Hello Sobat TeknoBgt, dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara menghitung penyusutan fiskal dan komersial dengan Excel. Sebagai seorang pemilik bisnis atau akuntan, kamu pasti sudah tahu bahwa penyusutan adalah salah satu aspek penting dalam pengelolaan dan pelaporan keuangan perusahaan. Namun, banyak orang yang masih bingung tentang perbedaan antara penyusutan fiskal dan komersial, dan bagaimana cara menghitungnya.
Apa Itu Penyusutan Fiskal?
Penyusutan fiskal merupakan pembukuan penyusutan sesuai dengan peraturan perpajakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Peraturan ini mengatur tentang jenis aset yang dapat disusutkan, metode perhitungan, dan persentase penyusutan yang ditetapkan.
Jenis Aset yang Dapat Disusutkan
Jenis aset yang dapat disusutkan secara fiskal yaitu:
No | Jenis Aset |
---|---|
1 | Gedung dan Bangunan |
2 | Kendaraan |
3 | Peralatan Kantor |
4 | Mesin dan Peralatan Produksi |
5 | Perangkat Keras Komputer dan Aksesoris |
6 | Perangkat Lunak Aplikasi Komputer |
7 | Lain-lain (seperti alat medis, peralatan laboratorium, peralatan olahraga, dan sebagainya) |
Perlu diingat bahwa aset yang tidak disebutkan dalam peraturan perpajakan tidak dapat disusutkan secara fiskal. Selain itu, aset yang sudah habis masa manfaatnya atau sudah tidak dipakai lagi tidak dapat disusutkan lagi.
Metode Perhitungan Penyusutan Fiskal
Ada beberapa metode perhitungan penyusutan fiskal yang dapat digunakan, yaitu:
- Metode Garis Lurus
- Metode Saldo Menurun
- Metode Unit Produksi
Metode garis lurus atau straight-line depreciation merupakan metode yang paling sederhana dan umum digunakan dalam penghitungan penyusutan fiskal. Metode ini mengalokasikan nilai aset yang disusutkan secara merata selama masa manfaatnya. Rumus perhitungannya adalah:
Penyusutan Fiskal = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) / Masa Manfaat
Contoh perhitungan:
No | Jenis Aset | Harga Perolehan | Nilai Sisa | Masa Manfaat | Penyusutan Fiskal |
---|---|---|---|---|---|
1 | Kendaraan | Rp. 200.000.000 | Rp. 20.000.000 | 5 tahun | (Rp. 200.000.000 – Rp. 20.000.000) / 5 = Rp. 36.000.000 |
2 | Mesin Produksi | Rp. 500.000.000 | Rp. 50.000.000 | 10 tahun | (Rp. 500.000.000 – Rp. 50.000.000) / 10 = Rp. 45.000.000 |
Metode saldo menurun atau declining balance depreciation merupakan metode yang mengalokasikan nilai aset yang disusutkan secara lebih banyak pada awal masa manfaatnya dan semakin sedikit di masa-masa selanjutnya. Hal ini dilakukan karena nilai aset yang baru memiliki nilai residu yang lebih tinggi dari yang sudah tua. Rumus perhitungannya adalah:
Penyusutan Fiskal = (Harga Perolehan x Persentase Penyusutan) x (2 / Masa Manfaat)
Persentase penyusutan untuk metode saldo menurun dapat dihitung dengan rumus:
Persentase Penyusutan = 1 / Masa Manfaat
Contoh perhitungan:
No | Jenis Aset | Harga Perolehan | Masa Manfaat | Penyusutan Fiskal |
---|---|---|---|---|
1 | Kendaraan | Rp. 200.000.000 | 5 tahun | (Rp. 200.000.000 x 40%) x (2 / 5) = Rp. 64.000.000 |
2 | Mesin Produksi | Rp. 500.000.000 | 10 tahun | (Rp. 500.000.000 x 10%) x (2 / 10) = Rp. 100.000.000 |
Metode unit produksi atau units of production depreciation merupakan metode yang mengalokasikan nilai aset yang disusutkan berdasarkan jumlah produksi yang dihasilkan oleh aset tersebut. Metode ini cocok untuk digunakan pada aset yang dipakai untuk produksi atau pembuatan produk. Rumus perhitungannya adalah:
Penyusutan Fiskal = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) / Jumlah Produksi Maksimum
Contoh perhitungan:
No | Jenis Aset | Harga Perolehan | Nilai Sisa | Jumlah Produksi Maksimum | Jumlah Produksi Tahun Ini | Penyusutan Fiskal |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Mesin Produksi | Rp. 500.000.000 | Rp. 50.000.000 | 1.000.000 unit | 200.000 unit | (Rp. 500.000.000 – Rp. 50.000.000) / 1.000.000 x 200.000 = Rp. 180.000.000 |
Persentase Penyusutan Fiskal
Setelah menentukan metode perhitungan penyusutan fiskal yang akan digunakan, kamu juga perlu mengetahui persentase penyusutan yang ditetapkan oleh pemerintah. Berikut adalah tabel persentase penyusutan fiskal yang berlaku di Indonesia:
No | Masa Manfaat | Metode Garis Lurus (%) | Metode Saldo Menurun (%) |
---|---|---|---|
1 | 1 tahun | 20% | 40% |
2 | 2 tahun | 30% | 48% |
3 | 3 tahun | 40% | 57,6% |
4 | 4 tahun | 50% | 60% |
5 | 5 tahun | 60% | 66,7% |
6 | 6 tahun | 70% | 70,4% |
7 | 7 tahun | 80% | 74,2% |
8 | 8 tahun | 90% | 77,1% |
9 | 9 tahun | 100% | 79,5% |
10 | 10 tahun | 100% | 81,3% |
Apa Itu Penyusutan Komersial?
