 – Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt