Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu pernah mendengar istilah “sebelum masehi”? Sebelumnya, kamu perlu tahu bahwa cara menghitung sebelum masehi agak berbeda dengan cara menghitung setelah masehi. Artikel ini akan membahas tentang cara menghitung sebelum masehi dengan rinci.
Pendahuluan
Sebelum kita mulai membahas tentang cara menghitung sebelum masehi, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu. Sejak zaman dahulu, manusia telah menciptakan sistem penanggalan untuk memudahkan pengaturan waktu. Namun, sistem penanggalan yang digunakan berbeda-beda di setiap negara dan zaman.
Di Indonesia sendiri, sebelum terjadinya penjajahan, bangsa Indonesia sudah mengenal sistem penanggalan sendiri. Namun, waktu itu belum ada istilah “sebelum masehi”.
Sistem Penanggalan Sebelum Masehi
Sebelum masehi, bangsa Indonesia menggunakan sistem penanggalan yang berbeda dengan yang sekarang kita gunakan. Sistem ini disebut dengan sistem penanggalan Saka. Sistem penanggalan Saka ini berdasarkan pada pergerakan bulan. Jadi, 1 bulan dihitung dari saat munculnya bulan baru hingga munculnya bulan baru berikutnya.
Di Indonesia, sistem penanggalan Saka masih digunakan di Bali dan beberapa daerah lainnya. Namun, untuk keperluan masehi, kita menggunakan sistem penanggalan Gregorian.
Sistem Penanggalan Gregorian
Sistem penanggalan Gregorian diperkenalkan pada tahun 1582 oleh Paus Gregorius XIII. Sistem penanggalan ini digunakan hingga saat ini di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sistem penanggalan Gregorian menggunakan tahun masehi sebagai acuan. Setiap tahun terdiri dari 365 atau 366 hari, tergantung pada tahun kabisat atau tidak. Tahun kabisat terjadi setiap 4 tahun sekali.
Cara Menghitung Sebelum Masehi
Untuk menghitung waktu sebelum masehi, kita menggunakan sistem penanggalan yang berbeda dengan sistem penanggalan Gregorian. Sistem penanggalan yang digunakan adalah sistem penanggalan Julian.
Sistem penanggalan Julian diperkenalkan oleh Julius Caesar pada tahun 45 SM. Sistem penanggalan Julian ini mirip dengan sistem penanggalan Gregorian, namun berbeda dalam hal tahun kabisat. Tahun kabisat dalam sistem penanggalan Julian terjadi setiap 4 tahun sekali, tanpa terkecuali.
Cara Menghitung Tahun
Untuk menghitung tahun sebelum masehi, kita menggunakan tahun negatif. Misalnya, tahun 100 SM ditulis sebagai -100.
Untuk menghitung tahun dalam sistem penanggalan Julian, kita cukup mengurangi tahun yang dimaksud dengan tahun 4713 SM. Misalnya, untuk menghitung tahun 100 SM dalam sistem penanggalan Julian, kita cukup melakukan perhitungan: 4713 – 100 = 4613.
Untuk menghitung tahun dalam sistem penanggalan Gregorian, kita cukup mengurangi tahun yang dimaksud dengan tahun 1 Masehi. Misalnya, untuk menghitung tahun 100 SM dalam sistem penanggalan Gregorian, kita cukup melakukan perhitungan: 1 – 100 = -99.
Cara Menghitung Bulan dan Tanggal
Untuk menghitung bulan dan tanggal, kita menggunakan sistem penanggalan Saka. Sistem penanggalan Saka menghitung waktu berdasarkan pergerakan bulan. Masing-masing bulan memiliki nama dan jumlah hari yang berbeda-beda.
Untuk menghitung tanggal dalam sistem penanggalan Saka, kita cukup menghitung hari sejak awal tahun Saka. Misalnya, untuk menghitung tanggal 1 Januari 100 SM dalam sistem penanggalan Saka, kita perlu mengetahui tanggal awal dalam kalender Saka. Jika tanggal awal dianggap sebagai tanggal 1 Maret 78 SM, maka tanggal 1 Januari 100 SM dalam kalender Saka adalah tanggal: 100 + 78 + (31 + 28 + 31 + 30 + 31 + 30 + 31 + 31 + 30 + 31 + 30 + 31 – 31) = 227.
Jika kamu mengalami kesulitan dalam menghitung tanggal dalam sistem penanggalan Saka, kamu bisa mencari bantuan dari kalender konversi online atau aplikasi yang tersedia di internet.
Faktor Penentu Waktu Sebelum Masehi
Perlu kamu ketahui bahwa waktu sebelum masehi dapat ditentukan dengan cara yang tidak mutlak. Hal ini disebabkan karena sistem penanggalan saat itu belum terstandarisasi dan tidak dilakukan secara serentak di seluruh dunia.
Penentuan waktu sebelum masehi biasanya didasarkan pada catatan sejarah, artefak, dan fosil. Namun, metode ini tidak selalu akurat, karena catatan sejarah dapat berisi kesalahan atau keberpihakan.
Perbandingan Sistem Penanggalan Sebelum Masehi dan Setelah Masehi
Sistem Penanggalan | Periode Penggunaan | Jumlah Hari dalam Setahun | Penggunaan Tahun Kabisat |
---|---|---|---|
Julian | 45 SM – 1582 M | 365 atau 366 | Setiap 4 tahun sekali, tanpa terkecuali |
Gregorian | 1582 M – Sekarang | 365 atau 366 | Setiap 4 tahun sekali, kecuali tahun yang habis dibagi 100 namun tidak habis dibagi 400 |
FAQ
1. Apakah orang zaman dahulu menggunakan sistem penanggalan yang sama di seluruh dunia?
Tidak. Sistem penanggalan yang digunakan berbeda-beda di setiap negara dan zaman. Di Indonesia sendiri, sebelum terjadinya penjajahan, bangsa Indonesia sudah mengenal sistem penanggalan sendiri.
2. Apa saja faktor penentu waktu sebelum masehi?
Penentuan waktu sebelum masehi biasanya didasarkan pada catatan sejarah, artefak, dan fosil. Namun, metode ini tidak selalu akurat, karena catatan sejarah dapat berisi kesalahan atau keberpihakan.
3. Apa perbedaan antara sistem penanggalan Julian dan Gregorian?
Perbedaan utama antara sistem penanggalan Julian dan Gregorian terletak pada tahun kabisat. Tahun kabisat dalam sistem penanggalan Julian terjadi setiap 4 tahun sekali, tanpa terkecuali. Sedangkan, tahun kabisat dalam sistem penanggalan Gregorian terjadi setiap 4 tahun sekali, kecuali tahun yang habis dibagi 100 namun tidak habis dibagi 400.
4. Bagaimana cara menghitung tanggal dalam sistem penanggalan Saka?
Untuk menghitung tanggal dalam sistem penanggalan Saka, kita cukup menghitung hari sejak awal tahun Saka. Misalnya, untuk menghitung tanggal 1 Januari 100 SM dalam sistem penanggalan Saka, kita perlu mengetahui tanggal awal dalam kalender Saka.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara menghitung sebelum masehi dengan rinci. Sistem penanggalan yang digunakan sebelum masehi berbeda dengan yang sekarang kita gunakan. Untuk menghitung waktu sebelum masehi, kita menggunakan sistem penanggalan Julian. Sedangkan, untuk menghitung waktu setelah masehi, kita menggunakan sistem penanggalan Gregorian.