Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai cara menghitung bekisting kolom bulat. Dalam pembangunan, kolom merupakan salah satu elemen penting yang mampu menopang struktur bangunan. Kolom bulat memiliki bentuk yang khas dan biasa digunakan pada proyek pembangunan gedung bertingkat. Sebelum memasang beton pada kolom, bekisting harus dipasang terlebih dahulu untuk menjaga kelurusan dan kekuatan kolom. Berikut adalah 20 cara menghitung bekisting kolom bulat.
1. Menentukan Ukuran Kolom
Langkah pertama dalam menghitung bekisting kolom bulat adalah menentukan ukuran kolom. Ukuran kolom harus sesuai dengan rencana dan gambar yang telah disesuaikan. Pengukuran kolom harus meliputi diameter dan tinggi kolom. Setelah mengetahui ukuran kolom, dapat dilakukan penghitungan material yang dibutuhkan untuk membuat bekisting.
2. Pengukuran Material Bekisting
Bahan yang digunakan untuk membuat bekisting kolom bulat antara lain kayu, papan, dan bambu. Setelah menentukan ukuran kolom, dapat dilakukan pengukuran bahan-bahan yang dibutuhkan. Untuk kayu, dapat digunakan ukuran 2×4 dengan panjang sesuai dengan tinggi kolom. Papan bekisting yang digunakan harus memiliki ketebalan minimal 1,5 cm. Sedangkan untuk bambu, dapat digunakan bambu dengan diameter minimal 5 cm dengan jarak antar bambu tidak lebih dari 30 cm.
3. Menghitung Jumlah Kayu yang Dibutuhkan
Jumlah kayu yang dibutuhkan untuk membuat bekisting kolom bulat tergantung pada ukuran kolom dan jarak antara kayu. Untuk kayu 2×4 dengan jarak antar kayu sekitar 20 cm, jumlah kayu yang dibutuhkan sekitar 12 batang kayu per meter kubik. Jika kolom memiliki diameter 50 cm dan tinggi 3 meter, maka jumlah kayu yang dibutuhkan sekitar 108 batang kayu.
4. Menghitung Jumlah Papan yang Dibutuhkan
Jumlah papan yang dibutuhkan untuk membuat bekisting kolom bulat juga tergantung pada ukuran kolom dan jarak antara papan. Untuk papan dengan ketebalan 1,5 cm dan jarak antar papan sekitar 10 cm, jumlah papan yang dibutuhkan sekitar 48 lembar per meter kubik. Jika kolom memiliki diameter 50 cm dan tinggi 3 meter, maka jumlah papan yang dibutuhkan sekitar 432 lembar papan.
5. Menghitung Jumlah Bambu yang Dibutuhkan
Jumlah bambu yang dibutuhkan untuk membuat bekisting kolom bulat tergantung pada ukuran kolom dan jarak antara bambu. Untuk bambu dengan diameter minimal 5 cm dan jarak antar bambu sekitar 20 cm, jumlah bambu yang dibutuhkan sekitar 45 batang bambu per meter kubik. Jika kolom memiliki diameter 50 cm dan tinggi 3 meter, maka jumlah bambu yang dibutuhkan sekitar 405 batang bambu.
6. Membuat Kerangka Bekisting
Setelah menghitung jumlah material yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah membuat kerangka bekisting. Untuk membuat kerangka, kayu 2×4 dipotong sesuai dengan tinggi kolom dan dirangkai membentuk lingkaran yang sesuai dengan diameter kolom. Papan atau bambu kemudian dipasang di atas kerangka untuk membentuk dinding bekisting.
7. Memasang Papan atau Bambu pada Kerangka Bekisting
Papan atau bambu kemudian dipasang pada kerangka bekisting menggunakan paku atau sekrup. Papan atau bambu dipasang secara vertikal dan sejajar dengan jarak yang sama. Jarak antara papan atau bambu tergantung pada ketebalan papan atau diameter bambu yang digunakan.
