Cara Menghitung Nilai Intangible Assets

Salam hangat untuk Sobat TeknoBgt! Tidak bisa dipungkiri, keberadaan intangible asset saat ini semakin penting dalam dunia bisnis. Intangible asset atau aset tak berwujud adalah kekayaan perusahaan yang tidak terlihat secara fisik seperti hak cipta, merek dagang, kemampuan manajerial, teknologi dan lain-lain.

Pengertian Intangible Asset

Intangible asset adalah kekayaan perusahaan yang tidak terlihat secara fisik. Contohnya adalah hak cipta, paten, merek dagang, software, goodwill, hak penggunaan, hak distribusi dan sebagainya. Intangible asset ini dapat berupa sumber daya yang memberikan nilai tambah pada produk atau jasa perusahaan.

Intangible asset dapat menjadi faktor penting dalam menentukan nilai bisnis sebuah perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi sebuah perusahaan untuk bisa menghitung nilai intangible asset dengan benar. Cara menghitung intangible asset tidak selalu mudah, tetapi dalam artikel ini Sobat TeknoBgt akan diberikan penjelasan lengkap seputar cara menghitung intangible asset dengan benar.

Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Intangible Asset

Sebelum Sobat TeknoBgt memahami cara menghitung intangible asset, ada baiknya Sobat TeknoBgt mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai intangible asset. Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai intangible asset antara lain:

1. Hak cipta dan paten yang dimiliki perusahaan
2. Merek dagang yang dikenal oleh konsumen
3. Goodwill atau reputasi perusahaan di mata masyarakat
4. Kemampuan manajerial yang dimiliki oleh perusahaan
5. Teknologi dan inovasi yang dimiliki oleh perusahaan
6. Keluarga intelektual yang dimiliki oleh perusahaan

Cara Menghitung Nilai Intangible Asset

1. Menghitung Nilai Aset Tak Berwujud Berdasarkan Biaya

Salah satu cara menghitung nilai intangible asset adalah dengan menghitung biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tak berwujud tersebut. Metode ini umumnya digunakan untuk menghitung nilai intangible asset seperti hak cipta, paten, dan lisensi.

Perusahaan dapat menghitung nilai aset tak berwujud ini dengan mengumpulkan data biaya yang terkait dengan aset tersebut seperti biaya pengembangan software atau biaya pemerolehan hak paten.

Dalam menghitung nilai intangible asset berdasarkan biaya, perusahaan perlu memperhatikan kepemilikan dan masa berlaku dari aset tersebut. Jika ada biaya pemeliharaan yang terkait dengan penggunaan dan pemeliharaan aset tak berwujud, biaya ini juga perlu dipertimbangkan dalam perhitungan.

2. Menghitung Nilai Aset Tak Berwujud Berdasarkan Pendapatan

Metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung nilai intangible asset adalah dengan menghitung pendapatan yang dihasilkan dari aset tak berwujud tersebut. Metode ini umumnya digunakan untuk menghitung nilai aset tak berwujud seperti merek dagang dan goodwill.

Perusahaan dapat menghitung nilai aset tak berwujud dengan mengumpulkan data pendapatan yang dihasilkan dari penggunaan aset tersebut. Pendekatan ini mempertimbangkan pendapatan yang dihasilkan oleh aset tak berwujud selama masa hidupnya.

Secara umum, dalam menghitung nilai intangible asset berdasarkan pendapatan, perusahaan perlu memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan dari aset tak berwujud seperti persaingan di pasar dan faktor ekonomi yang tidak dapat diprediksi.

3. Menghitung Nilai Aset Tak Berwujud Berdasarkan Harga Pasar

Metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung nilai intangible asset adalah dengan menghitung harga pasar atau nilai pasar dari aset tersebut. Pendekatan ini umumnya digunakan untuk menghitung nilai intangible asset seperti merek dagang, hak pengunaan dan hak distribusi.

Perusahaan dapat mengumpulkan data dari transaksi penjualan aset tak berwujud yang serupa dengan yang dimiliki perusahaan. Data ini dapat digunakan untuk menentukan harga pasar atau nilai pasar dari aset tak berwujud tersebut.

Perusahaan perlu memperhatikan kondisi pasar saat ini dan berbagai faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam menentukan harga pasar atau nilai pasar dari aset tak berwujud.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu intangible asset?

Intangible asset adalah kekayaan perusahaan yang tidak terlihat secara fisik seperti hak cipta, paten, merek dagang, kemampuan manajerial, teknologi, dan lain-lain.

2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi nilai intangible asset?

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai intangible asset antara lain hak cipta dan paten yang dimiliki perusahaan, merek dagang yang dikenal oleh konsumen, goodwill atau reputasi perusahaan di mata masyarakat, kemampuan manajerial yang dimiliki oleh perusahaan, teknologi dan inovasi yang dimiliki oleh perusahaan, dan keluarga intelektual yang dimiliki oleh perusahaan.

3. Apa metode yang dapat digunakan untuk menghitung nilai intangible asset?

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung nilai intangible asset, yaitu menghitung nilai berdasarkan biaya, nilai berdasarkan pendapatan, dan nilai berdasarkan harga pasar.

4. Apa yang perlu diperhatikan dalam menghitung nilai intangible asset?

Perusahaan perlu memperhatikan kepemilikan dan masa berlaku dari aset tak berwujud, biaya pemeliharaan yang terkait dengan penggunaan dan pemeliharaan aset tak berwujud, pendapatan yang dihasilkan oleh aset tak berwujud selama masa hidupnya, kondisi pasar saat ini, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam menentukan harga pasar atau nilai pasar dari aset tak berwujud.

Kesimpulan

Dalam menghitung nilai intangible asset, perusahaan perlu memperhitungkan beberapa faktor penting seperti kepemilikan dan masa berlaku dari aset tak berwujud, biaya pemeliharaan, pendapatan yang dihasilkan oleh aset tak berwujud selama masa hidupnya, kondisi pasar saat ini, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam menentukan harga pasar atau nilai pasar dari aset tak berwujud. Dengan menggunakan metode yang tepat, perusahaan dapat menghitung nilai intangible asset dengan benar dan membantu meningkatkan nilai bisnis perusahaan.

Referensi

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Nilai Intangible Assets