Hello Sobat TeknoBgt, DBR atau Debt Burden Ratio adalah rasio utang yang digunakan dalam dunia keuangan. DBR sering digunakan oleh bank atau lembaga keuangan untuk menentukan apakah seseorang layak mendapatkan pinjaman atau tidak. DBR juga bisa digunakan oleh masyarakat umum untuk menilai kesehatan keuangan mereka sendiri. Pada artikel ini, kita akan membahas cara menghitung DBR dengan mudah dan lengkap.
Apa itu DBR?
Sebelum kita belajar cara menghitung DBR, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu DBR. DBR adalah rasio antara total cicilan hutang dengan total pendapatan. DBR sering digunakan oleh bank atau lembaga keuangan untuk menentukan kelayakan seseorang untuk mendapatkan pinjaman. DBR juga bisa digunakan untuk menilai seberapa sehat keuangan seseorang.
Bagaimana Cara Menghitung DBR?
Cara menghitung DBR sangatlah mudah. Berikut adalah rumusnya:
Total Cicilan Hutang | : | Total Pendapatan | x 100% |
---|
Contoh perhitungannya sebagai berikut:
Jika total cicilan hutang Anda adalah Rp. 2.000.000,- per bulan dan total pendapatan Anda adalah Rp. 6.000.000,- per bulan, maka DBR Anda adalah:
Rp. 2.000.000,- | : | Rp. 6.000.000,- | x 100% = 33,33% |
---|
Dari contoh di atas, DBR Anda adalah 33,33%. Artinya, dari total pendapatan, ada 33,33% yang digunakan untuk membayar cicilan hutang.
Faktor Penentu DBR
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi DBR Anda. Berikut adalah faktor-faktor tersebut:
Pendapatan
Pendapatan adalah faktor utama yang mempengaruhi DBR Anda. Semakin besar pendapatan Anda, semakin kecil DBR Anda.
Cicilan Hutang
Jumlah cicilan hutang yang harus Anda bayarkan setiap bulan juga mempengaruhi DBR Anda. Semakin besar cicilan hutang, semakin besar DBR Anda.
Pengeluaran Lainnya
Pengeluaran lainnya seperti biaya makan, tagihan listrik, dan lain-lain juga dapat mempengaruhi DBR Anda. Semakin besar pengeluaran lainnya, semakin besar DBR Anda.
Jumlah Tanggungan
Jumlah tanggungan seperti anak atau orang tua yang harus Anda biayai juga dapat mempengaruhi DBR Anda. Semakin banyak tanggungan, semakin besar DBR Anda.
Bagaimana Cara Menjaga DBR Agar Tetap Sehat?
Menjaga DBR agar tetap sehat sangatlah penting untuk keuangan Anda. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga DBR Anda agar tetap sehat:
Anggap Cicilan Hutang Sebagai Pengeluaran Tetap
Anggap cicilan hutang sebagai pengeluaran tetap seperti biaya makan atau tagihan listrik. Dengan begitu, Anda dapat mengatur keuangan dengan lebih baik.
Jangan Mengambil Pinjaman yang Tidak Perlu
Mengambil pinjaman yang tidak perlu hanya akan meningkatkan DBR Anda. Sebelum mengambil pinjaman, pertimbangkan dengan matang apakah Anda benar-benar membutuhkannya atau tidak.
Kurangi Pengeluaran Lainnya
Usahakan untuk mengurangi pengeluaran lainnya seperti biaya makan atau tagihan listrik. Dengan begitu, DBR Anda akan semakin kecil.
Cari Sumber Penghasilan Tambahan
Jika memungkinkan, cari sumber penghasilan tambahan seperti bekerja sampingan atau menjual barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi. Dengan begitu, pendapatan Anda akan semakin besar dan DBR Anda akan semakin kecil.
FAQ
1. Apa itu DBR?
DBR atau Debt Burden Ratio adalah rasio antara total cicilan hutang dengan total pendapatan.
2. Apa fungsi dari DBR?
DBR sering digunakan oleh bank atau lembaga keuangan untuk menentukan kelayakan seseorang untuk mendapatkan pinjaman. DBR juga bisa digunakan untuk menilai seberapa sehat keuangan seseorang.
3. Bagaimana cara menghitung DBR?
Cara menghitung DBR sangatlah mudah. Rumusnya adalah: Total Cicilan Hutang : Total Pendapatan x 100%
4. Apa faktor yang mempengaruhi DBR?
Faktor-faktor yang mempengaruhi DBR adalah pendapatan, cicilan hutang, pengeluaran lainnya, dan jumlah tanggungan.
5. Bagaimana cara menjaga DBR agar tetap sehat?
Anda dapat menjaga DBR agar tetap sehat dengan menganggap cicilan hutang sebagai pengeluaran tetap, tidak mengambil pinjaman yang tidak perlu, mengurangi pengeluaran lainnya, dan mencari sumber penghasilan tambahan.
Kesimpulan
DBR atau Debt Burden Ratio adalah rasio utang yang digunakan dalam dunia keuangan. DBR sering digunakan oleh bank atau lembaga keuangan untuk menentukan apakah seseorang layak mendapatkan pinjaman atau tidak. DBR juga bisa digunakan oleh masyarakat umum untuk menilai kesehatan keuangan mereka sendiri. Cara menghitung DBR sangatlah mudah dan faktor-faktor yang mempengaruhi DBR adalah pendapatan, cicilan hutang, pengeluaran lainnya, dan jumlah tanggungan. Anda dapat menjaga DBR agar tetap sehat dengan menganggap cicilan hutang sebagai pengeluaran tetap, tidak mengambil pinjaman yang tidak perlu, mengurangi pengeluaran lainnya, dan mencari sumber penghasilan tambahan. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.