TEKNOBGT

Cara Menghitung Pondasi Rumah 2 Lantai

Hello Sobat TeknoBgt, jika kamu ingin membangun rumah 2 lantai, maka pondasi sangatlah penting untuk diperhitungkan dengan baik. Pondasi yang baik dan kuat akan menjaga rumahmu dari goncangan dan gempa bumi. Namun, perhitungan pondasi rumah 2 lantai tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam menghitung pondasi rumah 2 lantai. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Menentukan Beban Pondasi

Pertama-tama, kamu harus menentukan beban pondasi yang akan menopang rumahmu. Beban pondasi ini terdiri dari beban mati dan beban hidup. Beban mati adalah beban dari struktur bangunan seperti dinding, lantai, atap, dan sebagainya. Sedangkan beban hidup adalah beban dari orang, perabotan, dan benda-benda yang ada di dalam rumah. Beban hidup biasanya dihitung dengan rumus tertentu. Setelah menentukan beban pondasi, kamu bisa melanjutkan ke tahap berikutnya.

1.1. Menghitung Beban Mati

Untuk menghitung beban mati, kamu harus mengetahui berapa volume beton yang akan digunakan sebagai pondasi. Misalnya, jika rumahmu memiliki luas 8 x 10 meter dengan kedalaman pondasi 1 meter, maka perhitungan volume beton adalah:

Ukuran PondasiVolume Beton
8 x 10 x 1 meter80 m3

Volume beton ini akan menjadi dasar untuk menghitung berat beton yang digunakan sebagai pondasi. Berat beton bisa kamu hitung dengan rumus:

Berat beton = volume beton x berat jenis beton

Dalam hal ini, berat jenis beton adalah 2.400 kg/m3. Jadi, berat beton pondasi rumah 2 lantai dengan luas 8 x 10 meter adalah:

Berat beton = 80 m3 x 2.400 kg/m3 = 192.000 kg atau 192 ton

1.2. Menghitung Beban Hidup

Untuk menghitung beban hidup, kamu bisa menggunakan rumus:

Beban hidup = jumlah orang x 75 kg + jumlah perabotan x 150 kg

Misalnya, jika rumahmu dihuni oleh 4 orang dan memiliki 20 perabotan, maka rumusnya menjadi:

Beban hidup = 4 orang x 75 kg + 20 perabotan x 150 kg = 3.300 kg atau 3,3 ton

2. Menentukan Jumlah Tiang Pondasi

Setelah mengetahui beban pondasi, kamu bisa menentukan jumlah tiang pondasi yang akan digunakan. Jumlah tiang pondasi harus disesuaikan dengan beban pondasi dan kondisi tanah di tempatmu membangun rumah. Jumlah tiang pondasi bisa kamu hitung dengan menggunakan rumus:

Jumlah tiang pondasi = beban pondasi / kapasitas tiang pondasi

Kapasitas tiang pondasi biasanya ditentukan oleh produsen atau kontraktor. Misalnya, kapasitas tiang pondasi adalah 10 ton. Maka, jika beban pondasi adalah 195 ton (192 ton dari beban mati dan 3,3 ton dari beban hidup), maka jumlah tiang pondasi yang dibutuhkan adalah:

Jumlah tiang pondasi = 195 ton / 10 ton = 19,5 atau minimal 20 tiang pondasi

Jangan lupa untuk mempertimbangkan jarak antar tiang pondasi agar pondasi tidak rapuh dan rusak.

3. Memilih Jenis Pondasi

Setelah menentukan jumlah tiang pondasi, kamu harus memilih jenis pondasi yang akan digunakan. Jenis pondasi yang umum digunakan pada rumah 2 lantai adalah pondasi tiang pancang. Pondasi ini menggunakan tiang pancang yang ditanam ke dalam tanah dengan kedalaman tertentu. Pondasi ini cocok digunakan pada tanah dengan kekuatan yang rendah atau cenderung labil, seperti tanah lembek atau tanah berpasir.

4. Memperhitungkan Pergerakan Tanah

Pergerakan tanah juga harus kamu perhitungkan dalam merancang pondasi rumah 2 lantai. Pergerakan tanah bisa disebabkan oleh perubahan musim, penggalian tanah di dekat rumah, atau gempa bumi. Pergerakan tanah bisa membuat pondasi menjadi tidak stabil dan merusak struktur bangunan. Oleh karena itu, kamu harus memperhitungkan pergerakan tanah dalam merencanakan pondasi. Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk mengatasi pergerakan tanah, seperti menggunakan plat besi yang dihubungkan dengan tiang pondasi atau menggunakan pondasi kombinasi.

5. Meminimalisir Biaya

Merancang pondasi rumah 2 lantai tidak hanya melibatkan perhitungan teknis, tapi juga melibatkan perhitungan biaya. Kamu harus memilih pondasi yang kuat dan stabil, tapi juga meminimalisir biaya yang dikeluarkan. Ada beberapa cara untuk meminimalisir biaya, seperti menggunakan bahan lokal yang murah atau mengurangi jumlah tiang pondasi dengan cara memperkuat tanah di sekitar pondasi.

6. Memilih Kontraktor yang Terpercaya

Terakhir, kamu harus memilih kontraktor yang terpercaya dan berpengalaman dalam merancang dan membangun pondasi rumah 2 lantai. Kontraktor yang terpercaya akan membantumu merancang pondasi yang kuat dan aman, serta meminimalisir biaya yang dikeluarkan. Kamu dapat mencari kontraktor yang terpercaya dengan cara mencari referensi dari teman atau keluarga, atau mencari di internet.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa yang harus diperhatikan dalam menghitung pondasi rumah 2 lantai?

Dalam menghitung pondasi rumah 2 lantai, kamu harus memperhatikan beban pondasi, jumlah tiang pondasi, jenis pondasi yang cocok, pergerakan tanah, dan biaya yang dikeluarkan.

2. Apa jenis pondasi yang cocok untuk rumah 2 lantai?

Jenis pondasi yang cocok untuk rumah 2 lantai adalah pondasi tiang pancang. Pondasi ini menggunakan tiang pancang yang ditanam ke dalam tanah dengan kedalaman tertentu.

3. Bagaimana cara memperhitungkan beban hidup?

Untuk memperhitungkan beban hidup, kamu bisa menggunakan rumus: Beban hidup = jumlah orang x 75 kg + jumlah perabotan x 150 kg

4. Bagaimana cara memilih kontraktor yang terpercaya?

Kamu dapat mencari kontraktor yang terpercaya dengan cara mencari referensi dari teman atau keluarga, atau mencari di internet. Pastikan kontraktor memiliki pengalaman dan portofolio yang baik.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Pondasi Rumah 2 Lantai