TEKNOBGT

Cara Menghitung PPN dan PPH Pengadaan Barang

Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung PPN dan PPH pengadaan barang. PPN dan PPH adalah dua hal yang seringkali membingungkan terutama dalam transaksi bisnis. Maka dari itu, artikel ini akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami.

Pengertian PPN dan PPH

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menghitung PPN dan PPH, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian PPN dan PPH. PPN adalah pajak yang dikenakan pada pembelian barang dan jasa yang dilakukan oleh konsumen akhir. Sementara PPH atau pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan yang diperoleh oleh pihak yang melakukan kegiatan usaha atau profesi.

PPN dan PPH memiliki perbedaan dasar. PPN dikenakan pada pembelian barang dan jasa, sedangkan PPH dikenakan pada penghasilan yang diperoleh oleh pihak yang melakukan kegiatan usaha atau profesi. Namun, keduanya sama-sama memiliki aturan yang harus dipatuhi oleh para pengusaha dan wajib pajak. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menghitung PPN dan PPH dengan benar.

Cara Menghitung PPN

PPN dikenakan pada setiap pembelian barang dan jasa oleh konsumen akhir. Untuk menghitung PPN, perlu diketahui besarnya tarif PPN yang berlaku di Indonesia. Tarif PPN yang berlaku saat ini adalah sebesar 10%. Berikut ini adalah cara menghitung PPN:

Pembelian Barang/JasaHargaPPN (10%)Total Harga
Barang ARp 10.000.000Rp 1.000.000Rp 11.000.000
Barang BRp 5.000.000Rp 500.000Rp 5.500.000

Dalam contoh di atas, jika Anda membeli Barang A seharga Rp 10.000.000, maka PPN yang harus dibayar adalah sebesar Rp 1.000.000 (10% x Rp 10.000.000). Sehingga total harga yang harus dibayar adalah Rp 11.000.000 (Rp 10.000.000 + Rp 1.000.000). Demikian pula pada pembelian Barang B, PPN yang harus dibayar adalah sebesar Rp 500.000 (10% x Rp 5.000.000) dan total harga yang harus dibayar adalah Rp 5.500.000 (Rp 5.000.000 + Rp 500.000).

Penting untuk diingat bahwa perhitungan PPN akan mempengaruhi besarnya harga jual barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh produsen atau penjual. Oleh karena itu, perhitungan PPN harus dilakukan dengan benar agar tidak merugikan pihak mana pun.

Cara Menghitung PPH

Selain PPN, ada juga PPH yang harus diperhitungkan oleh pihak pengusaha atau penyedia jasa. PPH dikenakan pada penghasilan yang diperoleh oleh pihak yang melakukan kegiatan usaha atau profesi. Berikut ini adalah cara menghitung PPH:

PenghasilanTarif PPHJumlah PPH
Rp 10.000.0005%Rp 500.000
Rp 20.000.00010%Rp 2.000.000

Dalam contoh di atas, jika penghasilan yang diperoleh sebesar Rp 10.000.000, maka besarnya PPH yang harus dibayarkan adalah Rp 500.000 (5% x Rp 10.000.000). Sedangkan jika penghasilan yang diperoleh sebesar Rp 20.000.000, maka besarnya PPH yang harus dibayarkan adalah Rp 2.000.000 (10% x Rp 20.000.000).

Perlu diingat bahwa besarnya tarif PPH akan berbeda-beda tergantung dari jenis usaha atau profesi yang dilakukan. Oleh karena itu, wajib pajak harus memahami aturan-aturan yang berlaku dan memperhitungkan besarnya PPH dengan benar.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa itu PPN?

PPN atau pajak pertambahan nilai adalah pajak yang dikenakan pada pembelian barang dan jasa oleh konsumen akhir.

2. Bagaimana cara menghitung PPN?

Cara menghitung PPN adalah dengan mengalikan harga barang atau jasa dengan tarif PPN yang berlaku saat ini, yaitu sebesar 10%. Setelah itu, tambahkan hasil perkalian tersebut ke harga barang atau jasa untuk mendapatkan total harga yang harus dibayar.

3. Apa itu PPH?

PPH atau pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan yang diperoleh oleh pihak yang melakukan kegiatan usaha atau profesi.

4. Bagaimana cara menghitung PPH?

Cara menghitung PPH adalah dengan mengalikan penghasilan yang diperoleh dengan tarif PPH yang berlaku untuk jenis usaha atau profesi yang dilakukan. Kemudian, hasil perkalian tersebut akan menjadi besarnya PPH yang harus dibayarkan.

Kesimpulan

PPN dan PPH adalah dua hal yang perlu dipahami secara mendalam oleh para pengusaha dan wajib pajak. Dalam melakukan transaksi bisnis, keduanya sering dijumpai dan harus diperhitungkan dengan benar agar tidak merugikan pihak mana pun. Setelah memahami cara menghitung PPN dan PPH serta aturan-aturan yang berlaku, diharapkan Anda dapat melaksanakan transaksi bisnis dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung PPN dan PPH Pengadaan Barang