TEKNOBGT
Cara Menghitung Validitas Instrumen
Cara Menghitung Validitas Instrumen

Cara Menghitung Validitas Instrumen

Halo Sobat TeknoBgt, pada kesempatan kali ini kita akan membahas cara menghitung validitas instrumen. Validitas instrumen sangatlah penting dalam melakukan penelitian karena validitas adalah kebenaran dari suatu penelitian atau instrumen. Dalam penelitian, kita ingin memastikan bahwa data yang kita kumpulkan benar-benar mewakili apa yang ingin kita ukur. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa instrumen yang kita gunakan valid.

Pengertian Validitas Instrumen

Sebelum membahas cara menghitung validitas instrumen, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu validitas instrumen. Validitas instrumen adalah sejauh mana suatu instrumen dapat digunakan untuk mengukur konstruk atau variabel yang ingin diukur. Dalam kata lain, validitas instrumen dapat diartikan sebagai sejauh mana instrumen itu dapat mengukur apa yang ingin diukur.

Validitas instrumen dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Jenis ValiditasPenjelasan
Validitas KontenSejauh mana instrumen mewakili konstruk yang ingin diukur.
Validitas KriteriaSejauh mana instrumen berkorelasi dengan instrumen sejenis atau dengan variabel yang berkaitan.
Validitas KonstrukSejauh mana instrumen dapat digunakan untuk mengukur konstruk yang ingin diukur.

Cara Menghitung Validitas Instrumen

1. Validitas Konten

Validitas konten mengukur sejauh mana instrumen mewakili konstruk yang ingin diukur. Ada dua cara untuk menghitung validitas konten, yaitu:

a. Metode Ahli

Metode ahli dilakukan dengan meminta pendapat dari ahli mengenai kecocokan antara instrumen dan konstruk yang ingin diukur. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Pilih beberapa ahli yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang yang ingin diukur.
  2. Bagikan instrumen kepada ahli-ahli tersebut dan minta mereka untuk menilai kecocokan antara instrumen dan konstruk yang ingin diukur.
  3. Hitung nilai kesepakatan antara ahli dengan menggunakan rumus rata-rata.
  4. Jika nilai kesepakatan di atas 0,80, maka instrumen dapat dikatakan valid.

b. Metode Responden

Metode responden dilakukan dengan meminta pendapat dari responden mengenai kecocokan antara instrumen dan konstruk yang ingin diukur. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Pilih beberapa responden yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang yang ingin diukur.
  2. Bagikan instrumen kepada responden dan minta mereka untuk menilai kecocokan antara instrumen dan konstruk yang ingin diukur.
  3. Hitung nilai kesepakatan antar responden dengan menggunakan rumus rata-rata.
  4. Jika nilai kesepakatan di atas 0,80, maka instrumen dapat dikatakan valid.

2. Validitas Kriteria

Validitas kriteria mengukur sejauh mana instrumen berkorelasi dengan instrumen sejenis atau dengan variabel yang berkaitan. Ada dua cara untuk menghitung validitas kriteria, yaitu:

a. Metode Korelasi

Metode korelasi dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara instrumen dengan instrumen sejenis atau dengan variabel yang berkaitan. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Pilih instrumen sejenis atau variabel yang berkaitan dengan instrumen yang ingin diukur.
  2. Lakukan pengukuran pada kedua instrumen atau variabel tersebut.
  3. Hitung nilai korelasi antara kedua instrumen atau variabel tersebut.
  4. Jika nilai korelasi di atas 0,80, maka instrumen dapat dikatakan valid.

b. Metode Beda Kelompok

Metode beda kelompok dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran instrumen antara kelompok yang berbeda. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Pilih dua kelompok yang berbeda, misalnya kelompok yang memiliki karakteristik yang berbeda.
  2. Lakukan pengukuran pada kedua kelompok tersebut dengan menggunakan instrumen yang sama.
  3. Hitung nilai beda antara kedua kelompok tersebut.
  4. Jika nilai beda di bawah nilai kritis, maka instrumen dapat dikatakan valid.

3. Validitas Konstruk

Validitas konstruk mengukur sejauh mana instrumen dapat digunakan untuk mengukur konstruk yang ingin diukur. Ada beberapa cara untuk menghitung validitas konstruk, yaitu:

a. Analisis Faktor

Analisis faktor dilakukan dengan menghitung nilai faktor loading dari setiap item pada instrumen. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Lakukan analisis faktor dengan menggunakan program statistik.
  2. Hitung nilai faktor loading dari setiap item pada instrumen.
  3. Jika nilai faktor loading di atas 0,40, maka item tersebut dapat dikatakan valid.

b. Analisis Rasch

Analisis Rasch dilakukan dengan menghitung nilai logit dari setiap item pada instrumen. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Lakukan analisis Rasch dengan menggunakan program statistik.
  2. Hitung nilai logit dari setiap item pada instrumen.
  3. Jika nilai logit di atas 1, maka item tersebut dapat dikatakan valid.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Mengapa validitas instrumen penting dalam penelitian?

Validitas instrumen penting dalam penelitian karena validitas adalah kebenaran dari suatu penelitian atau instrumen. Dalam penelitian, kita ingin memastikan bahwa data yang kita kumpulkan benar-benar mewakili apa yang ingin kita ukur. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa instrumen yang kita gunakan valid.

2. Apa saja jenis-jenis validitas instrumen?

Jenis-jenis validitas instrumen antara lain validitas konten, validitas kriteria, dan validitas konstruk.

3. Bagaimana cara menghitung validitas konten?

Cara menghitung validitas konten antara lain dengan metode ahli dan metode responden.

4. Bagaimana cara menghitung validitas kriteria?

Cara menghitung validitas kriteria antara lain dengan metode korelasi dan metode beda kelompok.

5. Bagaimana cara menghitung validitas konstruk?

Cara menghitung validitas konstruk antara lain dengan analisis faktor dan analisis Rasch.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Validitas Instrumen