TEKNOBGT
Cara Menghitung Penyusutan Aset
Cara Menghitung Penyusutan Aset

Cara Menghitung Penyusutan Aset

Hello, Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung penyusutan aset. Penyusutan aset adalah salah satu aspek penting dalam kegiatan akuntansi sebuah perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan terperinci mengenai apa itu penyusutan aset, bagaimana cara menghitungnya, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.

Pengertian Penyusutan Aset

Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara menghitung penyusutan aset, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu penyusutan aset. Penyusutan aset adalah pengurangan nilai aset karena penggunaan atau karena faktor lainnya yang menyebabkan aset tersebut menjadi semakin tidak produktif atau tidak bernilai. Dalam kegiatan akuntansi, penyusutan aset biasanya dihitung secara periodik dan dicatat sebagai pengeluaran perusahaan. Hal ini dilakukan agar perusahaan bisa mengetahui berapa nilai aset yang telah dikurangi dan memperkirakan berapa nilai aset yang tersisa dalam jangka waktu tertentu.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusutan Aset

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang cara menghitung penyusutan aset, kita perlu memahami terlebih dahulu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyusutan aset. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat penyusutan aset antara lain:

FaktorKeterangan
Nilai Perolehan AsetNilai perolehan aset berpengaruh pada besarnya penyusutan aset. Semakin tinggi nilai perolehan aset, maka semakin tinggi pula besarnya penyusutan aset.
Masa Manfaat AsetMasa manfaat aset juga berpengaruh pada besarnya penyusutan aset. Semakin lama masa manfaat aset, maka semakin rendah besarnya penyusutan aset.
Metode PenyusutanMetode penyusutan yang digunakan juga mempengaruhi besarnya penyusutan aset. Ada beberapa metode penyusutan yang biasa digunakan, antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi.

Cara Menghitung Penyusutan Aset

Metode Penyusutan Garis Lurus

Metode penyusutan garis lurus adalah metode penyusutan yang paling sederhana dan paling banyak digunakan oleh perusahaan. Cara menghitung penyusutan aset dengan metode garis lurus adalah sebagai berikut:

  1. Hitung terlebih dahulu nilai aset yang akan disusutkan. Nilai aset ini biasanya merupakan selisih antara nilai perolehan aset dengan nilai residu aset (nilai residu adalah nilai aset pada akhir masa manfaat).
  2. Hitung masa manfaat aset, yaitu jangka waktu yang diperkirakan aset tersebut akan digunakan atau dimiliki oleh perusahaan.
  3. Hitung besaran penyusutan per tahun dengan rumus:

(Nilai Perolehan Aset – Nilai Residu Aset) / Masa Manfaat Aset

Contoh:

  • Nilai perolehan aset: Rp 100.000.000,-
  • Nilai residu aset: Rp 10.000.000,-
  • Masa manfaat aset: 10 tahun

Maka besaran penyusutan per tahun adalah:

(Rp 100.000.000,- – Rp 10.000.000,-) / 10 = Rp 9.000.000,-

Sehingga nilai penyusutan aset setiap tahunnya adalah sebesar Rp 9.000.000,-.

Metode Penyusutan Saldo Menurun

Metode penyusutan saldo menurun adalah metode penyusutan yang mengacu pada saldo buku aset yang dikurangi dengan nilai residu. Cara menghitung penyusutan aset dengan metode saldo menurun adalah sebagai berikut:

  1. Hitung terlebih dahulu nilai aset yang akan disusutkan. Nilai aset ini biasanya merupakan selisih antara nilai perolehan aset dengan nilai residu aset (nilai residu adalah nilai aset pada akhir masa manfaat).
  2. Hitung masa manfaat aset, yaitu jangka waktu yang diperkirakan aset tersebut akan digunakan atau dimiliki oleh perusahaan.
  3. Hitung tingkat penyusutan, yaitu persentase yang digunakan untuk menghitung besarnya penyusutan aset setiap tahunnya. Tingkat penyusutan bisa ditentukan oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi aset tersebut. Biasanya, tingkat penyusutan untuk aset tetap menggunakan angka 2 kali dari tingkat penyusutan garis lurus.
  4. Hitung besaran penyusutan per tahun dengan rumus:

Nilai Buku Aset x Tingkat Penyusutan

Contoh:

  • Nilai perolehan aset: Rp 100.000.000,-
  • Nilai residu aset: Rp 10.000.000,-
  • Masa manfaat aset: 10 tahun
  • Tingkat penyusutan: 20%

Maka besaran penyusutan per tahun pada tahun pertama adalah:

(Rp 100.000.000,- – Rp 0,-) x 20% = Rp 20.000.000,-

Sehingga nilai penyusutan aset setiap tahunnya adalah sebagai berikut:

Tahun keNilai Buku AsetPenyusutanNilai Buku Aset Tahun Berikutnya
1Rp 100.000.000,-Rp 20.000.000,-Rp 80.000.000,-
2Rp 80.000.000,-Rp 16.000.000,-Rp 64.000.000,-
3Rp 64.000.000,-Rp 12.800.000,-Rp 51.200.000,-
4Rp 51.200.000,-Rp 10.240.000,-Rp 40.960.000,-
5Rp 40.960.000,-Rp 8.192.000,-Rp 32.768.000,-
6Rp 32.768.000,-Rp 6.553.600,-Rp 26.214.400,-
7Rp 26.214.400,-Rp 5.242.880,-Rp 20.971.520,-
8Rp 20.971.520,-Rp 4.194.304,-Rp 16.777.216,-
9Rp 16.777.216,-Rp 3.355.443,-Rp 13.421.773,-
10Rp 13.421.773,-Rp 2.684.355,-Rp 10.737.418,-

Metode Penyusutan Unit Produksi

Metode penyusutan unit produksi adalah metode penyusutan yang digunakan untuk menghitung penyusutan aset berdasarkan jumlah unit produksi yang dihasilkan oleh aset tersebut. Cara menghitung penyusutan aset dengan metode unit produksi adalah sebagai berikut:

  1. Hitung terlebih dahulu nilai aset yang akan disusutkan. Nilai aset ini biasanya merupakan selisih antara nilai perolehan aset dengan nilai residu aset (nilai residu adalah nilai aset pada akhir masa manfaat).
  2. Hitung masa manfaat aset, yaitu jangka waktu yang diperkirakan aset tersebut akan digunakan atau dimiliki oleh perusahaan.
  3. Hitung jumlah unit produksi yang diperkirakan akan dihasilkan oleh aset tersebut dalam masa manfaatnya.
  4. Hitung besaran penyusutan per unit produksi dengan rumus:

(Nilai Perolehan Aset – Nilai Residu Aset) / Jumlah Unit Produksi

Contoh:

  • Nilai perolehan aset: Rp 100.000.000,-
  • Nilai residu aset: Rp 10.000.000,-
  • Masa manfaat aset: 10 tahun
  • Jumlah unit produksi: 50.000 unit

Maka besaran penyusutan per unit produksi adalah:

(Rp 100.000.000,- – Rp 10.000.000,-) / 50.000 unit = Rp 1.800,-

Sehingga nilai penyusutan aset setiap unit produksi adalah sebesar Rp 1.800,-.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu penyusutan aset?

Penyusutan aset adalah pengurangan nilai aset karena penggunaan atau karena faktor lainnya yang menyebabkan aset tersebut menjadi semakin tidak produktif atau tidak bernilai.

2. Mengapa perusahaan perlu menghitung penyusutan aset?

Perusahaan perlu menghitung penyusutan aset untuk mengetahui berapa nilai aset yang telah dikurangi dan memperkirakan berapa nilai aset yang tersisa dalam jangka waktu tertentu.

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penyusutan aset?

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat penyusutan aset antara lain nilai perolehan aset, masa manfaat aset, dan metode penyusutan yang digunakan.

4. Apa itu metode penyusutan garis lurus?

Metode penyusutan garis lurus adalah metode penyusutan yang paling sederhana dan paling banyak digunakan oleh perusahaan. Metode ini menghitung besarnya penyusutan aset dengan cara membagi selisih antara nilai perolehan aset dengan nilai residu aset dengan masa manfaat aset.

5. Apa itu metode pen
yusutan saldo menurun?

Metode penyusutan saldo menurun adalah metode penyusutan yang mengacu pada saldo buku aset yang dikurangi dengan nilai residu. Metode ini menghitung besarnya penyusutan aset dengan cara mengalikan nilai buku aset dengan tingkat penyusutan yang ditentukan.

6. Apa itu metode penyusutan unit produksi?

Metode penyusutan unit produksi adalah metode penyusutan yang digunakan untuk menghitung penyusutan aset berdasarkan jumlah unit produksi yang dihasilkan oleh aset tersebut.

Kesimpulan

Penyusutan aset adalah hal yang sangat penting dalam kegiatan akuntansi sebuah perusahaan. Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung penyusutan aset dengan metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi. Selain itu, kita juga telah membahas faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penyusutan aset. Dengan memahami cara menghitung penyusutan aset dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, diharapkan perusahaan dapat mengelola aset dengan lebih efektif dan efisien. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Penyusutan Aset