TEKNOBGT
Cara Menghitung PPh 21 dengan THR – Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt
Cara Menghitung PPh 21 dengan THR – Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung PPh 21 dengan THR – Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Salam hangat kepada Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung PPh 21 dengan THR. Seiring dengan hadirnya Tunjangan Hari Raya (THR) setiap tahunnya, tentunya Sobat TeknoBgt juga perlu mengetahui bagaimana cara menghitung PPh 21 dari THR yang diterima. Artikel ini akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami, jadi jangan sampai dilewatkan ya!

Pengertian PPh 21 dan THR

Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara menghitung PPh 21 dengan THR, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu PPh 21 dan THR.

PPh 21 atau Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak yang dikenakan kepada pegawai atau karyawan yang menerima penghasilan dari pemberi kerja. PPh 21 dihitung berdasarkan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan dibayarkan secara bulanan.

Sedangkan THR atau Tunjangan Hari Raya adalah tunjangan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada karyawannya sebagai bentuk penghargaan atas prestasi kerja atau sebagai tambahan penghasilan pada hari raya tertentu. THR wajib diberikan oleh pemberi kerja setiap tahunnya dan diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003.

Cara Menghitung PPh 21 dengan THR

Bagaimana cara menghitung PPh 21 dengan THR? Simak langkah-langkahnya di bawah ini:

LangkahDeskripsi
1Hitung gaji bruto
2Hitung THR
3Jumlahkan gaji bruto dan THR
4Kurangi penghasilan tidak kena pajak
5Hitung PTKP
6Kurangi PTKP dari hasil penjumlahan gaji bruto dan THR yang telah dikurangi penghasilan tidak kena pajak
7Hitung PPh 21 dengan tarif yang berlaku
8Bayar PPh 21 secara bulanan

Langkah 1: Hitung Gaji Bruto

Langkah pertama dalam menghitung PPh 21 dengan THR adalah dengan menghitung gaji bruto terlebih dahulu. Gaji bruto adalah total penghasilan sebelum dikurangi potongan-potongan seperti pajak, BPJS, dan lain sebagainya. Untuk menghitung gaji bruto, Sobat TeknoBgt bisa menggunakan rumus berikut:

Gaji Bruto = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Lembur + Insentif + Bonus

Gaji pokok adalah gaji yang diterima oleh karyawan setiap bulannya, sedangkan tunjangan tetap adalah tunjangan yang diberikan setiap bulannya dan tidak berubah-ubah, seperti tunjangan jabatan atau tunjangan keluarga. Lembur adalah penghasilan tambahan yang diberikan jika karyawan bekerja di luar jam kerja tetap, sedangkan insentif dan bonus adalah penghasilan tambahan yang diberikan atas prestasi kerja atau pencapaian target.

Contoh:
Gaji Pokok: Rp 5.000.000
Tunjangan Tetap: Rp 2.000.000
Lembur: Rp 1.000.000
Insentif: Rp 500.000
Bonus: Rp 1.500.000
Gaji Bruto: Rp 10.000.000

Langkah 2: Hitung THR

Setelah menghitung gaji bruto, langkah selanjutnya adalah menghitung THR yang diterima. THR dihitung berdasarkan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu:

1 bulan gaji untuk masa kerja 12 bulan atau kurang
Lebih dari 12 bulan, 1,5 bulan gaji
Lebih dari 24 bulan, 2 bulan gaji
Lebih dari 36 bulan, 2,5 bulan gaji
Lebih dari 48 bulan, 3 bulan gaji

Contoh:
Masa Kerja: 36 bulan
Gaji Bruto: Rp 10.000.000
THR: 2,5 x Rp 10.000.000 = Rp 25.000.000

Langkah 3: Jumlahkan Gaji Bruto dan THR

Setelah mengetahui besaran gaji bruto dan THR, langkah berikutnya adalah menjumlahkannya. Contohnya:

Gaji Bruto: Rp 10.000.000
THR: Rp 25.000.000
Jumlah: Rp 35.000.000

Langkah 4: Kurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak

Tahap selanjutnya adalah mengurangi penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dari hasil penjumlahan gaji bruto dan THR. PTKP adalah penghasilan yang tidak dikenakan pajak. Besaran PTKP ditetapkan oleh pemerintah dan berbeda-beda tergantung status pernikahan dan jumlah tanggungan.

