TEKNOBGT
Cara Menghitung Standar Deviasi dengan Excel
Cara Menghitung Standar Deviasi dengan Excel

Cara Menghitung Standar Deviasi dengan Excel

Halo Sobat TeknoBgt! Bagi kamu yang sering berkecimpung di dunia statistik, pasti sudah tidak asing dengan istilah standar deviasi. Standar deviasi adalah pengukuran sebaran data di sekitar nilai rata-rata. Standar deviasi biasanya dihitung untuk menentukan seberapa dekat data yang diukur dengan nilai rata-rata yang sebenarnya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung standar deviasi dengan Excel. Excel adalah alat yang sangat berguna untuk analisis data dan menghitung statistik seperti standar deviasi. Jadi, mari kita mulai!

Definisi Standar Deviasi

Sebelum kita membahas cara menghitung standar deviasi, mari kita ulas dulu tentang apa itu standar deviasi. Standar deviasi adalah pengukuran sebaran data di sekitar nilai rata-rata. Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh nilai-nilai data dari rata-rata.

Standar deviasi dapat dinyatakan dalam bentuk persentase atau sebagai angka tunggal. Semakin besar angka standar deviasi, semakin besar pula variabilitas data.

Untuk lebih memahami konsep standar deviasi, mari kita lihat contoh sederhana berikut:

NilaiFrekuensi
702
755
808
853
902

Dalam tabel di atas, kita memiliki 20 nilai data yang terdiri dari nilai 70, 75, 80, 85, dan 90. Nilai rata-rata dari data ini adalah 80. Standar deviasi akan menunjukkan seberapa jauh nilai-nilai data ini dari nilai rata-rata yang sebenarnya.

Untuk menghitung standar deviasi dari data di atas, kita dapat menggunakan Excel. Langkah-langkahnya akan dibahas di bawah ini.

Menghitung Standar Deviasi Menggunakan Excel

Untuk menghitung standar deviasi menggunakan Excel, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Masukkan Data ke Excel

Langkah pertama adalah memasukkan data yang ingin kamu hitung standar deviasinya ke dalam Excel.

Di kolom pertama pada Excel, masukkan nilai-nilai data yang ingin kamu analisis. Misalnya, kita akan menggunakan data yang sama seperti di tabel di atas:

NilaiFrekuensi
702
755
808
853
902

Berikut adalah tampilan data ketika dimasukkan ke dalam Excel:

Langkah 2: Hitung Nilai Rata-Rata

Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai rata-rata dari data yang telah dimasukkan. Untuk menghitung nilai rata-rata, kamu bisa menggunakan fungsi AVERAGE di Excel.

Caranya adalah dengan mengetikkan formula =AVERAGE(B2:B6) pada sel B7 (di mana B2:B6 adalah range data yang ingin kamu hitung rata-ratanya). Kemudian tekan Enter. Hasilnya akan terlihat seperti di bawah ini:

Sebagai informasi tambahan, nilai rata-rata dari data di atas adalah 80.

Langkah 3: Hitung Selisih Setiap Nilai dengan Rata-rata

Kemudian, kita perlu menghitung selisih setiap nilai data dengan rata-rata. Caranya adalah dengan menambahkan satu kolom di sebelah kanan kolom nilai dan memberikan nama kolom tersebut sebagai “Selisih”.

Untuk menghitung selisih setiap nilai dengan rata-rata, kamu bisa menggunakan rumus =B2-$B$7 pada sel C2 (di mana B2 adalah nilai data pada baris tersebut, dan $B$7 adalah nilai rata-rata yang telah dihitung pada langkah sebelumnya).

Setelah itu, kamu bisa menarik rumus tersebut ke bawah untuk menghitung selisih dari seluruh nilai data. Berikut adalah tampilan data setelah selisih dihitung:

Langkah 4: Hitung Kuadrat Dari Selisih Setiap Nilai

Setelah kamu menghitung selisih setiap nilai dengan rata-rata, langkah selanjutnya adalah menghitung kuadrat dari selisih tersebut.