8. Memperbaiki Bagian yang Tidak Rata
Setelah semua papan atau bambu terpasang, periksa bagian bekisting yang tidak rata. Bagian yang tidak rata harus diperbaiki agar bekisting tidak bergerak saat beton ditekan ke dalamnya. Bekisting yang tidak rata dapat merusak beton dan mengurangi kekuatan kolom.
9. Membuat Lubang untuk Kolom
Setelah bagian-bagian bekisting selesai diperbaiki, lubang untuk kolom bisa dibuat. Lubang dibuat dengan diameter sesuai dengan ukuran kolom dan diperiksa kembali untuk memastikan kelurusan dan kekuatan bekisting.
10. Memasang Tulangan untuk Kolom
Sebelum memasang beton pada kolom, tulangan harus dipasang terlebih dahulu. Tulangan terdiri dari besi beton yang dianyam membentuk rangkaian kawat yang berbentuk segi empat atau lingkaran. Tulangan berfungsi untuk menjaga kekuatan kolom dan mencegah keruntuhan struktur.
11. Memasang Beton pada Kolom
Setelah bekisting dan tulangan selesai dipasang, beton kemudian bisa dicor pada kolom. Beton dicampur dengan semen, pasir, dan air sesuai dengan perbandingan yang telah ditentukan. Beton dicetak pada kolom menggunakan pompa beton atau cor manual untuk memastikan beton menyebar merata di dalam bekisting. Setelah beton ditekan ke dalam bekisting, bekisting harus dipelihara selama beberapa hari untuk memastikan beton mengering dan mengeras dengan baik.
12. Mencegah Retak pada Kolom
Beton yang dipasang pada kolom cenderung rentan terhadap retak jika tidak diperhatikan dengan baik. Untuk mencegah retak pada kolom, bekisting harus dipelihara dengan baik dan terus dipantau selama beberapa hari setelah pemasangan beton. Jika ada bagian yang retak, segera perbaiki dengan beton atau bahan lain yang sesuai.
13. Memeriksa Kekuatan Kolom
Setelah beton mengering dan mengeras, kolom kemudian dapat diuji untuk memeriksa kekuatannya. Uji kekuatan dapat dilakukan dengan menggunakan alat tes kekuatan atau dengan mengambil sampel beton dan mengirimkannya ke laboratorium untuk diuji. Jika kolom memenuhi standar kekuatan yang telah ditentukan, bekisting dapat dicopot dan kolom siap digunakan.
14. Memperhatikan Keamanan dalam Pemasangan Bekisting
Pemasangan bekisting kolom bulat harus memperhatikan keamanan dan keselamatan pekerja. Pekerja harus menggunakan peralatan pelindung diri seperti helm, sepatu kerja, dan sarung tangan. Bekisting dan material lain harus diperiksa secara berkala untuk memastikan keamanan dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.
15. Menghemat Biaya dengan Cara Tepat dalam Menghitung Bekisting
Salah satu cara menghemat biaya dalam pemasangan bekisting kolom bulat adalah dengan menghitung material dengan tepat. Jika material yang dibeli terlalu banyak, biaya akan meningkat dan mengurangi anggaran proyek. Sebaliknya, jika material yang dibeli terlalu sedikit, bekisting tidak bisa dipasang dengan sempurna dan mengurangi kekuatan kolom.
16. Perawatan Bekisting untuk Penggunaan Berulang
Jika bekisting hendak digunakan kembali untuk proyek berikutnya, bekisting harus dirawat dengan baik agar tetap awet dan dapat digunakan kembali. Bekisting yang digunakan berulang kali harus lebih kuat dan lebih tahan lama daripada bekisting yang hanya digunakan sekali. Perawatan bekisting antara lain dengan membersihkan dan melumasi bagian-bagian kayu atau papan agar tidak mudah rusak atau lapuk.
17. Membuat Bekisting yang Simpel dan Mudah Dipasang
Jika ingin menghemat biaya dalam pemasangan bekisting kolom bulat, dapat dibuat bekisting yang simpel dan mudah dipasang. Terdapat beberapa jenis bekisting yang bisa digunakan untuk memudahkan pekerjaan, antara lain bekisting kayu, bekisting kain plastik, dan bekisting metal. Pilihan bekisting tergantung pada kebutuhan proyek dan anggaran yang tersedia.
