TEKNOBGT
Cara Menghitung Uji Validitas dengan Excel
Cara Menghitung Uji Validitas dengan Excel

Cara Menghitung Uji Validitas dengan Excel

Cara Menghitung Uji Validitas dengan Excel

Halo Sobat TeknoBgt, dalam dunia penelitian, uji validitas merupakan sebuah keharusan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan dapat dijadikan sumber yang dapat dipercaya atau tidak. Biasanya, peneliti menggunakan bantuan software STATISTIK untuk dapat menghitung uji validitas dari data yang telah dikumpulkan. Namun, apabila Sobat TeknoBgt tidak memilik software tersebut, Sobat TeknoBgt dapat menggunakan Microsoft Excel untuk menghitung uji validitas dengan mudah. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Sobat TeknoBgt lakukan.

1. Persiapan Data

Langkah pertama yang harus Sobat TeknoBgt lakukan adalah mempersiapkan data yang akan dihitung uji validitasnya. Pastikan bahwa data tersebut telah lengkap dan terurut dengan benar. Selain itu, Sobat TeknoBgt juga perlu mengetahui jenis data yang akan dihitung validitasnya seperti data nominal, ordinal, interval, atau rasio.

Sebagai contoh, Sobat TeknoBgt akan menggunakan data penelitian tentang preferensi konsumen terhadap produk smartphone. Data tersebut terdiri dari jenis kelamin responden, umur responden, merek smartphone yang dipilih, serta alasan memilih merek tersebut.

2. Membuat Tabel Frekuensi

Langkah kedua adalah membuat tabel frekuensi untuk mengetahui sebaran data dari masing-masing variabel. Tabel frekuensi terdiri dari kolom-kolom yang menunjukkan kategori atau nilai variabel, serta jumlah frekuensi dari masing-masing kategori atau nilai tersebut.

Untuk membuat tabel frekuensi, Sobat TeknoBgt dapat menggunakan fitur “Data Analysis” yang terdapat pada Excel. Caranya adalah dengan masuk ke “Data” dan memilih “Data Analysis” pada ribbon. Selanjutnya, Sobat TeknoBgt memilih “Descriptive Statistics” dan mengisi range data serta output location. Terakhir, Sobat TeknoBgt memilih variabel yang ingin dihitung tabel frekuensinya.

Jenis KelaminJumlah
Laki-laki35
Perempuan25

FAQ: Bagaimana cara membuat tabel frekuensi secara manual?

Apabila Sobat TeknoBgt tidak ingin menggunakan fitur “Data Analysis”, Sobat TeknoBgt juga dapat membuat tabel frekuensi secara manual. Caranya adalah dengan mengetikkan masing-masing kategori atau nilai variabel pada kolom pertama, kemudian menghitung jumlah frekuensinya pada kolom kedua. Setelah itu, Sobat TeknoBgt dapat menghitung persentase frekuensi dari masing-masing kategori atau nilai tersebut.

3. Menghitung Validitas dengan Rumus

Setelah mengetahui tabel frekuensi dari masing-masing variabel, langkah berikutnya adalah menghitung validitas dengan menggunakan rumus yang sesuai dengan jenis data. Berikut adalah rumus-rumus yang dapat Sobat TeknoBgt gunakan:

3.1. Validitas Data Nominal

Pada data nominal, validitas dihitung dengan menggunakan rumus chi-square. Chi-square merupakan nilai hasil perhitungan dari selisih antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan. Frekuensi yang diharapkan dihitung berdasarkan proporsi dari masing-masing kategori variabel.

Contoh penggunaan rumus chi-square pada data jenis kelamin responden:

Jenis KelaminJumlahFrekuensi HarapanSelisihSelisih KuadratChi-Square
Laki-laki35305250,833
Perempuan2530-5250,833
Total60600501,667

Dari tabel di atas, diperoleh nilai chi-square sebesar 1,667. Chi-square tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai tabel chi-square untuk tingkat signifikansi tertentu untuk mengetahui apakah data tersebut valid atau tidak. Apabila nilai chi-square lebih besar dari nilai tabel chi-square, maka data tersebut valid.