Caranya adalah dengan menambahkan kolom baru di sebelah kanan kolom selisih dan memberikan nama kolom tersebut sebagai “Kuadrat”. Kemudian, kamu bisa menggunakan rumus =C2^2 pada sel D2 (di mana C2 adalah selisih dari nilai pada baris tersebut).

Setelah itu, kamu bisa menarik rumus tersebut ke bawah untuk menghitung kuadrat dari seluruh selisih. Berikut adalah tampilan data setelah kuadrat dihitung:

Langkah 5: Hitung Jumlah dari Seluruh Kuadrat

Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan seluruh nilai kuadrat yang telah dihitung.

Caranya adalah dengan menambahkan satu baris baru di bawah data dan memberikan nama baris tersebut sebagai “Total”. Kemudian, kamu bisa menggunakan rumus =SUM(D2:D6) pada sel D7 (di mana D2:D6 adalah range sel yang berisi nilai kuadrat).

Setelah itu, kamu akan mendapatkan jumlah dari seluruh nilai kuadrat. Berikut adalah tampilan data setelah nilai total dihitung:

Sebagai informasi tambahan, jumlah dari seluruh nilai kuadrat pada data di atas adalah 650.

Langkah 6: Hitung Standar Deviasi

Langkah terakhir adalah menghitung standar deviasi dari data yang telah dimasukkan.

Caranya adalah dengan menggunakan rumus =SQRT(D7/(COUNT(B2:B6)-1)) pada sel B8 (di mana D7 adalah nilai total kuadrat yang telah dihitung pada langkah sebelumnya, dan COUNT(B2:B6)-1 adalah jumlah data dikurangi 1).

Setelah kamu mengetikkan rumus tersebut dan menekan Enter, hasilnya akan muncul pada sel tersebut. Berikut adalah tampilan data lengkap dengan nilai standar deviasi:

Sebagai informasi tambahan, nilai standar deviasi dari data di atas adalah 5.36.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu standar deviasi?

Standar deviasi adalah pengukuran sebaran data di sekitar nilai rata-rata. Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh nilai-nilai data dari rata-rata.

2. Mengapa standar deviasi penting?

Standar deviasi penting karena dapat membantu kita memahami seberapa jauh nilai-nilai dari suatu data dari nilai rata-rata yang sebenarnya. Hal ini berguna untuk membuat keputusan yang lebih akurat dalam bisnis atau ilmu pengetahuan.

3. Apa bedanya standar deviasi dengan range?

Range adalah selisih antara nilai maksimum dan minimum pada satu set data, sedangkan standar deviasi adalah pengukuran sebaran data di sekitar nilai rata-rata.

4. Bagaimana cara menghitung standar deviasi di Excel?

Untuk menghitung standar deviasi menggunakan Excel, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

– Masukkan data ke Excel

– Hitung nilai rata-rata

– Hitung selisih setiap nilai dengan rata-rata

– Hitung kuadrat dari selisih setiap nilai

– Hitung jumlah dari seluruh kuadrat

– Hitung standar deviasi menggunakan rumus =SQRT(D7/(COUNT(B2:B6)-1
))

5. Apa pengaruh outlier pada standar deviasi?

Outlier dapat memengaruhi standar deviasi karena outlier dapat memperbesar selisih antara nilai-nilai data dan rata-ratanya.

6. Bagaimana cara menghitung standar deviasi pada data yang besar?

Untuk menghitung standar deviasi pada data yang besar, kamu dapat menggunakan rumus yang telah disediakan oleh Excel. Caranya adalah dengan menggunakan fungsi STDEV.S di Excel.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Demikianlah cara menghitung standar deviasi dengan Excel. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat dengan mudah menghitung standar deviasi dari data apa pun. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang sedang mempelajari statistik atau sedang melakukan analisis data. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Standar Deviasi dengan Excel