TEKNOBGT
Cara Menghitung Volatilitas Harga Saham
Cara Menghitung Volatilitas Harga Saham

Cara Menghitung Volatilitas Harga Saham

Halo Sobat TeknoBgt! Jika kamu tertarik dengan investasi saham atau sudah terjun di dunia saham, kamu pasti mengenal istilah volatilitas harga saham. Volatilitas harga saham merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat risiko suatu saham. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung volatilitas harga saham secara mudah dan praktis. Simak terus ya!

Apa itu Volatilitas Harga Saham?

Sebelum masuk ke cara menghitung volatilitas harga saham, kita harus memahami apa itu volatilitas harga saham terlebih dahulu. Volatilitas harga saham adalah fluktuasi harga saham dari waktu ke waktu. Semakin besar fluktuasi harga saham suatu perusahaan, semakin tinggi pula tingkat volatilitas harga sahamnya. Hal ini menunjukkan tingkat risiko perusahaan yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan fluktuasi harga saham yang lebih kecil.

Volatilitas harga saham biasanya diukur dengan menggunakan standar deviasi (standard deviation) dari harga saham selama periode tertentu. Semakin tinggi standar deviasi, semakin besar volatilitas harga sahamnya.

Cara Menghitung Volatilitas Harga Saham

Langkah 1: Mengumpulkan Data Harga Saham

Langkah pertama dalam menghitung volatilitas harga saham adalah dengan mengumpulkan data harga saham selama periode tertentu. Periode tersebut dapat berupa mingguan, bulanan, atau tahunan, tergantung dari kebutuhanmu. Kamu bisa mendapatkan data harga saham dari website atau aplikasi saham seperti Yahoo Finance atau Investing.com.

Langkah 2: Menghitung Harga Rata-Rata

Setelah mengumpulkan data harga saham selama periode tertentu, langkah selanjutnya adalah dengan menghitung harga rata-rata selama periode tersebut. Harga rata-rata ini akan menjadi patokan kita untuk menghitung standar deviasi. Caranya sederhana, kita hanya perlu menjumlahkan semua harga saham dan membaginya dengan jumlah hari perdagangan.

TanggalHarga Saham
1 Januari 202110,000
4 Januari 202111,000
5 Januari 20219,000
6 Januari 202110,500

Contohnya, jika kita memiliki data harga saham seperti di atas selama 4 hari perdagangan di Januari 2021, maka harga rata-ratanya adalah:

(10,000 + 11,000 + 9,000 + 10,500) ÷ 4 = 10,125

Langkah 3: Menghitung Selisih Antara Harga Saham dan Harga Rata-Rata

Setelah menghitung harga rata-rata, langkah berikutnya adalah dengan menghitung selisih antara harga saham dan harga rata-rata. Caranya sederhana, kita hanya perlu mengurangkan harga saham dengan harga rata-rata.

TanggalHarga SahamHarga Rata-RataSelisih
1 Januari 202110,00010,125-125
4 Januari 202111,00010,125875
5 Januari 20219,00010,125-1,125
6 Januari 202110,50010,125375

Contohnya, jika kita menggunakan data harga saham di atas, maka selisih antara harga saham dan harga rata-rata adalah sebagai berikut:

  • 1 Januari 2021: 10,000 – 10,125 = -125
  • 4 Januari 2021: 11,000 – 10,125 = 875
  • 5 Januari 2021: 9,000 – 10,125 = -1,125
  • 6 Januari 2021: 10,500 – 10,125 = 375

Langkah 4: Menghitung Standar Deviasi

Setelah menghitung selisih antara harga saham dan harga rata-rata, langkah terakhir adalah dengan menghitung standar deviasi. Caranya sederhana, kita hanya perlu menghitung rata-rata kuadrat dari selisih harga saham dan harga rata-rata, dan mengambil akar kuadrat dari hasil tersebut.

TanggalHarga SahamHarga Rata-RataSelisihKuadrat Selisih
1 Januari 202110,00010,125-12515,625
4 Januari 202111,00010,125875765,625
5 Januari 20219,00010,125-1,1251,265,625
6 Januari 202110,50010,125375140,625

Contohnya, jika kita menggunakan data harga saham di atas, maka standar deviasinya adalah sebagai berikut:

√[(15,625 + 765,625 + 1,265,625 + 140,625) ÷ 4] = √547,500 ÷ 4 = 41.54

Jadi, volatilitas harga saham selama periode tersebut adalah sebesar 41.54.

FAQ

1. Mengapa penting untuk menghitung volatilitas harga saham?

Volatilitas harga saham adalah salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat risiko suatu saham. Semakin besar fluktuasi harga saham suatu perusahaan, semakin tinggi pula tingkat volatilitas harga sahamnya. Dengan mengetahui tingkat volatilitas harga saham, investor dapat menentukan apakah suatu saham cocok untuk investasi jangka pendek atau jangka panjang.

2. Apa perbedaan antara volatilitas dan risiko?

Volatilitas dan risiko seringkali dipakai sebagai istilah yang sama, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan. Volatilitas mengacu pada fluktuasi harga saham dari waktu ke waktu, sedangkan risiko mengacu pada kemungkinan kerugian yang dapat terjadi akibat fluktuasi harga saham tersebut. Dalam hal ini, semakin besar volatilitas suatu saham, semakin besar pula risiko yang terkait dengan saham tersebut.

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi volatilitas harga saham?

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi volatilitas harga saham antara lain kondisi ekonomi global, kondisi perusahaan, fluktuasi mata uang, kebijakan pemerintah, dan juga sentimen pasar atau opini publik terhadap suatu perusahaan. Semakin banyak faktor yang mempengaruhi volatilitas harga saham, semakin besar pula fluktuasi harga saham suatu perusahaan.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung volatilitas harga saham secara mudah dan praktis. Dalam menghitung volatilitas harga saham, kita perlu mengumpulkan data harga saham selama periode tertentu, menghitung harga rata-rata selama periode tersebut, menghitung selisih antara harga saham dan harga rata-rata, dan terakhir menghitung standar deviasi. Dengan mengetahui volatilitas harga saham suatu perusahaan, investor dapat menentukan tingkat risiko yang terkait dengan saham tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang tertarik dengan investasi saham.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Volatilitas Harga Saham