Penyusutan komersial merupakan penyusutan yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan bisnis. Metode perhitungan penetapan aset penyusutan komersial independent tergantung pada kebijakan perusahaan tersebut. Hal ini berbeda dengan penyusutan fiskal yang harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Perbedaan Antara Penyusutan Fiskal dan Komersial
Berikut adalah perbedaan utama antara penyusutan fiskal dan komersial:
- Regulasi
Penyusutan fiskal harus mengikuti regulasi perpajakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sedangkan penyusutan komersial tidak terikat oleh aturan tersebut. - Metode Penyusutan
Penyusutan fiskal harus menggunakan metode penyusutan yang telah ditetapkan, sedangkan penyusutan komersial dapat menggunakan metode penyusutan yang dianggap paling menguntungkan bagi perusahaan. - Persentase Penyusutan
Persentase penyusutan fiskal telah ditetapkan oleh pemerintah, sedangkan persentase penyusutan komersial ditentukan oleh kebijakan perusahaan. - Masa Manfaat
Masa manfaat aset yang disusutkan secara fiskal harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan, sedangkan masa manfaat aset yang disusutkan secara komersial bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan perusahaan.
Metode Penyusutan Komersial
Perusahaan dapat menggunakan metode penyusutan komersial yang dianggap paling sesuai dengan kondisi perusahaannya. Beberapa metode penyusutan komersial yang sering digunakan yaitu:
- Metode Garis Lurus
- Metode Saldo Menurun
- Metode Unit Produksi
Metode garis lurus atau straight-line depreciation juga dapat digunakan dalam penyusutan komersial. Metode ini cukup sederhana dan mudah dipahami oleh siapa saja. Penyusutan aset akan dialokasikan secara merata selama masa manfaatnya.
Metode saldo menurun juga dapat digunakan dalam penyusutan komersial. Metode ini mengalokasikan nilai aset yang disusutkan lebih banyak pada awal masa manfaatnya dan semakin sedikit di masa-masa selanjutnya.
Metode unit produksi juga dapat digunakan dalam penyusutan komersial. Metode ini akan mengalokasikan nilai aset yang disusutkan berdasarkan jumlah produksi yang dihasilkan oleh aset tersebut.
Cara Menghitung Penyusutan Fiskal dan Komersial dengan Excel
Menghitung penyusutan fiskal dan komersial dengan Excel cukup mudah dan praktis. Kamu hanya perlu mengetahui rumus-rumus perhitungannya dan memasukkannya pada aplikasi Excel. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Step-by-Step
- Buka aplikasi Excel dan buatlah tabel dengan kolom-kolom yang diperlukan, misal
nya kolom A untuk jenis aset, kolom B untuk harga perolehan, kolom C untuk nilai sisa, kolom D untuk masa manfaat, kolom E untuk metode perhitungan penyusutan, dan kolom F untuk hasil penyusutan. - Masukkan data aset yang akan disusutkan pada kolom-kolom yang telah disediakan. Pastikan data yang dimasukkan sudah benar dan lengkap.
- Pilih sel pada kolom F (hasil penyusutan) pada baris pertama dan masukkan rumus perhitungan penyusutan fiskal atau komersial yang akan digunakan. Contoh rumus perhitungan penyusutan fiskal dengan metode garis lurus adalah:
- Klik pada sel yang telah diisi rumus dan tekan tombol Ctrl + C untuk menyalin rumus tersebut. Kemudian, pilih semua sel pada kolom F yang akan dihitung penyusutannya dan tekan tombol Ctrl + V untuk menempelkan rumus tersebut pada sel-sel tersebut.
- Tabel penyusutan fiskal atau komersial siap digunakan dan kamu dapat mengekspornya menjadi file Excel atau PDF untuk keperluan pelaporan dan pengarsipan.
=((B2-C2)/D2)
Rumus tersebut akan menghasilkan penyusutan fiskal pada sel tersebut sesuai dengan metode garis lurus. Kamu dapat mengubah rumus tersebut sesuai dengan metode perhitungan yang digunakan.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apa itu penyusutan?
Penyusutan adalah alokasi biaya as