Hello Sobat TeknoBgt, dalam dunia bisnis, value added menjadi salah satu konsep penting yang harus dipahami. Value added adalah selisih antara harga barang atau jasa yang dihasilkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menghitung value added. Yuk, simak pembahasannya!
Apa itu Value Added?
Sebelum membahas cara menghitung value added, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu value added. Value added merupakan konsep yang dikenal dalam dunia bisnis. Value added dapat diartikan sebagai selisih antara harga barang atau jasa yang dihasilkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
Artinya, value added merupakan kontribusi yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam menciptakan nilai tambah pada suatu produk atau jasa. Semakin besar value added yang dihasilkan, semakin besar pula keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan.
Contoh Sederhana Value Added
Misalnya, apabila Anda membeli bahan baku untuk membuat suatu produk seharga Rp 100.000,- dan memproduksi barang tersebut dengan biaya produksi sebesar Rp 50.000,-, kemudian menjual produk tersebut dengan harga Rp 200.000,-, maka value added yang dihasilkan adalah:
Besarnya Harga Barang | Rp 200.000,- |
---|---|
Biaya Produksi | Rp 50.000,- |
Value Added | Rp 150.000,- |
Cara Menghitung Value Added
1. Tentukan Harga Barang
Langkah pertama dalam menghitung value added adalah menentukan harga barang. Harga barang dapat ditentukan berdasarkan harga jual di pasar.
2. Hitung Biaya Produksi
Langkah selanjutnya adalah menghitung biaya produksi. Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu biaya produksi variabel dan biaya produksi tetap. Biaya produksi variabel adalah biaya yang berubah-ubah tergantung pada besarnya produksi, sedangkan biaya produksi tetap adalah biaya yang tetap tidak tergantung pada besarnya produksi.
Biaya produksi variabel antara lain meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya lain-lain yang berubah tergantung pada besarnya produksi. Sedangkan biaya produksi tetap meliputi biaya penyusutan mesin, biaya sewa gedung, dan biaya-biaya lain yang tetap tidak tergantung pada besarnya produksi.
3. Hitung Value Added
Setelah menentukan harga barang dan biaya produksi, langkah selanjutnya adalah menghitung value added. Value added dapat dihitung dengan rumus:
Value Added = Harga Barang – Biaya Produksi
4. Evaluasi Value Added
Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi value added. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam menciptakan nilai tambah pada suatu produk atau jasa. Semakin besar value added yang dihasilkan, semakin besar pula keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan.
Kesimpulan
Demikianlah cara menghitung value added pada suatu bisnis. Dengan menghitung value added, perusahaan dapat mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dalam menciptakan nilai tambah pada suatu produk atau jasa. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt. Jangan lupa untuk terus mengikuti artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!
FAQ
Apa itu Value Added?
Value added merupakan kontribusi yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam menciptakan nilai tambah pada suatu produk atau jasa. Value added dapat diartikan sebagai selisih antara harga barang atau jasa yang dihasilkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
Bagaimana cara menghitung Value Added?
Cara menghitung value added adalah sebagai berikut:
- Tentukan harga barang.
- Hitung biaya produksi.
- Hitung value added dengan rumus: value added = harga barang – biaya produksi.
- Evaluasi value added.
Apa manfaat menghitung Value Added?
Manfaat menghitung value added adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam menciptakan nilai tambah pada suatu produk atau jasa. Semakin besar value added yang dihasilkan, semakin besar pula keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan.
Apa yang dimaksud dengan biaya produksi variabel?
Biaya produksi variabel adalah biaya yang berubah-ubah tergantung pada besarnya produksi, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya lain-lain yang berubah tergantung pada besarnya produksi.
Apa yang dimaksud dengan biaya produksi tetap?
Biaya produksi tetap adalah biaya yang tetap tidak tergantung pada besarnya produksi, seperti biaya penyusutan mesin, biaya sewa gedung, dan biaya-biaya lain yang tetap tidak tergantung pada besarnya produksi.
Apa yang harus dilakukan setelah menghitung Value Added?
Setelah menghitung value added, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam menciptakan nilai tambah pada suatu produk atau jasa.