Halo Sobat TeknoBgt! Jika Anda sedang menjalankan bisnis, pasti Anda ingin tahu berapa banyak produk yang harus Anda jual agar bisa break even atau tidak merugi. Nah, dalam artikel ini, kami akan membahas cara menghitung BEP atau Break Even Point baik dalam satuan unit maupun rupiah. Simak baik-baik ya!
Pengertian BEP
Sebelum kita membahas cara menghitung BEP, pertama-tama kita harus memahami apa itu BEP. BEP adalah titik impas atau titik dimana total biaya sama dengan total pendapatan. Jadi, pada titik ini Anda tidak akan merugi dan tidak akan mendapatkan keuntungan.
Contoh BEP dalam Satuan Unit
Misalnya Anda menjual produk A seharga Rp100.000 per unit dengan biaya variabel sebesar Rp60.000/unit dan biaya tetap sebesar Rp500.000, maka cara menghitung BEP dalam satuan unit adalah sebagai berikut:
Biaya Variabel per Unit | Biaya Tetap | Harga Jual per Unit | Total Biaya | Total Pendapatan |
---|---|---|---|---|
Rp60.000 | Rp500.000 | Rp100.000 | (Rp60.000 x n) + Rp500.000 | Rp100.000 x n |
Dari tabel di atas, kita bisa mengetahui bahwa rumus BEP dalam satuan unit adalah:
BEP (satuan unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
Jadi, untuk kasus di atas, BEP (satuan unit) = Rp500.000 / (Rp100.000 – Rp60.000) = 12,5 unit.
Artinya, Anda harus menjual minimal 12,5 unit produk A agar tidak merugi. Jika Anda menjual lebih dari 12,5 unit, Anda akan mendapatkan keuntungan.
Contoh BEP dalam Rupiah
Selain BEP dalam satuan unit, kita juga bisa menghitung BEP dalam rupiah. Misalnya Anda menjual produk B seharga Rp1.000.000 dengan biaya variabel sebesar 40% dari harga jual dan biaya tetap sebesar Rp300.000 per bulan, maka cara menghitung BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut:
Harga Jual per Unit | Biaya Variabel per Unit | Biaya Tetap per Bulan | Total Biaya per Bulan | Total Pendapatan per Bulan |
---|---|---|---|---|
Rp1.000.000 | Rs400.000 | Rp300.000 | (40% x Rp1.000.000 x n) + Rp300.000 | Rp1.000.000 x n |
Dari tabel di atas, kita bisa mengetahui bahwa rumus BEP dalam rupiah adalah:
BEP (rupiah) = Biaya Tetap / (1 – (Biaya Variabel / Harga Jual))
Jadi, untuk kasus di atas, BEP (rupiah) = Rp300.000 / (1 – (40% / Rp1.000.000)) = Rp750.000.
Artinya, Anda harus mendapatkan pendapatan minimal Rp750.000 per bulan agar tidak merugi. Jika Anda mendapatkan pendapatan lebih dari Rp750.000 per bulan, Anda akan mendapatkan keuntungan.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Mengapa perhitungan BEP penting bagi bisnis?
Perhitungan BEP sangat penting bagi bisnis karena bisa membantu Anda mengetahui sejauh mana performa bisnis Anda. Dengan menghitung BEP, Anda bisa mengetahui berapa banyak produk yang harus Anda jual agar tidak merugi atau mendapatkan keuntungan.
2. Apa bedanya BEP dalam satuan unit dan dalam rupiah?
BEP dalam satuan unit adalah titik dimana jumlah unit yang terjual sama dengan jumlah biaya dan pendapatan. Sedangkan BEP dalam rupiah adalah titik dimana jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya dan untung/ rugi.
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi BEP?
Faktor-faktor yang mempengaruhi BEP antara lain harga jual, biaya variabel, biaya tetap, dan volume penjualan.
4. Bagaimana cara meningkatkan BEP?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan BEP, diantaranya dengan meningkatkan volume produksi, menurunkan biaya produksi, menaikkan harga jual, dan meningkatkan efisiensi produksi.
5. Apa risiko jika BEP tidak tercapai?
Jika BEP tidak tercapai, maka artinya bisnis Anda mengalami kerugian. Hal ini bisa mengakibatkan penutupan bisnis atau bahkan kebangkrutan jika terus berlanjut.
Kesimpulan
Jadi, itulah cara menghitung BEP baik dalam satuan unit maupun rupiah. Dengan mengetahui BEP, Anda bisa mengambil keputusan yang tepat dalam menjalankan bisnis Anda. Pastikan Anda selalu menghitung BEP secara berkala untuk memastikan bisnis Anda tetap berjalan dengan baik. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Sobat TeknoBgt!