18. Menjaga Kebersihan Pada Area Bekisting
Pada saat bekerja pemasangan bekisting, sebaiknya menjaga kebersihan area bekisting. Bekisting yang kotor dan berdebu dapat merusak bahan atau benda lain di sekitar proyek. Kebersihan juga dapat membantu menghindari kecelakaan kerja yang terjadi akibat bahan atau benda yang berserakan di area kerja.
19. Tenaga Kerja yang Terlatih dan Berpengalaman
Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pemasangan bekisting kolom bulat, diperlukan tenaga kerja yang terlatih dan berpengalaman. Pekerja yang belum berpengalaman cenderung membuat kesalahan dan bisa mengganggu kekuatan kolom dan struktur bangunan. Pekerja yang terlatih dan berpengalaman dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.
20. Bertanya Kepada Ahli Ketika Ada Masalah
Jika ada masalah atau kesulitan dalam pemasangan bekisting kolom bulat, sebaiknya bertanya pada ahli yang lebih berpengalaman.
Ahli dalam bidang konstruksi dapat memberikan solusi dan saran yang tepat untuk mengatasi masalah. Bertanya pada ahli juga dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja dan memastikan keamanan pada proyek pembangunan.
No. | Langkah-langkah Menghitung Bekisting Kolom Bulat |
---|---|
1 | Menentukan Ukuran Kolom |
2 | Pengukuran Material Bekisting |
3 | Menghitung Jumlah Kayu yang Dibutuhkan |
4 | Menghitung Jumlah Papan yang Dibutuhkan |
5 | Menghitung Jumlah Bambu yang Dibutuhkan |
6 | Membuat Kerangka Bekisting |
7 | Memasang Papan atau Bambu pada Kerangka Bekisting |
8 | Memperbaiki Bagian yang Tidak Rata |
9 | Membuat Lubang untuk Kolom |
10 | Memasang Tulangan untuk Kolom |
11 | Memasang Beton pada Kolom |
12 | Mencegah Retak pada Kolom |
13 | Memeriksa Kekuatan Kolom |
14 | Memperhatikan Keamanan dalam Pemasangan Bekisting |
15 | Menghemat Biaya dengan Cara Tepat dalam Menghitung Bekisting |
16 | Perawatan Bekisting untuk Penggunaan Berulang |
17 | Membuat Bekisting yang Simpel dan Mudah Dipasang |
18 | Menjaga Kebersihan Pada Area Bekisting |
19 | Tenaga Kerja yang Terlatih dan Berpengalaman |
20 | Bertanya Kepada Ahli Ketika Ada Masalah |
FAQ Mengenai Cara Menghitung Bekisting Kolom Bulat
1. Apa itu bekisting?
Bekisting adalah konstruksi sementara yang dibuat untuk menahan beton dalam posisi yang diinginkan selama proses pengeringan. Bekisting juga penting dalam menjaga kekuatan dan bentuk struktur beton yang sedang dicor.
2. Apa saja jenis bekisting yang tersedia?
Terdapat beberapa jenis bekisting yang umum digunakan, antara lain:
- Bekisting kayu
- Bekisting kain plastik
- Bekisting metal
3. Apa yang harus dilakukan jika ada bagian bekisting yang retak atau rusak?
Jika ada bagian bekisting yang retak atau rusak, segera perbaiki bekisting menggunakan bahan yang sesuai. Bekisting yang retak atau rusak dapat merusak beton dan mengurangi kekuatan kolom.
4. Apa yang harus dipelajari untuk menjadi ahli dalam pemasangan bekisting?
Untuk menjadi ahli dalam pemasangan bekisting, perlu mempelajari cara menghitung dan memasang bekisting secara efektif dan efisien serta memahami jenis-jenis bekisting dan kekurangan serta kelebihannya.
5. Apa yang harus dipertimbangkan saat memilih material untuk bekisting?
Pertimbangkan kekuatan, ketahanan, dan kemampuan material untuk menahan tekanan beton. Sel