TEKNOBGT
Cara Menghitung Rasio Biaya Variabel
Cara Menghitung Rasio Biaya Variabel

Cara Menghitung Rasio Biaya Variabel

Halo Sobat TeknoBgt, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung rasio biaya variabel. Rasio ini sangat penting untuk diketahui terutama bagi para pebisnis dan akuntan. Dengan mengetahui rasio biaya variabel, kita dapat menentukan berapa besar biaya variabel yang akan muncul dalam setiap produk atau jasa yang kita hasilkan. Jadi, mari kita simak bersama-sama!

Pengertian Biaya Variabel

Sebelum memulai, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu biaya variabel dan bagaimana cara membedakan biaya variabel dengan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan penjualan atau produksi. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tetap sama dalam jumlah apapun produksi atau penjualan. Contohnya adalah biaya sewa gedung atau biaya gaji karyawan tetap.

Biaya variabel dapat dibedakan lagi menjadi biaya variabel langsung dan biaya variabel tak langsung. Biaya variabel langsung berhubungan langsung dengan produksi atau penjualan, seperti bahan baku atau tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya variabel tak langsung tidak berhubungan langsung dengan produksi atau penjualan, seperti biaya listrik atau biaya air.

Rasio Biaya Variabel

Rasio biaya variabel adalah perbandingan antara biaya variabel dengan total penjualan atau produksi. Dalam hal ini, kita harus memperhatikan biaya variabel langsung saja. Rasio ini juga dikenal sebagai margin kontribusi atau laba kotor kontribusi. Dalam melakukan perhitungan, kita akan mendapatkan persentase dari margin kontribusi. Semakin tinggi margin kontribusi, semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang dihasilkan.

Rumus Menghitung Rasio Biaya Variabel

Berikut adalah rumus untuk menghitung rasio biaya variabel:

RumusKeterangan
Margin KontribusiMargin Kontribusi = Total Penjualan – Biaya Variabel Langsung
Rasio Biaya VariabelRasio Biaya Variabel = (Biaya Variabel Langsung / Total Penjualan) x 100%

Contoh Perhitungan Rasio Biaya Variabel

Untuk lebih memahami, mari kita lihat contoh perhitungan rasio biaya variabel. Sebuah perusahaan makanan memproduksi gado-gado dengan harga jual Rp15.000 per porsi. Biaya produksi per porsi adalah:

  • Bahan baku = Rp5.000
  • Tenaga kerja langsung = Rp2.000
  • Biaya overhead lainnya = Rp1.000

Dalam hal ini, biaya variabel langsung adalah bahan baku dan tenaga kerja langsung. Jadi, biaya variabel langsung per porsi adalah:

Biaya Variabel Langsung = Rp5.000 + Rp2.000 = Rp7.000

Dengan harga jual Rp15.000 per porsi, perusahaan makanan tersebut memiliki total penjualan Rp15.000 x 1.000 porsi = Rp15.000.000. Berdasarkan rumus di atas, maka margin kontribusi adalah:

Margin Kontribusi = Rp15.000.000 – (Rp7.000 x 1.000) = Rp8.000.000

Selanjutnya, rasio biaya variabel dapat dihitung dengan rumus:

Rasio Biaya Variabel = (Rp7.000 / Rp15.000) x 100% = 46,67%

Artinya, dari setiap porsi gado-gado yang terjual, perusahaan makanan tersebut akan mendapatkan margin kontribusi sebesar Rp8.000 dan biaya variabel sebesar 46,67% dari total penjualan.

FAQ

1. Apa perbedaan antara biaya variabel dan biaya tetap?

Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan penjualan atau produksi. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tetap sama dalam jumlah apapun produksi atau penjualan.

2. Contoh biaya variabel apa saja?

Contoh biaya variabel adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya kemasan, dan biaya pengiriman.

3. Apa kegunaan dari rasio biaya variabel?

Rasio biaya variabel digunakan untuk mengetahui berapa besar biaya variabel yang akan muncul dalam setiap produk atau jasa yang dihasilkan. Dengan mengetahui hal ini, kita dapat menentukan harga jual yang tepat dan meningkatkan tingkat keuntungan yang dihasilkan.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan tentang cara menghitung rasio biaya variabel. Dalam menghitung rasio ini, kita harus memperhatikan biaya variabel langsung saja dan menggunakan perbandingan antara biaya variabel dengan total penjualan. Dengan mengetahui rasio biaya variabel, kita dapat menentukan harga jual yang tepat dan meningkatkan tingkat keuntungan yang dihasilkan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Rasio Biaya Variabel