Contoh:
Status Pernikahan: Belum Menikah
Jumlah Tanggungan: 0 orang
PTKP: Rp 54.000.000
Jumlah (setelah dikurangi PTKP): Rp 35.000.000 – Rp 54.000.000 = Rp 0

Langkah 5: Hitung PTKP

Sebelum menghitung PPh 21, Sobat TeknoBgt perlu menghitung terlebih dahulu besaran PTKP berdasarkan status pernikahan dan jumlah tanggungan. Berikut adalah besaran PTKP untuk tahun 2021:

Status PernikahanJumlah TanggunganPTKP
Belum Menikah0 orangRp 54.000.000
Sudah Menikah0 orangRp 54.000.000
Sudah Menikah1 orangRp 58.500.000
Sudah Menikah2 orangRp 63.000.000
Sudah Menikah3 orangRp 67.500.000

Contoh:
Status Pernikahan: Belum Menikah
Jumlah Tanggungan: 0 orang
PTKP: Rp 54.000.000

Langkah 6: Kurangi PTKP dari Hasil Penjumlahan Gaji Bruto dan THR yang Telah Dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak

Setelah mengetahui besaran PTKP, langkah selanjutnya adalah mengurangi PTKP dari jumlah gaji bruto dan THR yang telah dikurangi penghasilan tidak kena pajak. Contohnya:

Jumlah: Rp 0
PTKP: Rp 54.000.000
Jumlah (setelah dikurangi PTKP): Rp 0 – Rp 54.000.000 = Rp -54.000.000

Jika hasilnya negatif, maka Sobat TeknoBgt tidak perlu membayar PPh 21.

Langkah 7: Hitung PPh 21 dengan Tarif yang Berlaku

Setelah mengetahui besaran PTKP dan jumlah penghasilan yang telah dikurangi PTKP, tahap selanjutnya adalah menghitung PPh 21 dengan tarif yang berlaku. Tarif PPh 21 ditetapkan oleh pemerintah dan diberlakukan berdasarkan besaran penghasilan.

Berikut adalah tarif PPh 21 untuk tahun 2021:

Penghasilan TahunanTarif PPh 21
≤ Rp 50.000.0005%
> Rp 50.000.000 – ≤ Rp 250.000.00015%
> Rp 250.000.000 – ≤ Rp 500.000.00025%
> Rp 500.000.00030%

Contoh:
Jumlah (setelah dikurangi PTKP): Rp -54.000.000
PPh 21: 0 (tidak perlu membayar PPh 21 karena hasilnya negatif)

Langkah 8: Bayar PPh 21 Secara Bulanan

Jika hasilnya positif, Sobat TeknoBgt perlu membayar PPh 21 secara bulanan. Pembayaran PPh 21 dilakukan melalui potongan gaji oleh pemberi kerja dan disetorkan ke kas negara.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan PPh 21?

PPh 21 atau Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak yang dikenakan kepada pegawai atau karyawan yang menerima penghasilan dari pemberi kerja. PPh 21 dihitung berdasarkan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan dibayarkan secara bulanan.

Apa itu THR?

THR atau Tunjangan Hari Raya adalah tunjangan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada karyawannya sebagai bentuk penghargaan atas prestasi kerja atau sebagai tambahan penghasilan pada hari raya tertentu. THR wajib diberikan oleh pemberi kerja setiap tahunnya dan diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003.

Bagaimana cara menghitung PPh 21 dengan THR?

Cara menghitung PPh 21 dengan THR adalah dengan menghitung gaji bruto, THR, menjumlahkannya, mengurangi penghasilan tidak kena pajak, menghitung PTKP, mengurangi PTKP dari jumlah gaji bruto dan THR yang telah dikurangi penghasilan tidak kena pajak, menghitung PPh 21 dengan tarif yang berlaku, dan membayar PPh 21 secara bulanan.

Apa yang perlu dilakukan jika hasil penghitungan PPh 21 negatif?

Jika hasil penghitungan PPh 21 negatif, Sobat TeknoBgt tidak perlu membayar PPh 21.

Bagaimana cara membayar PPh 21?

Pembayaran PPh 21 dilakukan melalui potongan gaji oleh pemberi kerja dan disetorkan ke kas negara.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Demikianlah cara menghitung PPh 21 dengan THR yang bisa Sobat TeknoBgt pelajari. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi Sobat TeknoBgt yang ingin memahami lebih lanjut tentang PPh 21 dan THR. Jangan lupa untuk terus mengikuti artikel menarik lainnya di situs kami. Terima kasih!

Cara Menghitung PPh 21 dengan THR – Panduan Lengkap untuk Sobat
TeknoBgt