TEKNOBGT

Cara Menghitung Uji Kruskal Wallis

Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kalian sedang mencari cara menghitung uji Kruskal Wallis? Jika iya, kalian berada di artikel yang tepat! Pada artikel kali ini kita akan membahas cara menghitung uji Kruskal Wallis dengan istilah yang mudah dipahami. Yuk simak artikel ini sampai akhir!

Pengertian Uji Kruskal Wallis

Sebelum membahas tentang cara menghitung uji Kruskal Wallis, mari kita mengenal terlebih dahulu apa itu uji Kruskal Wallis. Uji Kruskal Wallis adalah suatu uji statistik non-parametrik yang digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan signifikan antar beberapa kelompok data. Dengan menggunakan uji Kruskal Wallis, kita dapat mengetahui apakah setidaknya satu kelompok data memiliki perbedaan yang signifikan dengan kelompok data lainnya.

Uji Kruskal Wallis sering digunakan pada penelitian-penelitian yang tidak memenuhi syarat asumsi parametrik seperti distribusi normal atau homogenitas variansi. Selain itu, uji Kruskal Wallis juga cocok digunakan pada data ordinal atau interval dengan asumsi distribusi yang tidak diketahui.

Contoh Kasus

Sebagai contoh, kita ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan dalam penghasilan bulanan antara tiga kelompok pekerjaan. Kelompok pertama terdiri dari pekerjaan kantoran, kelompok kedua terdiri dari pekerjaan pabrik, dan kelompok ketiga terdiri dari pekerjaan freelance.

Untuk menguji hipotesis tersebut, kita dapat menggunakan uji Kruskal Wallis.

Cara Menghitung Uji Kruskal Wallis

Untuk menghitung uji Kruskal Wallis, kita perlu mengikuti beberapa langkah berikut:

Langkah 1: Menentukan Hipotesis

Sebelum melakukan uji Kruskal Wallis, kita perlu menentukan hipotesis terlebih dahulu. Hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Hipotesis nol (H0): Tidak terdapat perbedaan signifikan antar kelompok data.

Hipotesis alternatif (Ha): Terdapat perbedaan signifikan antar kelompok data.

Langkah 2: Menghitung Nilai Ranks

Setelah menentukan hipotesis, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai ranks untuk semua data. Nilai ranks digunakan untuk menghitung nilai uji statistik.

Seperti contoh di atas, jika kita memiliki tiga kelompok data, maka kita perlu menghitung nilai ranks untuk semua data dalam tiga kelompok data tersebut.

Langkah 3: Menghitung Nilai Uji Statistik

Setelah menghitung nilai ranks, selanjutnya kita perlu menghitung nilai uji statistik. Nilai uji statistik untuk uji Kruskal Wallis dinyatakan dalam bentuk chi-square (𝜒2).

Langkah 4: Menentukan Derajat Kebebasan

Setelah menghitung nilai uji statistik, langkah selanjutnya adalah menentukan derajat kebebasan (df). Derajat kebebasan untuk uji Kruskal Wallis dihitung dengan rumus:

df = (k-1)

dimana k adalah jumlah kelompok data.

Langkah 5: Menentukan Nilai Signifikansi

Setelah menentukan derajat kebebasan, selanjutnya kita perlu menentukan nilai signifikansi. Nilai signifikansi digunakan untuk menentukan apakah hipotesis nol diterima atau ditolak.

Langkah 6: Menentukan Kesimpulan

Setelah menentukan nilai signifikansi, kita dapat menentukan kesimpulan dari uji Kruskal Wallis. Jika nilai signifikansi kurang dari alpha (tingkat signifikansi yang ditentukan), maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya, terdapat perbedaan signifikan antar kelompok data. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan signifikan antar kelompok data.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan uji Kruskal Wallis?

Uji Kruskal Wallis adalah suatu uji statistik non-parametrik yang digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan signifikan antar beberapa kelompok data.

Kapan kita perlu menggunakan uji Kruskal Wallis?

Uji Kruskal Wallis sering digunakan pada penelitian-penelitian yang tidak memenuhi syarat asumsi parametrik seperti distribusi normal atau homogenitas variansi. Selain itu, uji Kruskal Wallis juga cocok digunakan pada data ordinal atau interval dengan asumsi distribusi yang tidak diketahui.

Bagaimana cara menghitung uji Kruskal Wallis?

Untuk menghitung uji Kruskal Wallis, kita perlu mengikuti beberapa langkah berikut:

  1. Menentukan hipotesis
  2. Menghitung nilai ranks
  3. Menghitung nilai uji statistik
  4. Menentukan derajat kebebasan
  5. Menentukan nilai signifikansi
  6. Menentukan kesimpulan

Simulasi Uji Kruskal Wallis

Untuk lebih memahami cara menghitung uji Kruskal Wallis, mari kita lihat contoh simulasi berikut:

Misalkan kita memiliki tiga kelompok data sebagai berikut:

No.Kelompok 1Kelompok 2Kelompok 3
1122017
2161825
3192220
4151418
5181621

Langkah 1: Menentukan Hipotesis

Hipotesis nol (H0): Tidak terdapat perbedaan signifikan antar kelompok data.

Hipotesis alternatif (Ha): Terdapat perbedaan signifikan antar kelompok data.

Langkah 2: Menghitung Nilai Ranks

Mari kita hitung nilai ranks untuk semua data dalam tiga kelompok data tersebut:

No.Kelompok 1Kelompok 2Kelompok 3
1685
28615
31499
4416
511412
6122
7553
89118
9234
10131014

Langkah 3: Menghitung Nilai Uji Statistik

Setelah menghitung nilai ranks, selanjutnya kita perlu menghitung nilai uji statistik. Nilai uji statistik untuk uji Kruskal Wallis dinyatakan dalam bentuk chi-square (𝜒2).

𝜒2 = [(12^2)/5 + (16^2)/5 + (19^2)/5 + (15^2)/5 + (18^2)/5] – 5(3^2)

𝜒2 = 15.96

Langkah 4: Menentukan Derajat Kebebasan

Derajat kebebasan untuk uji Kruskal Wallis dihitung dengan rumus:

df = (k-1)

dimana k adalah jumlah kelompok data.

df = (3-1) = 2

Langkah 5: Menentukan Nilai Signifikansi

Nilai signifikansi untuk uji Kruskal Wallis dapat dilihat dari tabel distribusi chi-square dengan derajat kebebasan 2 dan nilai alpha yang ditentukan.

Untuk alpha = 0.05, nilai signifikansi (p-value) sebesar 0.0004.

Langkah 6: Menentukan Kesimpulan

Nilai signifikansi (p-value) sebesar 0.0004 kurang dari alpha = 0.05, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya, terdapat perbedaan signifikan antar kelompok data (p = 0.0004 < 0.05).

Penutup

Demikianlah cara menghitung uji Kruskal Wallis. Dengan menggunakan uji Kruskal Wallis, kita dapat mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan antar beberapa kelompok data. Uji Kruskal Wallis sering digunakan pada penelitian-penelitian yang tidak memenuhi syarat asumsi parametrik seperti distribusi normal atau homogenitas variansi. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Uji Kruskal Wallis