TEKNOBGT

Cara Menghitung Pajak PT

Halo Sobat TeknoBgt! Pajak merupakan hal yang wajib dipenuhi oleh setiap perusahaan. Sebagai seorang pemilik PT, tentunya kamu ingin mengetahui cara menghitung pajak PT dengan benar dan tepat waktu. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung pajak PT secara lengkap dan mudah dipahami. Yuk simak!

1. Kenali Jenis-jenis Pajak PT

Sebelum membahas cara menghitung pajak PT, Sobat TeknoBgt perlu mengetahui jenis-jenis pajak PT terlebih dahulu. Ada beberapa jenis pajak PT yang harus dipenuhi setiap tahunnya, antara lain:

Jenis Pajak PTKeterangan
Pajak Penghasilan (PPh) 21Pajak atas penghasilan karyawan dan direksi PT
Pajak Penghasilan (PPh) 25Pajak atas penghasilan usaha PT
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)Pajak atas penjualan barang atau jasa yang diberikan PT
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)Pajak atas kepemilikan tanah dan bangunan milik PT

Dengan memahami jenis-jenis pajak PT, kamu bisa mempersiapkan dokumen dan data yang diperlukan untuk menghitung pajak PT dengan benar.

2. Tentukan Masa Pajak PT

Masa pajak PT adalah periode waktu di mana perusahaan harus membayar pajak. Masa pajak PT biasanya dibagi menjadi bulanan, triwulan, dan tahunan. Cara menghitung pajak PT akan berbeda-beda tergantung pada masa pajak yang digunakan. Pastikan kamu menentukan masa pajak PT dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam menghitung pajak.

3. Hitung Penghasilan Bruto PT

Langkah selanjutnya dalam cara menghitung pajak PT adalah menghitung penghasilan bruto PT. Penghasilan bruto PT adalah jumlah pendapatan sebelum dipotong biaya-biaya operasional. Penghasilan bruto bisa berasal dari penjualan barang atau jasa, investasi, sewa, dan lain sebagainya. Penghasilan bruto PT juga bisa termasuk bonus dan komisi karyawan.

4. Kurangkan Biaya Operasional

Pada langkah ini, Sobat TeknoBgt perlu mengurangkan biaya operasional dari penghasilan bruto PT. Biaya operasional adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan operasionalnya. Biaya operasional bisa berupa gaji karyawan, sewa gedung, biaya listrik, dan lain sebagainya. Pengurangan biaya operasional ini akan menghasilkan penghasilan neto PT.

5. Hitung Pajak Penghasilan (PPh) 21

Pajak Penghasilan (PPh) 21 adalah pajak yang harus ditanggung oleh karyawan dan direksi PT atas penghasilannya. Besar PPh 21 bervariasi tergantung pada penghasilan karyawan atau direksi. Cara menghitung PPh 21 bisa dilakukan dengan rumus:

PPh 21 = Penghasilan Karyawan atau Direksi x Tarif Pajak

Tarif pajak PPh 21 saat ini tergantung pada penghasilan karyawan atau direksi. Kamu bisa melihat tabel tarif pajak PPh 21 pada situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Tanya Jawab

Q: Apakah PPh 21 harus dibayar oleh PT?

A: Tidak. PPh 21 merupakan pajak yang harus dibayar oleh karyawan dan direksi PT atas penghasilan mereka.

Q: Bagaimana cara menghitung PPh 21 jika karyawan atau direksi menerima bonus?

A: Bonus karyawan atau direksi juga termasuk penghasilan yang dikenakan PPh 21. Oleh karena itu, bonus harus dimasukkan ke dalam penghasilan karyawan atau direksi saat menghitung PPh 21.

6. Hitung Pajak Penghasilan (PPh) 25

Pajak Penghasilan (PPh) 25 adalah pajak atas penghasilan usaha PT. Cara menghitung PPh 25 bisa dilakukan dengan rumus:

PPh 25 = Penghasilan Neto PT x Tarif Pajak

Tarif pajak PPh 25 saat ini tergantung pada besar penghasilan PT. Kamu bisa melihat tabel tarif pajak PPh 25 pada situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Tanya Jawab

Q: Apakah PT kecil dan menengah dikenakan pajak PPh 25?