3.2. Validitas Data Ordinal dan Interval

Pada data ordinal dan interval, validitas dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Korelasi tersebut mengukur seberapa dekat hubungan antara dua variabel. Nilai korelasi dapat bervariasi dari -1 sampai 1, dimana korelasi positif menunjukkan hubungan yang semakin kuat dan korelasi negatif menunjukkan hubungan yang semakin lemah.

Contoh penggunaan rumus korelasi product moment pada data umur responden dan merek smartphone yang dipilih:

Umur RespondenMerek Smartphone yang Dipilih
Persen
Umur Responden10,45
Merek Smartphone yang Dipilih0,451

Dari tabel di atas, diperoleh nilai korelasi sebesar 0,45. Nilai korelasi tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai korelasi tabel untuk tingkat signifikansi tertentu untuk mengetahui apakah data tersebut valid atau tidak. Apabila nilai korelasi lebih besar dari nilai korelasi tabel, maka data tersebut valid.

3.3. Validitas Data Rasio

Pada data rasio, validitas dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment seperti pada data ordinal dan interval. Namun, dalam data rasio, hasil korelasi juga dapat dikaitkan dengan pengaruh atau kontribusi dari masing-masing variabel terhadap nilai yang dihasilkan.

Contoh penggunaan rumus korelasi product moment pada data umur responden dan alasan memilih merek smartphone:

Umur RespondenAlasan Memilih Merek Smartphone
Persen
Umur Responden10,75
Alasan Memilih Merek Smartphone0,751

Dari tabel di atas, diperoleh nilai korelasi sebesar 0,75. Selain itu, juga dapat diketahui bahwa umur responden memiliki kontribusi sebesar 0,56 terhadap alasan memilih merek smartphone. Nilai kontribusi tersebut dapat digunakan untuk mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi alasan memilih merek smartphone.

4. Kesimpulan

Dari hasil perhitungan validitas dengan Excel, dapat disimpulkan apakah data yang telah dikumpulkan dapat dipercaya atau tidak. Penggunaan Excel sebagai alternatif software STATISTIK yang lebih canggih dapat memudahkan Sobat TeknoBgt dalam menghitung validitas data. Selain itu, penggunaan Excel juga dapat mempercepat proses pengolahan data penelitian.

5. Referensi

Berikut adalah beberapa referensi yang dapat Sobat TeknoBgt gunakan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai uji validitas dengan Excel:

  • Nurhadi. (2017). SPSS VS Excel. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  • Utami, S. R. (2013). Metode Penelitian Sosial: Teori dan Praktik. Bandung: PT Refika Aditama.

6. FAQ: Apakah Uji Validitas Sama dengan Uji Reliabilitas?

Tidak, uji validitas dan uji reliabilitas merupakan dua hal yang berbeda. Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa akurat data yang telah dikumpulkan, sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui seberapa konsisten hasil dari data yang telah dikumpulkan.

FAQ: Apa yang Harus Dilakukan Apabila Data Tidak Valid?

Apabila data tidak valid, maka data tersebut tidak dapat digunakan sebagai sumber dalam penelitian. Oleh karena itu, sebelum memulai penelitian, sebaiknya Sobat TeknoBgt melakukan tahap pretest untuk mengetahui kevalidan data yang akan dikumpulkan.

FAQ: Apa yang Harus Dilakukan Apabila Data Tidak Normal?

Apabila data tidak normal, maka Sobat TeknoBgt dapat melakukan transformasi data atau menggunakan metode nonparametrik dalam menghitung statistik dari data tersebut. Namun, sebaiknya Sobat TeknoBgt juga melakukan tahap pretest sebelum memulai penelitian untuk memastikan kenormalan data yang akan dikumpulkan.

FAQ: Apakah Excel Lebih Baik Daripada Software STATISTIK?

Tidak, Excel memiliki keterbatasan dalam menghitung statistik dari data yang kompleks. Oleh karena itu, software STATISTIK yang lebih canggih dan lebih spesifik dalam menghitung statistik dari data merupakan pilihan ya
ng lebih baik untuk penelitian yang lebih kompleks.

7. Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Uji Validitas dengan Excel