Halo Sobat TeknoBgt! Bagi kamu yang sering melaksanakan puasa, pasti sudah tidak asing dengan istilah fidyah. Fidyah merupakan pembayaran pengganti bagi seseorang yang tidak mampu untuk melaksanakan puasa karena alasan tertentu. Sebagai seorang muslim, kita harus mengetahui cara menghitung pembayaran fidyah agar dapat melaksanakan kewajiban kita dengan benar. Berikut ini adalah cara menghitung pembayaran fidyah yang bisa Sobat TeknoBgt pelajari.
Apa itu Fidyah?
Sebelum membahas mengenai cara menghitung pembayaran fidyah, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu fidyah. Fidyah merupakan pembayaran yang harus dikeluarkan oleh seorang muslim yang belum dapat melaksanakan puasa pada bulan Ramadan karena ada beberapa halangan yang tidak bisa dihindari. Halangan tersebut bisa berupa sakit, kehamilan, menyusui, dan lain sebagainya. Fidyah bertujuan untuk mengganti puasa yang tidak dilaksanakan tersebut agar tetap menjalankan kewajiban sebagai muslim.
Cara Menghitung Pembayaran Fidyah
Ada beberapa cara menghitung pembayaran fidyah yang bisa Sobat TeknoBgt lakukan. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
1. Menghitung Nilai Fidyah Secara Keseluruhan
Untuk menghitung nilai fidyah secara keseluruhan, kamu harus mengalikan jumlah hari yang tidak dijalankan puasa dengan nilai fidyah harian. Nilai fidyah harian saat ini adalah Rp.10.000. Sebagai contoh, jika kamu tidak dapat melaksanakan puasa selama 10 hari, maka nilai fidyah yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut:
Jumlah Hari | Nilai Fidyah Harian | Total Fidyah |
---|---|---|
10 | Rp.10.000 | Rp.100.000 |
2. Menghitung Nilai Fidyah dengan Uang Makan
Selain menggunakan nilai fidyah harian, kamu juga bisa menggunakan uang makan sebagai nilai fidyah. Uang makan yang digunakan sebagai fidyah adalah uang makan yang diperoleh dalam 1 hari. Kamu bisa menghitung nilainya dengan membagi gaji bulanan dengan jumlah hari kerja dalam sebulan. Sebagai contoh, jika kamu mendapatkan gaji bulanan sebesar Rp.5.000.000 dan bekerja selama 25 hari, maka nilai uang makan per hari adalah sebagai berikut:
Nilai uang makan per hari = gaji bulanan / jumlah hari kerja dalam sebulan
= Rp.5.000.000 / 25
= Rp.200.000
Setelah mengetahui nilai uang makan per hari, kamu bisa menghitung nilai fidyah dengan cara membagi nilai uang makan dengan 3. Sebagai contoh, jika nilai uang makan per hari adalah Rp.200.000, maka nilai fidyah adalah sebagai berikut:
Nilai fidyah = nilai uang makan per hari / 3
= Rp.200.000 / 3
= Rp.66.666
FAQ Mengenai Pembayaran Fidyah
1. Apa saja yang menjadi alasan tidak dapat melaksanakan puasa selama bulan Ramadan?
Beberapa alasan yang bisa menjadi penghalang seseorang untuk melaksanakan puasa selama bulan Ramadan adalah sakit, kehamilan, menyusui, menstruasi, dan lain sebagainya.
2. Apakah bayi yang masih dalam kandungan diwajibkan untuk melakukan puasa?
Tidak, bayi yang masih dalam kandungan tidak diwajibkan untuk melakukan puasa. Namun, ibu hamil yang merasa mampu untuk melaksanakan puasa tetap diwajibkan untuk melakukannya.
3. Apakah penghasilan menjadi faktor dalam menghitung pembayaran fidyah?
Tidak, penghasilan bukan menjadi faktor dalam menghitung pembayaran fidyah. Nilai fidyah yang harus dibayarkan adalah sama untuk semua orang, yaitu sebesar nilai fidyah harian saat ini.
4. Apakah fidyah bisa dibayarkan dengan makanan?
Ya, fidyah bisa dibayarkan dengan makanan. Namun, makanan yang dibayarkan harus memiliki nilai setara dengan nilai fidyah yang seharusnya dibayarkan.
5. Apakah fidyah bisa dibayarkan sekaligus?
Ya, fidyah bisa dibayarkan sekaligus dengan jumlah yang telah dihitung sebelumnya. Namun, jika kamu tidak mampu membayar fidyah sekaligus, kamu bisa membayarnya secara bertahap.
Kesimpulan
Sekian penjelasan mengenai cara menghitung pembayaran fidyah. Dengan mengetahui cara menghitung pembayaran fidyah, Sobat TeknoBgt bisa melaksanakan kewajiban sebagai muslim dengan benar. Jangan lupa untuk membayarkan fidyah jika kamu tidak dapat melaksanakan puasa pada bulan Ramadan. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!