Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu pernah mendengar tentang persentase common size? Jika belum, artikel ini akan membantumu untuk memahami secara mendalam cara menghitung persentase common size.
Pendahuluan
Sebelum kita masuk ke dalam cara menghitung persentase common size, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu persentase common size. Persentase common size adalah suatu metode analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mengukur persentase setiap pos laporan keuangan dalam hubungannya terhadap total aktiva atau total pendapatan. Metode ini sangat penting untuk dilakukan karena mampu memberikan gambaran yang jelas tentang proporsi atau persentase setiap pos dalam laporan keuangan. Dengan demikian, kita dapat mengetahui seberapa besar kontribusi setiap pos tersebut terhadap keseluruhan kinerja perusahaan.
Cara Menghitung Persentase Common Size
1. Persentase Common Size pada Laporan Laba Rugi
Untuk menghitung persentase common size pada laporan laba rugi, kita perlu melakukan langkah-langkah berikut:
- Menghitung total pendapatan atau total penjualan.
- Menghitung persentase setiap pos laba rugi dengan membagi nilai setiap pos dengan total pendapatan atau total penjualan.
Berikut adalah contoh perhitungan untuk persentase common size pada laporan laba rugi:
Pos Laba Rugi | Nilai | Persentase Common Size |
---|---|---|
Penjualan | Rp. 1.000.000.000 | 100% |
Harga Pokok Penjualan | Rp. 600.000.000 | 60% |
Laba Kotor | Rp. 400.000.000 | 40% |
Beban Operasional | Rp. 200.000.000 | 20% |
Laba Bersih | Rp. 200.000.000 | 20% |
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa penjualan memiliki persentase common size sebesar 100%, sementara harga pokok penjualan memiliki persentase common size sebesar 60%. Ini berarti bahwa harga pokok penjualan menyerap 60% dari total penjualan.
2. Persentase Common Size pada Laporan Neraca
Untuk menghitung persentase common size pada laporan neraca, kita perlu melakukan langkah-langkah berikut:
- Menghitung total aktiva atau total liabilitas dan ekuitas.
- Menghitung persentase setiap pos neraca dengan membagi nilai setiap pos dengan total aktiva atau total liabilitas dan ekuitas.
Berikut adalah contoh perhitungan untuk persentase common size pada laporan neraca:
Pos Neraca | Nilai | Persentase Common Size |
---|---|---|
ASET LANCAR | Rp. 500.000.000 | 25% |
ASET TETAP | Rp. 1.000.000.000 | 50% |
TOTAL ASET | Rp. 2.000.000.000 | 100% |
LIABILITAS JANGKA PENDEK | Rp. 300.000.000 | 15% |
LIABILITAS JANGKA PANJANG | Rp. 500.000.000 | 25% |
TOTAL LIABILITAS | Rp. 800.000.000 | 40% |
MODAL | Rp. 1.200.000.000 | 60% |
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS | Rp. 2.000.000.000 | 100% |
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa aset tetap memiliki persentase common size sebesar 50%, sementara modal memiliki persentase common size sebesar 60%. Ini berarti bahwa modal menyerap 60% dari total aktiva.
FAQ
1. Apakah persentase common size penting untuk dilakukan?
Ya, persentase common size sangat penting untuk dilakukan karena mampu memberikan gambaran yang jelas tentang proporsi atau persentase setiap pos dalam laporan keuangan. Dengan demikian, kita dapat mengetahui seberapa besar kontribusi setiap pos tersebut terhadap keseluruhan kinerja perusahaan.
2. Apa yang perlu dilakukan jika persentase common size dari suatu pos terlalu tinggi atau terlalu rendah?
Jika persentase common size dari suatu pos terlalu tinggi, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya dan mencari solusi untuk mengurangi proporsi tersebut. Sementara itu, jika persentase common size dari suatu pos terlalu rendah, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya dan mencari cara untuk meningkatkan proporsi tersebut.
Kesimpulan
Dalam melakukan analisis laporan keuangan, persentase common size sangat penting untuk dilakukan karena mampu memberikan gambaran yang jelas tentang proporsi atau persentase setiap pos dalam laporan keuangan. Dengan demikian, kita dapat mengetahui seberapa besar kontribusi setiap pos tersebut terhadap keseluruhan kinerja perusahaan.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.