TEKNOBGT

Cara Menghitung Uji Wilcoxon Secara Manual

Hello Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung uji Wilcoxon secara manual. Bagi para peneliti, uji Wilcoxon adalah salah satu metode statistik yang penting untuk digunakan dalam analisis data. Uji Wilcoxon berguna untuk membandingkan dua sampel yang tidak berdistribusi normal atau berdistribusi tidak simetris. Mari kita pelajari cara menghitungnya secara manual.

Pengenalan tentang Uji Wilcoxon

Sebelum kita membahas tentang cara menghitung uji Wilcoxon secara manual, mari kita bahas terlebih dahulu tentang uji Wilcoxon secara umum. Uji Wilcoxon, juga dikenal sebagai uji tanda atau uji tanda-tanda, adalah jenis uji non-parametrik yang digunakan untuk membandingkan dua sampel yang berbeda. Uji ini sangat berguna jika data tidak terdistribusi normal atau berdistribusi tidak simetris.

Uji Wilcoxon memiliki dua varian, yaitu uji Wilcoxon tanda-tanda berpasangan dan uji Wilcoxon rang terkait. Uji Wilcoxon tanda-tanda berpasangan digunakan untuk membandingkan dua sampel yang diambil dari populasi yang sama. Sedangkan uji Wilcoxon rang terkait digunakan untuk membandingkan dua sampel yang berasal dari populasi yang sama, tetapi diamati pada dua waktu yang berbeda.

Sebagai contoh, kita dapat menggunakan uji Wilcoxon untuk membandingkan skor pre-test dan post-test dari sekelompok siswa untuk melihat apakah ada perbedaan signifikan dalam hasil mereka setelah suatu intervensi diberikan.

Langkah-Langkah Menghitung Uji Wilcoxon Secara Manual

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menghitung uji Wilcoxon secara manual:

1. Tentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Sebelum memulai perhitungan, Anda harus menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif terlebih dahulu. Hipotesis nol (H0) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara dua sampel yang dibandingkan, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) menyatakan bahwa ada perbedaan signifikan antara dua sampel yang dibandingkan.

2. Urutkan data dari kedua sampel

Selanjutnya, Anda harus mengurutkan data dari kedua sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar. Hal ini berguna untuk memudahkan perhitungan selanjutnya.

3. Berikan rangking pada setiap data

Setelah mengurutkan data, sekarang kita perlu memberikan rangking pada setiap data. Rangking adalah urutan posisi setiap data dari yang terkecil hingga yang terbesar. Jika terdapat data yang sama, berikan rangking sama untuk kedua data tersebut dan lanjutkan dengan urutan selanjutnya.

4. Hitung selisih rangking antara dua sampel

Setelah memberikan rangking pada setiap data, sekarang kita perlu menghitung selisih rangking antara kedua sampel. Selisih rangking adalah selisih antara rangking setiap data dari kedua sampel yang dibandingkan. Jika selisih rangking bernilai negatif, maka ubah menjadi positif.

5. Hitung jumlah selisih rangking

Setelah menghitung selisih rangking, sekarang kita perlu menghitung jumlah seluruh selisih rangking. Jumlah selisih rangking ini akan digunakan untuk menghitung nilai uji Wilcoxon.

6. Tentukan nilai uji Wilcoxon

Selanjutnya, kita perlu menentukan nilai uji Wilcoxon. Nilai uji Wilcoxon dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Di mana:

  • n adalah jumlah data pada setiap sampel
  • T adalah jumlah selisih rangking
  • Z adalah nilai standar normal

Dalam prakteknya, kita dapat menggunakan tabel nilai kritis distribusi standar normal untuk menentukan apakah nilai uji Wilcoxon kita signifikan atau tidak.

7. Interpretasikan hasil uji Wilcoxon

Setelah menghitung nilai uji Wilcoxon, sekarang kita dapat menginterpretasikan hasil uji tersebut. Jika nilai uji Wilcoxon yang kita hitung lebih kecil dari nilai kritis yang diperoleh dari tabel, maka kita dapat menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan antara kedua sampel yang dibandingkan.

