TEKNOBGT

Cara Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap

Hello Sobat TeknoBgt, pada artikel ini kita akan membahas tentang cara menghitung penyusutan aktiva tetap. Aktiva tetap merupakan suatu investasi yang diperoleh oleh perusahaan untuk digunakan dalam jangka panjang. Dalam penggunaannya, aktiva tetap akan mengalami penyusutan nilai, dimana nilai aktiva tetap akan berkurang seiring dengan waktu. Maka dari itu, menghitung penyusutan aktiva tetap sangat penting untuk mengetahui jumlah nilai yang akan berkurang dalam satu periode dan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan penggantian atau pembaruan aktiva tetap tersebut.

Apa itu Penyusutan Aktiva Tetap?

Penyusutan aktiva tetap adalah pengurangan nilai aktiva tetap dalam suatu periode akuntansi. Nilai penyusutan ini dihitung berdasarkan perolehan aktiva tetap, umur ekonomis, serta nilai residu atau sisa nilai aktiva tetap ketika masa pakainya habis. Penghitungan penyusutan aktiva tetap sangat penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan, sebagai informasi yang berguna dalam menghitung laba rugi akuntansi.

Perolehan Aktiva Tetap

Perolehan aktiva tetap adalah biaya pembelian atau biaya konstruksi aktiva tetap. Biaya ini meliputi biaya pembelian, pengiriman, instalasi, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap tersebut. Biaya tersebut kemudian dapat diakumulasi sebagai bagian dari nilai aktiva tetap.

Umur Ekonomis

Umur ekonomis adalah jangka waktu penggunaan aktiva tetap hingga masa pakai yang optimal. Umur ekonomis akan menentukan jumlah penyusutan aktiva tetap per tahun. Mengetahui umur ekonomis yang tepat untuk setiap jenis aktiva tetap sangat penting dalam menghitung biaya penyusutan terkait.

Nilai Residu

Nilai residu atau sisa nilai aktiva tetap adalah nilai yang diprediksi akan tersisa ketika aktiva tetap telah mencapai akhir masa pakai atau umur ekonomisnya. Nilai residu dapat didapatkan dari pengamatan harga pasar, atau dari perusahaan yang memberikan jaminan atau garansi pada aktiva tetap. Nilai residu ini nantinya akan dijadikan acuan untuk menghitung penyusutan aktiva tetap di masa depan.

Cara Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap

Metode Garis Lurus

Metode garis lurus adalah metode paling sederhana dalam menghitung penyusutan aktiva tetap. Dalam metode ini, penyusutan aktiva tetap dihitung dengan cara membagi selisih antara nilai perolehan aktiva dan nilai residu dengan umur ekonomis aktiva tetap.

Formula:(nilai perolehan aktiva – nilai residu) / umur ekonomis

Contoh :

Nilai perolehan aktivaRp 100.000.000,-
Nilai residuRp 10.000.000,-
Umur ekonomis10 tahun
Penyusutan per tahun(Rp 100.000.000 – Rp 10.000.000) / 10 tahun = Rp 9.000.000,-

Metode Saldo Menurun

Metode saldo menurun adalah metode yang mengasumsikan bahwa aktiva tetap akan mengalami lebih banyak penyusutan dalam tahun-tahun awal penggunaannya. Dalam metode ini, penyusutan aktiva tetap dihitung dengan cara mengalikan nilai buku aktiva tetap pada akhir tahun sebelumnya dengan tingkat penyusutan saldomenurun yang telah ditetapkan.

Formula:Nilai Buku x Tingkat Penyusutan Saldomenurun

Contoh :

Nilai perolehan aktivaRp 100.000.000,-
Nilai residuRp 10.000.000,-
Umur ekonomis10 tahun
Tingkat penyusutan saldomenurun20%
Penyusutan tahun ke-1Rp 100.000.000 x 20% = Rp 20.000.000,-
Penyusutan tahun ke-2(Rp 100.000.000 – Rp 20.000.000) x 20% = Rp 16.000.000,-
Penyusutan tahun ke-3(Rp 84.000.000 – Rp 20.000.000) x 20% = Rp 12.800.000,-

FAQ

1. Apa kegunaan dari penghitungan penyusutan aktiva tetap?

Penghitungan penyusutan aktiva tetap berguna untuk mengetahui jumlah nilai yang akan berkurang dalam satu periode dan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan penggantian atau pembaruan aktiva tetap tersebut.

2. Apa perbedaan metode garis lurus dan metode saldo menurun?

Perbedaan metode garis lurus dan metode saldo menurun terletak pada perhitungan penyusutan aktiva tetapnya. Metode garis lurus menghitung penyusutan aktiva tetap dengan cara membagi selisih antara nilai perolehan aktiva dan nilai residu dengan umur ekonomis aktiva tetap. Sedangkan, metode saldo menurun adalah mengalikan nilai buku aktiva tetap pada akhir tahun sebelumnya dengan tingkat penyusutan saldomenurun yang telah ditetapkan.

3. Apa itu nilai residu?

Nilai residu atau sisa nilai aktiva tetap adalah nilai yang diprediksi akan tersisa ketika aktiva tetap telah mencapai akhir masa pakai atau umur ekonomisnya. Nilai residu dapat didapatkan dari pengamatan harga pasar, atau dari perusahaan yang memberikan jaminan atau garansi pada aktiva tetap. Nilai residu ini nantinya akan dijadikan acuan untuk menghitung penyusutan aktiva tetap di masa depan.

Penutup

Demikianlah cara menghitung penyusutan aktiva tetap dan pengertian seputar penyusutan aktiva tetap dalam akuntansi. Semoga dengan adanya artikel ini, Sobat TeknoBgt bisa lebih memahami cara menghitung penyusutan aktiva tetap dan manfaat dari penghitungan tersebut. Jangan lupa untuk terus update dan membaca artikel menarik lainnya di TeknoBgt. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap