TEKNOBGT
Cara Menghitung Pengukuran Berulang
Cara Menghitung Pengukuran Berulang

Cara Menghitung Pengukuran Berulang

Hello Sobat TeknoBgt! Apakah Anda pernah mengalami kesulitan dalam menghitung pengukuran berulang? Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung pengukuran berulang dengan mudah dan sederhana. Simak terus ya!

Pengertian Pengukuran Berulang

Sebelum membahas tentang cara menghitung pengukuran berulang, penting untuk memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pengukuran berulang. Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan berkali-kali pada suatu objek atau sampel untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan konsisten.

Contohnya seperti pengukuran ketebalan plat baja pada produksi industri. Pengukuran dilakukan beberapa kali pada beberapa bagian dengan alat ukur yang sama untuk mendapatkan hasil yang akurat dan konsisten.

Berapa Kali Pengukuran Berulang Dilakukan?

Jumlah pengukuran berulang yang dilakukan tergantung pada tingkat akurasi yang diinginkan. Semakin banyak pengukuran yang dilakukan, maka hasilnya akan semakin akurat dan konsisten. Namun, melakukan terlalu banyak pengukuran juga dapat menghabiskan waktu dan biaya yang tidak efektif.

Oleh karena itu, diperlukan perhitungan yang tepat untuk menentukan jumlah pengukuran berulang yang ideal.

Cara Menghitung Pengukuran Berulang

1. Hitung Nilai Rata-Rata

Langkah pertama dalam menghitung pengukuran berulang adalah dengan menghitung nilai rata-rata dari semua pengukuran yang dilakukan. Caranya adalah dengan menjumlahkan semua hasil pengukuran, kemudian dibagi dengan jumlah pengukuran.

Contohnya, untuk mengukur berat sebuah benda, kita melakukan 5 kali pengukuran dengan hasil sebagai berikut:

Pengukuran ke-Hasil Pengukuran (kg)
12.5
22.3
32.4
42.6
52.7

Maka nilai rata-rata dari semua pengukuran adalah:

(2.5 + 2.3 + 2.4 + 2.6 + 2.7) / 5 = 2.5 kg

2. Hitung Selisih Setiap Pengukuran dengan Nilai Rata-Rata

Setelah menghitung nilai rata-rata, langkah selanjutnya adalah menghitung selisih setiap pengukuran dengan nilai rata-rata. Caranya adalah dengan mengurangkan nilai rata-rata dari setiap hasil pengukuran.

Contoh perhitungan selisih:

Pengukuran ke-Hasil Pengukuran (kg)Selisih (kg)
12.50
22.3-0.2
32.4-0.1
42.60.1
52.70.2

3. Hitung Nilai Standar Deviasi

Setelah mendapatkan selisih dari setiap hasil pengukuran, selanjutnya adalah menghitung nilai standar deviasi. Nilai standar deviasi digunakan untuk menentukan tingkat variasi dari hasil pengukuran. Semakin kecil nilai standar deviasi, maka semakin konsisten hasil pengukuran.

Contoh perhitungan nilai standar deviasi:

Pengukuran ke-Hasil Pengukuran (kg)Selisih (kg)Selisih Kuadrat
12.500
22.3-0.20.04
32.4-0.10.01
42.60.10.01
52.70.20.04
Total0.1

Setelah mendapatkan nilai total selisih kuadrat, selanjutnya adalah dibagi dengan jumlah pengukuran dan diakar. Sehingga diperoleh nilai standar deviasi:

SD = akar (0.1 / 5) = 0.14 kg

4. Tentukan Jumlah Pengukuran Berulang yang Ideal

Setelah menghitung nilai standar deviasi, selanjutnya adalah menentukan jumlah pengukuran berulang yang ideal. Untuk menentukan jumlah pengukuran berulang yang ideal, dapat menggunakan rumus:

n = (Z * SD / E) ^ 2

Keterangan:

  • n = jumlah pengukuran berulang yang ideal
  • Z = angka pada tabel distribusi normal yang sesuai dengan tingkat kepercayaan (misalnya 1.96 untuk tingkat kepercayaan 95%)
  • SD = nilai standar deviasi
  • E = tingkat toleransi error yang diperbolehkan

Contoh perhitungan n:

KeteranganNilai
Z1.96
SD0.14 kg
E0.05 kg
n(1.96 * 0.14 / 0.05) ^ 2 = 24.16 ≈ 25

Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah pengukuran berulang yang ideal adalah sebanyak 25 kali.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu pengukuran berulang?

Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan berkali-kali pada suatu objek atau sampel untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan konsisten.

2. Mengapa perlu dilakukan pengukuran berulang?

Pengukuran berulang dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat dan konsisten.

3. Berapa kali pengukuran berulang yang dilakukan?

Jumlah pengukuran berulang yang dilakukan tergantung pada tingkat akurasi yang diinginkan. Semakin banyak pengukuran yang dilakukan, maka hasilnya akan semakin akurat dan konsisten.

4. Bagaimana cara menghitung pengukuran berulang?

Cara menghitung pengukuran berulang adalah dengan menghitung nilai rata-rata dari semua pengukuran yang dilakukan, menghitung selisih setiap pengukuran dengan nilai rata-rata, menghitung nilai standar deviasi, dan menentukan jumlah pengukuran berulang yang ideal.

5. Apa yang dimaksud dengan nilai standar deviasi?

Nilai standar deviasi adalah nilai statistik yang digunakan untuk menentukan tingkat variasi dari hasil pengukuran. Semakin kecil nilai standar deviasi, maka semakin konsisten hasil pengukuran.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Pengukuran Berulang