Hello Sobat TeknoBgt, dalam artikel kali ini, kita akan membahas mengenai cara menghitung reorder point tanpa menggunakan safety stock. Sebelum kita masuk ke dalam poin utama, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai apa itu reorder point.
Apa Itu Reorder Point?
Reorder point merupakan jumlah produk atau bahan baku yang harus kita pesan kembali setelah persediaan mencapai batas minimum. Dalam pengertian yang lebih sederhana, reorder point adalah titik di mana kita harus melakukan pemesanan kembali agar stok barang atau bahan baku tidak habis.
Namun, dalam pengaturan persediaan, ada satu istilah lagi yang perlu kita perhatikan, yakni safety stock.
Apa Itu Safety Stock?
Safety stock atau stok cadangan adalah stok tambahan yang dipesan untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan. Safety stock dibuat untuk menghindari kekosongan stok yang terjadi karena perubahan permintaan yang tiba-tiba.
Meskipun safety stock dapat membantu kita menghindari kekosongan stok, namun terkadang penggunaan safety stock dapat menjadi beban finansial yang besar. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung reorder point tanpa menggunakan safety stock.
Cara Menghitung Reorder Point Tanpa Safety Stock
Untuk menghitung reorder point tanpa menggunakan safety stock, ada beberapa variabel yang perlu kita perhatikan, di antaranya adalah:
Variabel | Keterangan |
---|---|
Lead time | Lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemesanan hingga barang tiba di gudang. |
Demanda harian rata-rata | Jumlah permintaan rata-rata dalam sehari. |
Deviasi permintaan harian | Simpangan standar dari permintaan harian. |
Dari variabel-variabel tersebut, kita dapat menghitung reorder point dengan formula berikut:
Reorder point = lead time x demanda harian rata-rata + z x deviasi permintaan harian
Dalam formula di atas, z adalah bilangan yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan kita terhadap peramalan permintaan. Nilai z dapat diambil dari tabel distribusi normal standar dengan memasukkan tingkat kepercayaan yang kita inginkan.
FAQ
Apa Keuntungan dari Menghitung Reorder Point Tanpa Safety Stock?
Dengan menghitung reorder point tanpa menggunakan safety stock, kita dapat menghindari pemborosan dalam pengaturan persediaan. Selain itu, penggunaan formula ini juga dapat membantu kita melakukan peramalan permintaan yang lebih akurat.
Apakah Cara Menghitung Reorder Point Tanpa Safety Stock Sesuai untuk Semua Jenis Bisnis?
Cara menghitung reorder point tanpa safety stock sebaiknya digunakan untuk bisnis yang mengalami fluktuasi permintaan yang stabil. Jika bisnis Anda mengalami fluktuasi permintaan yang tinggi, maka penggunaan safety stock tetap diperlukan untuk menghindari kekosongan stok.
Apakah Saya Harus Menghitung Reorder Point Setiap Hari?
Reorder point tidak perlu dihitung setiap hari, namun perlu dihitung secara berkala tergantung pada fluktuasi permintaan dan waktu lead time. Anda dapat mengatur jadwal perhitungan reorder point sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Apakah Reorder Point Tanpa Safety Stock Selalu Tepat?
Tidak selalu. Cara menghitung reorder point tanpa safety stock hanyalah salah satu metode pengaturan persediaan yang dapat digunakan. Namun, penggunaan metode ini juga perlu disesuaikan dengan kondisi bisnis dan kebutuhan pelanggan.
Apakah Saya Harus Menggunakan Sistem Komputer untuk Menghitung Reorder Point?
Tidak selalu. Anda dapat menggunakan kalkulator atau spreadsheet untuk menghitung reorder point tanpa safety stock. Namun, penggunaan sistem komputer dapat membantu Anda melakukan perhitungan dengan lebih cepat dan akurat.
Conclusion
Dalam artikel ini, kita telah membahas mengenai cara menghitung reorder point tanpa menggunakan safety stock. Dengan menghitung reorder point secara tepat, kita dapat menghindari pemborosan dalam pengaturan persediaan dan membuat peramalan permintaan yang lebih akurat.
Harapannya, artikel ini dapat membantu Sobat TeknoBgt dalam mengatur persediaan bisnis Anda. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.