TEKNOBGT
Cara Hitung Ampere ke Watt 3 Phase – Sobat TeknoBgt
Cara Hitung Ampere ke Watt 3 Phase – Sobat TeknoBgt

Cara Hitung Ampere ke Watt 3 Phase – Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu sedang mencari cara hitung ampere ke watt 3 phase? Jika iya, kamu berada di artikel yang tepat. Pada artikel ini, kami akan membahas secara lengkap cara menghitung ampere ke watt pada sistem 3 phase. Simak terus ya!

Apa Itu Sistem 3 Phase?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara hitung ampere ke watt 3 phase, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu sistem 3 phase. Sistem 3 phase adalah sebuah sistem distribusi listrik yang menggunakan tiga kawat penghantar atau fase yang terpisah secara fungsional dan memiliki perbedaan fasa 120 derajat.

Salah satu keunggulan dari sistem 3 phase adalah efisiensinya yang lebih baik dibandingkan dengan sistem 1 phase. Sebab, sistem 3 phase memiliki daya yang lebih besar dan lebih stabil, sehingga lebih cocok digunakan pada peralatan listrik yang membutuhkan daya besar seperti mesin industri, kompresor, dan lain sebagainya.

Cara Hitung Ampere ke Watt Pada Sistem 3 Phase

Untuk menghitung ampere ke watt pada sistem 3 phase, terdapat beberapa rumus yang harus kamu ketahui. Berikut ini adalah rumus-rumus tersebut:

Rumus Daya Aktif (P)

Rumus daya aktif pada sistem 3 phase adalah sebagai berikut:

Rumus Daya AktifSimbolSatuan
P = 1,732 x V x I x cos ϕPWatt

Keterangan:

  • V = Tegangan listrik antara 2 fase (Volt).
  • I = Arus listrik fase (Ampere).
  • cos ϕ = Faktor daya.
  • 1.732 = Faktor koreksi untuk sistem 3 phase.

Contoh Soal:

Sebuah mesin industri memiliki tegangan listrik antara 2 fase sebesar 380 Volt, arus listrik fase sebesar 10 Ampere, dan faktor daya sebesar 0,9. Berapa daya aktif yang dihasilkan oleh mesin tersebut?

Penyelesaian:

P = 1,732 x V x I x cos ϕ

P = 1,732 x 380 x 10 x 0,9

P = 5.702,4 Watt atau 5,7 kW

Jadi, daya aktif yang dihasilkan oleh mesin tersebut adalah sebesar 5,7 kW.

Rumus Daya Reaktif (Q)

Rumus daya reaktif pada sistem 3 phase adalah sebagai berikut:

Rumus Daya ReaktifSimbolSatuan
Q = 1,732 x V x I x sin ϕQVAR

Keterangan:

  • V = Tegangan listrik antara 2 fase (Volt).
  • I = Arus listrik fase (Ampere).
  • sin ϕ = Faktor daya.
  • 1.732 = Faktor koreksi untuk sistem 3 phase.

Contoh Soal:

Sebuah mesin industri memiliki tegangan listrik antara 2 fase sebesar 380 Volt, arus listrik fase sebesar 10 Ampere, dan faktor daya sebesar 0,9. Berapa daya reaktif yang dihasilkan oleh mesin tersebut?

Penyelesaian:

Q = 1,732 x V x I x sin ϕ

Q = 1,732 x 380 x 10 x 0,436

Q = 3.628,7 VAR atau 3,6 kVAR

Jadi, daya reaktif yang dihasilkan oleh mesin tersebut adalah sebesar 3,6 kVAR.

Rumus Daya Semu (S)

Rumus daya semu pada sistem 3 phase adalah sebagai berikut:

Rumus Daya SemuSimbolSatuan
S = 1,732 x V x ISVA

Keterangan:

  • V = Tegangan listrik antara 2 fase (Volt).
  • I = Arus listrik fase (Ampere).
  • 1.732 = Faktor koreksi untuk sistem 3 phase.

Contoh Soal:

Sebuah mesin industri memiliki tegangan listrik antara 2 fase sebesar 380 Volt dan arus listrik fase sebesar 10 Ampere. Berapa daya semu yang dihasilkan oleh mesin tersebut?

Penyelesaian:

S = 1,732 x V x I

S = 1,732 x 380 x 10

S = 6.602,5 VA atau 6,6 kVA

Jadi, daya semu yang dihasilkan oleh mesin tersebut adalah sebesar 6,6 kVA.

Contoh Soal Cascading Breaker

Cascading breaker atau pengatur pemutus arus dengan sistem cascade adalah suatu sistem dimana beberapa pemutus arus diletakakan secara bertingkat guna menghasilkan sistem pengamanan listrik yang lebih baik. Berikut ini adalah contoh soal mengenai cascading breaker:

Sebuah sistem listrik menggunakan cascading breaker dengan 3 lapisan pemutus arus. Daya listrik yang diterima oleh sistem adalah 15 kVA pada tegangan listrik 220 Volt dan impedansi sistem sebesar 2 Ω. Hitunglah arus listrik yang mengalir pada masing-masing lapisan pemutus arus!

Penyelesaian:

1. Hitung impedansi total sistem:

Z = R + jX

Z = 2 + j0

2. Hitung arus listrik:

I = S / V

I = 15.000 / 220

I = 68,2 A

3. Hitung tegangan listrik pada lapisan pertama:

V1 = I x Z1

V1 = 68,2 x 2

V1 = 136,4 V

4. Hitung arus listrik pada lapisan pertama:

I1 = V1 / Z1

I1 = 136,4 / 2

I1 = 68,2 A

5. Hitung tegangan listrik pada lapisan kedua:

V2 = I1 x Z2

V2 = 68,2 x 2

V2 = 136,4 V

6. Hitung arus listrik pada lapisan kedua:

I2 = V2 / Z2

I2 = 136,4 / 2

I2 = 68,2 A

7. Hitung tegangan listrik pada lapisan ketiga:

V3 = I2 x Z3

V3 = 68,2 x 2

V3 = 136,4 V

8. Hitung arus listrik pada lapisan ketiga:

I3 = V3 / Z3

I3 = 136,4 / 2

I3 = 68,2 A

Jadi, arus listrik yang mengalir pada masing-masing lapisan pemutus arus adalah 68,2 A.

FAQ

1. Apa Itu Sistem 3 Phase?

Sistem 3 phase adalah sebuah sistem distribusi listrik yang menggunakan tiga kawat penghantar atau fase yang terpisah secara fungsional dan memiliki perbedaan fasa 120 derajat.

2. Apa Keunggulan Dari Sistem 3 Phase?

Salah satu keunggulan dari sistem 3 phase adalah efisiensinya yang lebih baik dibandingkan dengan sistem 1 phase. Sebab, sistem 3 phase memiliki daya yang lebih besar dan lebih stabil, sehingga lebih cocok digunakan pada peralatan listrik yang membutuhkan daya besar seperti mesin industri, kompresor, dan lain sebagainya.

3. Bagaimana Cara Menghitung Ampere ke Watt Pada Sistem 3 Phase?

Untuk menghitung ampere ke watt pada sistem 3 phase, terdapat beberapa rumus yang harus diketahui. Beberapa rumus tersebut antara lain rumus daya aktif, rumus daya reaktif, dan rumus daya semu.

Penutup

Sekian artikel mengenai cara hitung ampere ke watt 3 phase. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt yang membutuhkan. Jika terdapat pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung Ampere ke Watt 3 Phase – Sobat TeknoBgt