A: PT kecil dan menengah (PKM) yang memiliki penghasilan bruto di bawah Rp4,8 miliar per tahun tidak dikenakan pajak PPh 25. Namun, PKM tetap harus membayar pajak PPh 21, PPN, dan PBB.

Q: Kapan PT harus membayar PPh 25?

A: PT harus membayar PPh 25 setiap akhir tahun pajak atau pada saat laporan pajak tahunan.

7. Hitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak atas penjualan barang atau jasa yang diberikan PT. Cara menghitung PPN bisa dilakukan dengan rumus:

PPN = Harga Jual x Tarif Pajak

Tarif pajak PPN saat ini adalah 10%. Namun, ada beberapa barang atau jasa yang dikenakan tarif pajak PPN yang berbeda. Kamu bisa melihat tarif pajak PPN pada situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Tanya Jawab

Q: Apakah PT kecil dan menengah dikenakan PPN?

A: PT kecil dan menengah (PKM) yang memiliki penghasilan bruto di bawah Rp4,8 miliar per tahun tidak dikenakan pajak PPN. Namun, PKM tetap harus membayar pajak PPh 21, PPh 25, dan PBB.

Q: Kapan PT harus membayar PPN?

A: PT harus membayar PPN setiap bulan atau triwulan, tergantung pada masa pajak yang digunakan.

8. Hitung Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak atas kepemilikan tanah dan bangunan milik PT. Cara menghitung PBB bisa dilakukan dengan rumus:

PBB = NJOP x Tarif Pajak

NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) adalah harga jual tanah atau bangunan yang ditetapkan oleh pemerintah. Tarif pajak PBB saat ini bervariasi tergantung pada lokasi dan nilai NJOP. Kamu bisa melihat tarif pajak PBB pada situs resmi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) setempat.

Tanya Jawab

Q: Apakah PT kecil dan menengah dikenakan PBB?

A: PT kecil dan menengah (PKM) yang memiliki nilai aset tetap di bawah Rp10 miliar tidak dikenakan pajak PBB selama 5 tahun pertama. Namun, PKM tetap harus membayar pajak PPh 21, PPh 25, dan PPN.

Q: Kapan PT harus membayar PBB?

A: PT harus membayar PBB setiap tahun, biasanya pada bulan Agustus.

9. Hitung Total Pajak PT

Setelah menghitung masing-masing jenis pajak, Sobat TeknoBgt perlu menghitung total pajak PT. Total pajak PT adalah jumlah seluruh pajak yang harus dibayar oleh PT. Total pajak PT bisa dihitung dengan rumus:

Total Pajak PT = PPh 21 + PPh 25 + PPN + PBB

Dengan menghitung total pajak PT, kamu bisa mengetahui besarnya jumlah uang yang harus disiapkan untuk membayar pajak.

10. Persiapkan Dokumen Pajak

Langkah terakhir dalam cara menghitung pajak PT adalah mempersiapkan dokumen pajak. Dokumen pajak yang harus disiapkan antara lain:

  • Laporan Pajak Bulanan/Triwulan/Tahunan
  • Bukti-bukti pembayaran pajak seperti bukti setor, kwitansi, atau nota
  • Laporan keuangan tahunan

Pastikan dokumen pajak kamu lengkap dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dokumen pajak yang tidak lengkap atau tidak memenuhi persyaratan bisa berakibat pada denda atau sanksi lainnya.

Tanya Jawab

Q: Apa yang terjadi jika PT tidak membayar pajak tepat waktu?

A: Jika PT tidak membayar pajak tepat waktu, PT akan dikenakan denda dan sanksi administrasi lainnya.

Q: Apakah PT bisa mengajukan pengurangan pajak?

A: PT bisa mengajukan pengurangan pajak dengan menyerahkan dokumen yang dapat membuktikan pengeluaran yang dianggap sebagai pengurangan pajak. Namun, pengajuan pengurangan pajak harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.

11. Kesimpulan

Menghitung pajak PT bisa terlihat rumit dan membingungkan. Namun, dengan memahami langkah-langkah cara menghitung pajak PT yang telah dijelaskan di atas, kamu bisa menghitung pajak PT dengan benar dan tepat waktu. Jangan lupa untuk mempersiapkan dokumen pajak dengan lengkap dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya

Cara Menghitung Pajak PT