TEKNOBGT
Cara Menghitung Roller Matic untuk Pengguna Pemula
Cara Menghitung Roller Matic untuk Pengguna Pemula

Cara Menghitung Roller Matic untuk Pengguna Pemula

Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung roller matic secara mudah dan sederhana. Bagi pengguna pemula, menghitung roller matic mungkin terdengar sulit dan membingungkan. Namun, dengan panduan ini, Sobat TeknoBgt akan dapat menghitung roller matic dengan mudah dan memaksimalkan kinerja sepeda motor kesayangan Sobat TeknoBgt. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Apa itu Roller Matic?

Sebelum kita membahas cara menghitung roller matic, pertama-tama Sobat TeknoBgt perlu memahami apa itu roller matic. Roller matic adalah sistem transmisi sepeda motor yang banyak digunakan pada sepeda motor modern. Sistem ini memungkinkan perpindahan gigi yang lebih halus dan lebih nyaman dibanding sistem transmisi manual pada sepeda motor.

Roller matic terdiri dari beberapa komponen, diantaranya V-belt, puli, dan roller. Kecepatan sepeda motor dikendalikan oleh perbedaan ukuran puli dan roller. Semakin kecil ukuran puli dan roller, semakin cepat kecepatan sepeda motor. Sebaliknya, semakin besar ukuran puli dan roller, semakin lambat kecepatan sepeda motor.

Bagaimana Cara Menghitung Roller Matic?

Untuk menghitung roller matic, Sobat TeknoBgt perlu mengetahui beberapa informasi mengenai sepeda motor, diantaranya:

  1. Torsi mesin (Nm)
  2. Kecepatan putar mesin (rpm)
  3. Diameter roda (inch)
  4. Rasio final (misalnya 3.00 atau 3.50)
  5. Kapasitas mesin (cc)

1. Menghitung Rasio Transmisi

Langkah pertama dalam menghitung roller matic adalah dengan menghitung rasio transmisi. Rasio transmisi adalah perbandingan antara ukuran puli dan roller pada sepeda motor. Rasio transmisi dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut:

Diameter Puli (mm)Diameter Roller (mm)Rasio Transmisi
170286.07
175286.25
180286.43

Dari tabel di atas, Sobat TeknoBgt dapat memilih rasio transmisi yang sesuai dengan sepeda motor Sobat TeknoBgt.

2. Menghitung Jarak Tempuh

Setelah mengetahui rasio transmisi, langkah selanjutnya adalah dengan menghitung jarak tempuh. Jarak tempuh adalah jarak yang dapat ditempuh oleh sepeda motor dalam satu putaran roda. Jarak tempuh dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut:

Jarak Tempuh = Pi x Diameter Roda x Rasio Transmisi

Dengan menggunakan diameter roda sebesar 17 inci dan rasio transmisi sebesar 6.25, maka:

Jarak Tempuh = 3.14 x 17 x 6.25 = 334.225

Jarak tempuh sepeda motor adalah sebesar 334.225 meter.

3. Menghitung Kecepatan Maksimum

Langkah selanjutnya adalah dengan menghitung kecepatan maksimum sepeda motor. Kecepatan maksimum sepeda motor dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut:

Kecepatan Maksimum = (Kecepatan Putar Mesin x Diameter Roda) / (Rasio Final x Rasio Transmisi x 336)

Dengan menggunakan kecepatan putar mesin sebesar 8000 rpm, diameter roda sebesar 17 inci, rasio final sebesar 3.50, rasio transmisi sebesar 6.25, dan faktor konversi sebesar 336, maka:

Kecepatan Maksimum = (8000 x 17) / (3.50 x 6.25 x 336) = 110 km/jam

Kecepatan maksimum sepeda motor adalah sebesar 110 km/jam.

4. Menghitung Konsumsi Bahan Bakar

Langkah terakhir adalah dengan menghitung konsumsi bahan bakar sepeda motor. Konsumsi bahan bakar sepeda motor dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut:

Konsumsi Bahan Bakar = (Kapasitas Mesin / Jarak Tempuh) x Rasio Final x Konstanta

Dengan menggunakan kapasitas mesin sebesar 150 cc, jarak tempuh sebesar 334.225 meter, rasio final sebesar 3.50, dan konstanta sebesar 0.8, maka:

Konsumsi Bahan Bakar = (150 / 334.225) x 3.50 x 0.8 = 0.46 liter/100 km

Konsumsi bahan bakar sepeda motor adalah sebesar 0.46 liter/100 km.

FAQ

1. Apa itu roller matic?

Roller matic adalah sistem transmisi sepeda motor yang memungkinkan perpindahan gigi yang lebih halus dan lebih nyaman dibanding sistem transmisi manual pada sepeda motor.

2. Apa yang perlu dipersiapkan untuk menghitung roller matic?

Untuk menghitung roller matic, Sobat TeknoBgt perlu mengetahui beberapa informasi mengenai sepeda motor, diantaranya: torsi mesin, kecepatan putar mesin, diameter roda, rasio final, dan kapasitas mesin.

3. Bagaimana cara menghitung rasio transmisi?

Rasio transmisi dapat dihitung dengan menggunakan formula: diameter puli / diameter roller.

4. Apa itu jarak tempuh?

Jarak tempuh adalah jarak yang dapat ditempuh oleh sepeda motor dalam satu putaran roda.

5. Bagaimana cara menghitung kecepatan maksimum?

Kecepatan maksimum sepeda motor dapat dihitung dengan menggunakan formula: (kecepatan putar mesin x diameter roda) / (rasio final x rasio transmisi x faktor konversi).

Penutup

Sekian artikel mengenai cara menghitung roller matic untuk pengguna pemula. Dengan mengikuti panduan ini, Sobat TeknoBgt dapat mengoptimalkan kinerja sepeda motor dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Roller Matic untuk Pengguna Pemula