Hello Sobat TeknoBgt! Bagaimana kabar kalian hari ini? Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung Pph 21 THR pada tahun 2019. Pajak penghasilan (Pph) 21 THR ini adalah salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh karyawan yang menerima Tunjangan Hari Raya (THR).
Apa itu Pph 21?
Sebelum kita membahas tentang cara menghitung Pph 21 THR, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu Pph 21. Pph 21 adalah pajak penghasilan yang dibayar oleh wajib pajak (WP) atas penghasilan yang diterima dalam satu tahun kalender. Pph 21 terdiri dari penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan, jasa, dan kegiatan lainnya.
Penghasilan yang dikenakan Pph 21 terbagi menjadi dua jenis yaitu penghasilan teratur dan penghasilan tidak teratur. Penghasilan teratur adalah penghasilan yang diterima secara tetap dalam setiap bulannya seperti gaji pokok dan tunjangan. Sedangkan penghasilan tidak teratur adalah penghasilan yang diterima secara tidak tetap seperti bonus, THR, dan uang lembur.
Apa itu THR?
Setelah kita memahami tentang Pph 21, sekarang saatnya kita membahas tentang THR. THR atau Tunjangan Hari Raya adalah salah satu bentuk hak karyawan yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk uang atau barang untuk merayakan hari besar agama atau keagamaan. THR diberikan kepada karyawan yang telah bekerja minimal selama satu tahun di perusahaan.
THR Menurut UU No. 13 Tahun 2003
Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, besaran THR yang diberikan adalah minimal satu kali gaji bulanan atau satu bulan penuh. Namun, perusahaan dapat memberikan THR yang lebih tinggi dari itu. THR harus diberikan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya yang diperingati, kecuali ada ketentuan lain yang disepakati dalam perjanjian atau peraturan perusahaan.
Apa yang Harus Diketahui dalam Cara Menghitung Pph 21 THR 2019?
Setelah kita memahami apa itu Pph 21 dan THR, sekarang kita akan membahas tentang cara menghitung Pph 21 THR pada tahun 2019. Ada beberapa hal yang harus diketahui sebelum menghitung Pph 21 THR 2019 yaitu:
- Besaran THR yang diberikan
- Penghasilan Bruto (PG) dan Penghasilan Neto (PN)
- Pengurangan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
- Tarif Pph 21
1. Besaran THR yang Diberikan
Besaran THR yang diberikan dapat bervariasi tergantung kebijakan perusahaan. Pada umumnya, besaran THR yang diberikan adalah sebesar satu kali gaji bulanan atau satu bulan penuh. Namun, perusahaan dapat memberikan THR yang lebih tinggi dari itu.
2. Penghasilan Bruto (PG) dan Penghasilan Neto (PN)
Penghasilan Bruto (PG) adalah seluruh penghasilan yang diterima oleh karyawan dalam satu tahun kalender sebelum dikurangi pengurangan penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Sedangkan Penghasilan Neto (PN) adalah penghasilan yang akan dikenakan Pph 21 setelah dikurangi PTKP.
3. Pengurangan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah pengurangan yang diberikan pada penghasilan bruto sebelum dihitung Pph 21. PTKP ditetapkan berdasarkan status pernikahan, jumlah tanggungan, dan usia.
4. Tarif Pph 21
Tarif Pph 21 tergantung pada penghasilan neto atau jumlah Pph 21 yang harus dibayar. Tarif Pph 21 untuk tahun 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Penghasilan Neto | Tarif Pph 21 |
---|---|
Kurang dari atau sama dengan 50 juta | 5% |
Lebih dari 50 juta s.d 250 juta | 15% |
Lebih dari 250 juta s.d 500 juta | 25% |
Lebih dari 500 juta | 30% |
Cara Menghitung Pph 21 THR 2019
Sekarang kita akan membahas tentang cara menghitung Pph 21 THR pada tahun 2019. Berikut langkah-langkahnya:
1. Menghitung Penghasilan Bruto (PG)
Penghasilan Bruto (PG) dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh penghasilan yang diterima dalam satu tahun kalender sebelum dikurangi PTKP. Contoh penghitungan PG adalah sebagai berikut:
- Gaji Pokok: Rp 5.000.000/bulan x 12 bulan = Rp 60.000.000
- Tunjangan Jabatan: Rp 1.000.000/bulan x 12 bulan = Rp 12.000.000
- Bonus: Rp 5.000.000
- Total Penghasilan Bruto: Rp 77.000.000
2. Menghitung Penghasilan Neto (PN)
Penghasilan Neto (PN) dapat dihitung dengan mengurangi Penghasilan Bruto (PG) dengan Pengurangan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Contoh penghitungan PN adalah sebagai berikut:
- Penghasilan Bruto: Rp 77.000.000
- PTKP: Rp 54.000.000 (K/0, 1.5jt x 4.5)
- Penghasilan Neto: Rp 23.000.000
3. Menghitung Pph 21
Pph 21 dapat dihitung dengan mengalikan Penghasilan Neto (PN) dengan Tarif Pph 21 yang berlaku. Contoh penghitungan Pph 21 adalah sebagai berikut:
- Penghasilan Neto: Rp 23.000.000
- Tarif Pph 21: 5%
- Pph 21 yag harus dibayarkan: Rp 1.150.000
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah THR termasuk dalam penghasilan bruto?
Ya, THR termasuk dalam penghasilan bruto yang dikenakan Pph 21.
2. Apakah Pph 21 THR dibayarkan secara terpisah dengan Pph 21 bulanan?
Tidak. Pph 21 THR dan Pph 21 bulanan dibayarkan secara bersamaan pada saat penggajian bulan Juni.
3. Apakah PTKP berbeda untuk setiap karyawan?
Ya, PTKP ditetapkan berdasarkan status pernikahan, jumlah tanggungan, dan usia karyawan.
4. Apakah tarif Pph 21 berlaku sama untuk setiap tahun?
Tarif Pph 21 dapat berubah setiap tahunnya tergantung pada kebijakan pemerintah.
Simulasi Penghitungan Pph 21 THR 2019
Berikut ini adalah simulasi penghitungan Pph 21 THR 2019 untuk karyawan dengan penghasilan bruto dan PTKP sebagai berikut:
- Penghasilan Bruto: Rp 100.000.000
- PTKP: Rp 54.000.000 (K/0, 1.5jt x 4.5)
Dengan menggunakan tarif Pph 21 untuk tahun 2019 sebesar:
Penghasilan Neto | Tarif Pph 21 |
---|---|
Kurang dari atau sama dengan 50 juta | 5% |
Lebih dari 50 juta s.d 250 juta | 15% |
Lebih dari 250 juta s.d 500 juta | 25% |
Lebih dari 500 juta | 30% |
Maka penghitungan Pph 21 THR untuk karyawan tersebut adalah sebagai berikut:
- Penghasilan Bruto: Rp 100.000.000
- PTKP: Rp 54.000.000
- Penghasilan Neto: Rp 46.000.000
- Tarif Pph 21: 15%
- Pph 21 yang harus dibayarkan: Rp 6.900.000
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung Pph 21 THR pada tahun 2019. Dengan mengetahui cara menghitung Pph 21 THR, kita dapat menghindari sanksi dan denda yang diberikan oleh pemerintah karena tidak membayar pajak tepat waktu. Ingatlah bahwa membayar pajak adalah salah satu kewajiban kita sebagai warga negara yang baik. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat TeknoBgt dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.