Halo Sobat TeknoBgt, apakah kalian tertarik mempelajari cara menghitung klasifikasi iklim Schmidt Ferguson? Iklim adalah faktor penting yang memengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara mengklasifikasikan iklim, salah satunya dengan menggunakan metode Schmidt Ferguson. Pada artikel ini, kami akan membahas secara rinci cara menghitung klasifikasi iklim Schmidt Ferguson. Yuk, simak penjelasannya!
Apa itu Klasifikasi Iklim Schmidt Ferguson?
Klasifikasi iklim adalah sistem untuk mengelompokkan iklim berdasarkan pada karakteristik suhu dan presipitasi. Salah satu sistem klasifikasi iklim yang umum digunakan adalah klasifikasi iklim Schmidt Ferguson. Metode klasifikasi iklim ini pertama kali diperkenalkan oleh Schmidt pada tahun 1926 dan kemudian dimodifikasi oleh Ferguson pada tahun 1934. Metode ini mengklasifikasikan iklim berdasarkan pada curah hujan tahunan dan rata-rata temperatur bulan terdingin dan terhangat.
Bagaimana Cara Menghitung Klasifikasi Iklim Schmidt Ferguson?
Untuk menghitung klasifikasi iklim Schmidt Ferguson, anda perlu mengumpulkan data curah hujan tahunan dan rata-rata temperatur bulan terdingin dan terhangat. Berikut adalah cara menghitung klasifikasi iklim Schmidt Ferguson:
1. Tentukan Curah Hujan Tahunan
Curah hujan tahunan adalah jumlah curah hujan yang jatuh selama satu tahun di suatu tempat. Anda dapat menghitung curah hujan tahunan dengan menggunakan data curah hujan bulanan. Berikut adalah rumus untuk menghitung curah hujan tahunan:
Bulan | Curah Hujan (mm) |
---|---|
Januari | 100 |
Februari | 80 |
Maret | 120 |
April | 150 |
Mei | 200 |
Juni | 250 |
Juli | 300 |
Agustus | 280 |
September | 200 |
Oktober | 150 |
November | 100 |
Desember | 80 |
Total | 1910 |
Jadi, curah hujan tahunan di suatu tempat adalah 1910 mm.
2. Tentukan Rata-rata Temperatur Bulan Terdingin
Rata-rata temperatur bulan terdingin adalah suhu rata-rata pada bulan terdingin di suatu tempat. Anda dapat menghitung rata-rata temperatur bulan terdingin dengan menggunakan data suhu bulanan. Berikut adalah rumus untuk menghitung rata-rata temperatur bulan terdingin:
Bulan | Suhu (°C) |
---|---|
Januari | 20 |
Februari | 18 |
Maret | 16 |
April | 14 |
Mei | 12 |
Juni | 10 |
Juli | 8 |
Agustus | 10 |
September | 12 |
Oktober | 14 |
November | 16 |
Desember | 18 |
Rata-rata | 14 |
Jadi, rata-rata temperatur bulan terdingin di suatu tempat adalah 14°C.
3. Tentukan Rata-rata Temperatur Bulan Terhangat
Rata-rata temperatur bulan terhangat adalah suhu rata-rata pada bulan terhangat di suatu tempat. Anda dapat menghitung rata-rata temperatur bulan terhangat dengan menggunakan data suhu bulanan. Berikut adalah rumus untuk menghitung rata-rata temperatur bulan terhangat:
Bulan | Suhu (°C) |
---|---|
Januari | 20 |
Februari | 22 |
Maret | 24 |
April | 26 |
Mei | 28 |
Juni | 30 |
Juli | 32 |
Agustus | 30 |
September | 28 |
Oktober | 26 |
November | 24 |
Desember | 22 |
Rata-rata | 26 |
Jadi, rata-rata temperatur bulan terhangat di suatu tempat adalah 26°C.
4. Tentukan Klasifikasi Iklim
Setelah mengetahui curah hujan tahunan dan rata-rata temperatur bulan terdingin dan terhangat, anda dapat menentukan klasifikasi iklim dengan menggunakan tabel berikut:
Kategori | Curah Hujan Tahunan | Rata-rata Temperatur Bulan Terdingin | Rata-rata Temperatur Bulan Terhangat |
---|---|---|---|
Af | Lebih dari 2500 mm | Tidak pernah1 di bawah 18°C | Lebih dari 22°C |
Am | Lebih dari 1000 mm tapi kurang dari 2500 mm | Tidak pernah1 di bawah 18°C | Lebih dari 22°C |
Aw | Lebih dari 1000 mm tapi kurang dari 200 mm di bulan terkering | Tidak pernah1 di bawah 18°C | Kurang dari 22°C |
BSh | Lebih dari 500 mm tapi kurang dari 1000 mm | Tidak pernah1 di bawah 18°C | Lebih dari 18°C tapi kurang dari 22°C |
BSk | Kurang dari 500 mm di bulan terbasah tapi lebih dari 50 mm di bulan terkering | Tidak pernah1 di bawah 18°C | Lebih dari 18°C tapi kurang dari 22°C |
BWh | Lebih dari 500 mm tapi kurang dari 1000 mm | Kurang dari 18°C | Lebih dari 22°C |
BWk | Kurang dari 500 mm di bulan terbasah tapi lebih dari 50 mm di bulan terkering | Kurang dari 18°C | Lebih dari 18°C tapi kurang dari 22°C |
Jadi, klasifikasi iklim di suatu tempat adalah Am.
FAQ
1. Apa itu klasifikasi iklim?
Klasifikasi iklim adalah sistem untuk mengelompokkan iklim berdasarkan pada karakteristik suhu dan presipitasi.
2. Apa itu klasifikasi iklim Schmidt Ferguson?
Klasifikasi iklim Schmidt Ferguson adalah metode klasifikasi iklim yang mengklasifikasikan iklim berdasarkan pada curah hujan tahunan dan rata-rata temperatur bulan terdingin dan terhangat.
3. Bagaimana cara menghitung klasifikasi iklim Schmidt Ferguson?
Anda dapat menghitung klasifikasi iklim Schmidt Ferguson dengan mengumpulkan data curah hujan tahunan dan rata-rata temperatur bulan terdingin dan terhangat, dan kemudian menentukan kategori yang sesuai dengan tabel klasifikasi iklim.
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan tentang cara menghitung klasifikasi iklim Schmidt Ferguson. Dengan memahami cara mengklasifikasikan iklim, kita dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan sekitar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.