TEKNOBGT
Cara Menghitung Penyesuaian untuk Sobat TeknoBgt
Cara Menghitung Penyesuaian untuk Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung Penyesuaian untuk Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu pernah mendengar tentang penyesuaian? Penyesuaian adalah proses mencocokkan data keuangan dengan realita sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan representatif. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai cara menghitung penyesuaian. Yuk simak!

1. Apa itu penyesuaian?

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang cara menghitung penyesuaian, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu penyesuaian. Penyesuaian adalah proses mencocokkan data keuangan dengan realita sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan representatif.

Penyesuaian dilakukan setelah semua transaksi dicatat dan sebelum laporan keuangan dibuat. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua pengeluaran dan pemasukan telah dicatat dengan benar di dalam jurnal.

Contoh dari penyesuaian adalah mencatat piutang yang masih belum dibayar oleh pelanggan, mencatat biaya sewa yang belum dibayar, atau mencatat pajak penghasilan yang harus dibayarkan.

Dalam melakukan penyesuaian, kita harus memahami prinsip akuntansi dasar yaitu mencatat transaksi pada periode ketika transaksi terjadi (prinsip pencatatan) dan mencatat seluruh transaksi yang terjadi (prinsip kelengkapan).

2. Kenapa penyesuaian penting?

Penyesuaian sangat penting dilakukan karena dapat mempengaruhi laporan keuangan yang dihasilkan. Dengan melakukan penyesuaian, laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi lebih akurat dan representatif.

Penyesuaian juga dapat membantu kita dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Dengan laporan keuangan yang lebih akurat, kita dapat menganalisis kinerja bisnis dengan lebih baik dan membuat keputusan strategis yang lebih tepat.

Dengan kata lain, penyesuaian merupakan langkah penting dalam menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan dapat dipercaya.

3. Jenis-jenis penyesuaian

Ada beberapa jenis penyesuaian yang biasa dilakukan, yaitu:

Jenis PenyesuaianKeterangan
Penyesuaian PendapatanPenyesuaian yang dilakukan untuk mencatat pendapatan yang belum dicatat pada jurnal.
Penyesuaian BiayaPenyesuaian yang dilakukan untuk mencatat biaya yang belum dicatat pada jurnal.
Penyesuaian PersediaanPenyesuaian yang dilakukan untuk mencatat nilai persediaan yang masih belum tercatat pada jurnal.
Penyesuaian Aktiva TetapPenyesuaian yang dilakukan untuk mencatat nilai depresiasi pada aktiva tetap yang belum tercatat pada jurnal.

Kita akan membahas lebih lanjut mengenai cara menghitung penyesuaian untuk jenis-jenis penyesuaian tersebut pada sub judul berikutnya.

4. Cara menghitung penyesuaian pendapatan

Penyesuaian pendapatan dilakukan untuk mencatat pendapatan yang belum dicatat pada jurnal. Contohnya adalah pendapatan yang diterima namun belum dicatat di jurnal karena belum diterima tagihan atau belum diserahkan barang.

Untuk menghitung penyesuaian pendapatan, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Penyesuaian Pendapatan = Pendapatan yang belum dicatat – Biaya yang belum dicatat

Contoh:

PT XYZ memiliki pendapatan sebesar Rp 10.000.000,- yang belum dicatat dan biaya sebesar Rp 2.000.000,- yang belum dicatat. Maka, penyesuaian pendapatan PT XYZ adalah:

Penyesuaian Pendapatan = Rp 10.000.000,- – Rp 2.000.000,-

Penyesuaian Pendapatan = Rp 8.000.000,-

Jadi, PT XYZ harus mencatat penyesuaian pendapatan sebesar Rp 8.000.000,- pada jurnal.

5. Cara menghitung penyesuaian biaya

Penyesuaian biaya dilakukan untuk mencatat biaya yang belum dicatat pada jurnal. Contohnya adalah biaya yang telah dikeluarkan namun belum dicatat di jurnal karena belum diterima tagihan atau belum diserahkan barang.

Untuk menghitung penyesuaian biaya, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Penyesuaian Biaya = Biaya yang belum dicatat – Pendapatan yang belum dicatat

Contoh:

PT XYZ memiliki biaya sebesar Rp 5.000.000,- yang belum dicatat dan pendapatan sebesar Rp 2.000.000,- yang belum dicatat. Maka, penyesuaian biaya PT XYZ adalah:

Penyesuaian Biaya = Rp 5.000.000,- – Rp 2.000.000,-

Penyesuaian Biaya = Rp 3.000.000,-

Jadi, PT XYZ harus mencatat penyesuaian biaya sebesar Rp 3.000.000,- pada jurnal.

6. Cara menghitung penyesuaian persediaan

Penyesuaian persediaan dilakukan untuk mencatat nilai persediaan yang masih belum tercatat pada jurnal. Penyesuaian persediaan umumnya dilakukan pada akhir periode akuntansi.

