Halo Sobat TeknoBgt! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung pre test dan post test. Pre test dan post test adalah metode evaluasi yang sering digunakan dalam penelitian untuk mengukur perubahan yang terjadi pada variabel yang diamati. Metode ini sangat berguna dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, psikologi, kesehatan, dan lain sebagainya. Namun, tidak semua orang tahu cara menghitung pre test dan post test dengan benar. Oleh karena itu, kita akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami.
Apa itu Pre Test dan Post Test?
Sebelum memulai pembahasan mengenai cara menghitung pre test dan post test, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu pre test dan post test. Pre test adalah tes yang dilakukan sebelum subjek atau peserta penelitian mengalami perlakuan atau intervensi. Sedangkan post test adalah tes yang dilakukan setelah subjek atau peserta penelitian mengalami perlakuan atau intervensi. Dengan melakukan pre test dan post test, kita dapat mengukur perubahan yang terjadi pada variabel yang diamati sebelum dan setelah perlakuan atau intervensi dilakukan.
Keuntungan Menggunakan Pre Test dan Post Test
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan pre test dan post test, di antaranya:
- Dapat mengukur perubahan yang terjadi pada variabel yang diamati sebelum dan setelah perlakuan atau intervensi dilakukan.
- Dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut.
- Dapat membandingkan efektifitas dua atau lebih perlakuan atau intervensi yang berbeda.
- Dapat memonitor progres peserta atau subjek penelitian.
Cara Menghitung Pre Test dan Post Test
Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung pre test dan post test:
1. Hitung Skor Total Pre Test
Untuk menghitung skor total pre test, jumlahkan semua nilai dari tes pre test yang dilakukan pada masing-masing subjek atau peserta penelitian. Misalnya, jika terdapat 10 subjek atau peserta penelitian dan tiap subjek atau peserta penelitian melakukan tes pre test dengan skor sebagai berikut: 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130, dan 140, maka skor total pre test adalah:
No | Nilai Pre Test |
---|---|
1 | 50 |
2 | 60 |
3 | 70 |
4 | 80 |
5 | 90 |
6 | 100 |
7 | 110 |
8 | 120 |
9 | 130 |
10 | 140 |
Total | 950 |
Sehingga, skor total pre test adalah 950.
2. Hitung Skor Total Post Test
Langkah selanjutnya adalah menghitung skor total post test dengan cara yang sama seperti menghitung skor total pre test. Jumlahkan semua nilai dari tes post test yang dilakukan pada masing-masing subjek atau peserta penelitian. Misalnya, jika terdapat 10 subjek atau peserta penelitian dan tiap subjek atau peserta penelitian melakukan tes post test dengan skor sebagai berikut: 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130, 140, 150, dan 160, maka skor total post test adalah:
No | Nilai Post Test |
---|---|
1 | 70 |
2 | 80 |
3 | 90 |
4 | 100 |
5 | 110 |
6 | 120 |
7 | 130 |
8 | 140 |
9 | 150 |
10 | 160 |
Total | 1110 |
Sehingga, skor total post test adalah 1110.
3. Hitung Selisih Skor
Setelah menghitung skor total pre test dan post test, selanjutnya kita perlu menghitung selisih skor. Selisih skor dapat dihitung dengan cara mengurangkan skor total post test dengan skor total pre test. Misalnya, dengan menggunakan data pada langkah sebelumnya, selisih skor adalah:
Skor Total Pre Test | Skor Total Post Test | Selisih Skor |
---|---|---|
950 | 1110 | 160 |
Sehingga, selisih skor adalah 160.
4. Hitung Rata-Rata Selisih Skor
Langkah terakhir adalah menghitung rata-rata selisih skor. Rata-rata selisih skor dapat dihitung dengan cara menghitung selisih skor pada masing-masing subjek atau peserta penelitian, kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah subjek atau peserta penelitian. Misalnya, jika terdapat 10 subjek atau peserta penelitian dan selisih skor pada masing-masing subjek atau peserta penelitian adalah sebagai berikut: 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, dan 110, maka rata-rata selisih skor adalah:
No | Selisih Skor |
---|---|
1 | 20 |
2 | 30 |
3 | 40 |
4 | 50 |
5 | 60 |
6 | 70 |
7 | 80 |
8 | 90 |
9 | 100 |
10 | 110 |
Total | 550 |
Rata-rata | 55 |
Sehingga, rata-rata selisih skor adalah 55.
FAQ
Apa saja metode evaluasi yang digunakan dalam penelitian?
Ada beberapa metode evaluasi yang digunakan dalam penelitian, di antaranya:
- Pre test dan post test
- Pre experimental design
- Quasi experimental design
- True experimental design
- Meta analysis
Bagaimana cara menghitung selisih skor?
Selisih skor dapat dihitung dengan cara mengurangkan skor total post test dengan skor total pre test.
Kenapa perlu dilakukan pre test dan post test?
Pre test dan post test perlu dilakukan untuk mengukur perubahan yang terjadi pada variabel yang diamati sebelum dan setelah perlakuan atau intervensi dilakukan.
Apa keuntungan menggunakan pre test dan post test?
Beberapa keuntungan menggunakan pre test dan post test, di antaranya:
- Dapat mengukur perubahan yang terjadi pada variabel yang diamati sebelum dan setelah perlakuan atau intervensi dilakukan.
- Dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut.
- Dapat membandingkan efektifitas dua atau lebih perlakuan atau intervensi yang berbeda.
- Dapat memonitor progres peserta atau subjek penelitian.
Kesimpulan
Dalam penelitian, pre test dan post test merupakan metode evaluasi yang sering digunakan untuk mengukur perubahan yang terjadi pada variabel yang diamati sebelum dan setelah perlakuan atau intervensi dilakukan. Untuk menghitung pre test dan post test, kita perlu menghitung skor total pre test dan post test, selisih skor, serta rata-rata selisih skor. Dengan menggunakan pre test dan post test, kita dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan, membandingkan efektifitas perlakuan atau intervensi yang berbeda, serta memonitor progres peserta atau subjek penelitian. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.