Hello Sobat TeknoBgt! Bagi kamu yang ingin memulai investasi di pasar saham, setidaknya kamu harus mengetahui cara menghitung saham undervalue terlebih dahulu. Saham undervalue dapat diartikan sebagai saham yang diperdagangkan di harga lebih rendah daripada nilainya yang sebenarnya. Membeli saham undervalue dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi pemegang saham. Namun, bagaimana sebenarnya cara menghitung saham undervalue? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Menghitung Nilai Buku Saham
Nilai buku saham dapat dihitung dengan membagi total nilai aset perusahaan dengan jumlah saham yang beredar. Rumusnya adalah:
Total Nilai Aset | Jumlah Saham yang Beredar | Nilai Buku Saham |
---|---|---|
100 Milyar | 10 Juta | 10.000 |
Dalam contoh ini, nilai buku saham perusahaan adalah 10.000. Namun, tidak semua perusahaan yang memiliki nilai buku saham tinggi dikategorikan sebagai saham undervalue.
2. Analisis Fundamental
Analisis fundamental dapat membantu mengetahui apakah saham undervalue atau tidak. Beberapa faktor yang dapat dianalisis adalah:
a. Pendapatan dan Laba Bersih
Perusahaan yang memiliki pendapatan dan laba bersih yang stabil dan terus meningkat biasanya memiliki saham yang stabil dan terus meningkat pula. Namun, jika pendapatan dan laba bersih perusahaan menurun, maka saham perusahaan akan cenderung menurun pula.
b. Rasio Keuangan
Rasio keuangan perusahaan seperti Price to Earnings ratio (PER) dan Debt to Equity ratio dapat membantu mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Jika rasio keuangan perusahaan lebih rendah daripada rata-rata industri, maka saham perusahaan dikategorikan sebagai saham undervalue.
c. Dividen
Perusahaan yang rutin memberikan dividen biasanya menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki kondisi keuangan yang baik dan stabil. Jika perusahaan memberikan dividen yang lebih tinggi daripada rata-rata industri, maka saham perusahaan dikategorikan sebagai saham undervalue.
3. Menganalisis Harga Saham
Harga saham turun dan naik sesuai dengan permintaan dan penawaran di pasar saham. Jika harga saham di pasar lebih rendah daripada nilai buku saham perusahaan dan analisis fundamental menunjukkan bahwa saham tersebut memiliki potensi keuntungan jangka panjang, maka saham tersebut dapat dikategorikan sebagai saham undervalue.
4. Kesimpulan
Sekarang Sobat TeknoBgt telah mengetahui cara menghitung saham undervalue. Namun, perlu diingat bahwa investasi saham memiliki risiko dan tidak selalu memberikan keuntungan. Sebelum memutuskan untuk membeli saham, pastikan untuk melakukan riset yang mendalam terlebih dahulu. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt yang ingin memulai investasi di pasar saham. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!