Untuk menghitung penyesuaian persediaan, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Penyesuaian Persediaan = Jumlah Persediaan yang belum dicatat x Harga Satuan Persediaan

Contoh:

PT XYZ memiliki persediaan sebanyak 10 unit senilai Rp 100.000,- per unit yang belum dicatat pada jurnal. Maka, penyesuaian persediaan PT XYZ adalah:

Penyesuaian Persediaan = 10 x Rp 100.000,-

Penyesuaian Persediaan = Rp 1.000.000,-

Jadi, PT XYZ harus mencatat penyesuaian persediaan sebesar Rp 1.000.000,- pada jurnal.

7. Cara menghitung penyesuaian aktiva tetap

Penyesuaian aktiva tetap dilakukan untuk mencatat nilai depresiasi pada aktiva tetap yang belum tercatat pada jurnal. Penyesuaian aktiva tetap umumnya dilakukan pada akhir periode akuntansi.

Untuk menghitung penyesuaian aktiva tetap, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Penyesuaian Aktiva Tetap = Depresiasi yang belum dicatat

Contoh:

PT XYZ memiliki aktiva tetap berupa kendaraan senilai Rp 100.000.000,- dengan masa pakai 5 tahun dan nilai residu sebesar Rp 20.000.000,-. Depresiasi kendaraan per tahun adalah:

(Rp 100.000.000,- – Rp 20.000.000,-) / 5 = Rp 16.000.000,-

Jika PT XYZ sudah menggunakan kendaraan tersebut selama 3 tahun, maka depresiasi yang harus dicatat adalah:

Rp 16.000.000,- x 3 tahun = Rp 48.000.000,-

Maka, penyesuaian aktiva tetap PT XYZ adalah:

Penyesuaian Aktiva Tetap = Rp 48.000.000,-

Jadi, PT XYZ harus mencatat penyesuaian aktiva tetap sebesar Rp 48.000.000,- pada jurnal.

8. Cara mencatat penyesuaian pada jurnal

Setelah kita menghitung besarnya penyesuaian, selanjutnya kita harus mencatatnya pada jurnal. Ada dua jenis jurnal yang dapat digunakan yaitu jurnal penyesuaian dan jurnal umum.

8.1 Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian digunakan untuk mencatat penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Jurnal penyesuaian dapat berupa jurnal umum atau jurnal khusus penyesuaian.

Contoh jurnal penyesuaian:

No.TanggalUraianDebitKredit
131 Desember 2021Penyesuaian PendapatanRp 8.000.000,-
231 Desember 2021Penyesuaian BiayaRp 3.000.000,-
331 Desember 2021Penyesuaian PersediaanRp 1.000.000,-
431 Desember 2021Penyesuaian Aktiva TetapRp 48.000.000,-

8.2 Jurnal Umum

Jurnal umum digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi di perusahaan. Jika kita melakukan penyesuaian pada saat membuat laporan keuangan, maka kita dapat mencatat penyesuaian pada jurnal umum.

Contoh jurnal umum:

7
No.TanggalUraianDebitKredit
11 Januari 2021KasRp 100.000.000,-
21 Januari 2021KendaraanRp 100.000.000,-
331 Desember 2021Penyesuaian PendapatanRp 8.000.000,-
431 Desember 2021Penyesuaian BiayaRp 3.000.000,-
531 Desember 2021Penyesuaian PersediaanRp 1.000.000,-
631 Desember 2021Penyesuaian Aktiva TetapRp 48.000.000,-
31 Desember 2021PendapatanRp 8.000.000,-
831 Desember 2021BiayaRp 3.000.000,-
931 Desember 2021PersediaanRp 1.000.000,-
1031 Desember 2021Aktiva TetapRp 48.000.000,-

9. Kesimpulan

Dalam melakukan penyesuaian, kita harus memahami prinsip akuntansi dasar yaitu mencatat transaksi pada periode ketika transaksi terjadi (prinsip pencatatan) dan mencatat seluruh transaksi yang terjadi (prinsip kelengkapan). Penyesuaian sangat penting dilakukan karena dapat mempengaruhi laporan keuangan yang dihasilkan. Dengan melakukan penyesuaian, laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi lebih akurat dan representatif.

Ada beberapa jenis penyesuaian yang biasa dilakukan, yaitu penyesuaian pendapatan, penyesuaian biaya, penyesuaian persediaan, dan penyesuaian aktiva tetap. Setelah menghitung besarnya penyesuaian, kita harus mencatatnya pada jurnal. Ada dua jenis jurnal yang dapat digunakan yaitu jurnal penyesuaian dan jurnal umum.

10. FAQ

10.1 Apa itu penyesuaian?

Penyesuaian adalah proses mencocokkan data keuangan dengan realita sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan representatif.

10.2 Kenapa penyesuaian penting?

Penyesuaian sangat penting dilakukan karena dapat mempengaruhi laporan keuangan yang dihasilkan. Dengan melakukan penyesuaian, laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi lebih akurat dan representatif.

10.3 Bagaimana cara menghitung penyesuaian?

Cara menghitung penyesuaian tergantung dari jenis penyesuaian yang dilakukan. Ada beberapa jenis penyesuaian yang biasa dilakukan, yaitu penyesuaian pendapatan, penyesuaian

Cara Menghitung Penyesuaian untuk Sobat TeknoBgt