FAQ

1. Apa perbedaan antara uji Wilcoxon tanda-tanda berpasangan dan uji Wilcoxon rang terkait?

Uji Wilcoxon tanda-tanda berpasangan digunakan untuk membandingkan dua sampel yang diambil dari populasi yang sama. Sedangkan uji Wilcoxon rang terkait digunakan untuk membandingkan dua sampel yang berasal dari populasi yang sama, tetapi diamati pada dua waktu yang berbeda.

2. Apa yang harus dilakukan jika terdapat data yang sama dalam kedua sampel?

Jika terdapat data yang sama dalam kedua sampel, berikan rangking sama untuk kedua data tersebut dan lanjutkan dengan urutan selanjutnya.

3. Apa yang harus dilakukan jika jumlah data pada kedua sampel berbeda?

Jika jumlah data pada kedua sampel berbeda, maka kita tidak dapat menggunakan uji Wilcoxon. Sebagai gantinya, kita dapat menggunakan uji Mann-Whitney.

Contoh Soal

Berikut ini adalah contoh soal untuk menghitung uji Wilcoxon secara manual:

Sebuah sekolah ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan antara jumlah siswa laki-laki dan jumlah siswa perempuan yang diterima di SMA X pada tahun 2020 dan 2021. Data jumlah siswa laki-laki dan perempuan yang diterima di SMA X pada tahun 2020 dan 2021 adalah sebagai berikut:

TahunLaki-lakiPerempuan
20202520
20213015

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitung uji Wilcoxon:

1. Tentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Hipotesis nol (H0): Tidak ada perbedaan signifikan antara jumlah siswa laki-laki dan perempuan yang diterima di SMA X pada tahun 2020 dan 2021.

Hipotesis alternatif (Ha): Terdapat perbedaan signifikan antara jumlah siswa laki-laki dan perempuan yang diterima di SMA X pada tahun 2020 dan 2021.

2. Urutkan data dari kedua sampel

Urutkan data dari kedua sampel:

2020: 20, 25, 15, 30

2021: 15, 30, 25, 20

3. Berikan rangking pada setiap data

Berikan rangking pada setiap data:

2020: 2, 3, 1, 4

2021: 1, 4, 3, 2

4. Hitung selisih rangking antara dua sampel

Hitung selisih rangking antara dua sampel:

1 – 2 = -1

4 – 3 = 1

3 – 1 = 2

2 – 4 = -2

5. Hitung jumlah selisih rangking

Hitung jumlah selisih rangking:

-1 + 1 + 2 + (-2) = 0

6. Tentukan nilai uji Wilcoxon

Tentukan nilai uji Wilcoxon:

n = 4

T = 0

Z = 0

7. Interpretasikan hasil uji Wilcoxon

Berdasarkan hasil perhitungan, nilai uji Wilcoxon yang kita peroleh adalah 0. Kita dapat menginterpretasikan hasil ini dengan menggunakan tabel nilai kritis distribusi standar normal. Jika kita menggunakan taraf signifikansi α = 0,05, nilai kritis yang diperoleh dari tabel adalah ±1,96.

Nilai uji Wilcoxon yang kita peroleh (-0) tidak berada dalam daerah tolak dan tidak lebih kecil daripada nilai kritis yang diperoleh dari tabel, sehingga kita gagal menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara jumlah siswa laki-laki dan perempuan yang diterima di SMA X pada tahun 2020 dan 2021.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung uji Wilcoxon secara manual. Uji Wilcoxon sangat penting digunakan dalam analisis data, terutama jika data tidak terdistribusi normal atau berdistribusi tidak simetris. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, kita dapat menghitung uji Wilcoxon dengan mudah dan akurat. Semoga artikel ini bermanfaat!

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Uji Wilcoxon Secara Manual