TEKNOBGT

Cara Hitung Kebutuhan Besi Rumah

Halo Sobat TeknoBgt, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang cara hitung kebutuhan besi rumah. Hal ini penting untuk dipahami karena jika Anda tidak menghitung kebutuhan besi rumah dengan benar, maka bisa saja rumah yang Anda bangun tidak cukup kuat dan tahan lama. Oleh karena itu, simak artikel ini sampai selesai ya!

1. Mengidentifikasi Jenis Bangunan

Pertama-tama, Anda harus mengidentifikasi jenis bangunan yang akan dibangun. Apakah itu rumah tinggal, gedung perkantoran, atau bangunan industri? Setiap jenis bangunan memiliki kebutuhan besi yang berbeda-beda. Sebagai contoh, rumah tinggal biasanya membutuhkan besi tulangan dengan diameter 10mm-16mm, sedangkan bangunan industri membutuhkan besi tulangan dengan diameter yang lebih besar.

Setelah mengidentifikasi jenis bangunan, langkah selanjutnya adalah menentukan struktur bangunan. Apakah itu struktur beton bertulang, struktur baja ringan, atau struktur kayu? Setiap struktur memiliki kebutuhan besi yang berbeda pula. Misalnya, struktur beton bertulang membutuhkan besi tulangan sebagai penyusun struktur, sedangkan struktur kayu tidak memerlukan besi tulangan.

Setelah menentukan struktur bangunan, Anda juga harus menyesuaikan kebutuhan besi dengan kondisi geografis. Bangunan yang dibangun di daerah rawan gempa membutuhkan besi tulangan lebih banyak daripada bangunan yang dibangun di daerah yang relatif aman dari gempa bumi.

2. Menghitung Kebutuhan Besi Tulangan

Setelah Anda menentukan jenis bangunan, struktur bangunan, dan kondisi geografis, langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan besi tulangan. Berikut adalah cara menghitung kebutuhan besi tulangan:

  1. Menghitung Volume Beton
  2. Volume beton dapat dihitung dengan rumus panjang x lebar x tinggi. Misalnya, jika luas lantai bangunan adalah 10m x 8m dan tinggi bangunan adalah 3m, maka volume beton adalah 10 x 8 x 3 = 240 m³.

  3. Menghitung Berat Besi Tulangan
  4. Berat besi tulangan dapat dihitung dengan rumus berat jenis besi x volume beton x persentase tulangan. Berat jenis besi biasanya sekitar 7850 kg/m³. Misalnya, jika persentase tulangan adalah 1,5% dari volume beton, maka berat besi tulangan yang dibutuhkan adalah 7850 x 240 x 0,015 = 28.260 kg.

  5. Menghitung Jumlah Besi Tulangan
  6. Jumlah besi tulangan dapat dihitung dengan rumus berat besi tulangan / berat per batang besi tulangan. Berat per batang besi tulangan berbeda-beda tergantung dari diameter besi tersebut. Misalnya, jika berat per batang besi tulangan dengan diameter 12mm adalah 0,888 kg, maka jumlah besi yang dibutuhkan adalah 28.260 / 0,888 = 31.860 batang.

3. Menghitung Kebutuhan Besi Beton Pracetak

Selain besi tulangan, bangunan juga memerlukan besi beton pracetak. Berikut adalah cara menghitung kebutuhan besi beton pracetak:

  1. Menghitung Panjang Balok Beton
  2. Panjang balok beton dapat dihitung dengan mengukur panjang ruang yang ingin diisi dengan balok beton.

  3. Menghitung Berat Besi Beton Pracetak
  4. Berat besi beton pracetak dapat dihitung dengan rumus berat jenis besi x volume beton. Berat jenis besi biasanya sekitar 7850 kg/m³. Misalnya, jika panjang balok beton adalah 4m, lebar balok beton adalah 0,5m, dan tinggi balok beton adalah 0,2m, maka volume beton adalah 4 x 0,5 x 0,2 = 0,4 m³. Sehingga berat besi beton pracetak yang dibutuhkan adalah 7850 x 0,4 = 3140 kg.

  5. Menghitung Jumlah Besi Beton Pracetak
  6. Jumlah besi beton pracetak dapat dihitung dengan rumus berat besi beton pracetak / berat per batang besi beton pracetak. Berat per batang besi beton pracetak berbeda-beda tergantung dari ukuran balok beton tersebut. Misalnya, jika berat per batang besi beton pracetak dengan ukuran 20×20 adalah 12,5 kg, maka jumlah besi yang dibutuhkan adalah 3140 / 12,5 = 251 batang.

4. Menghitung Kebutuhan Besi Baja Ringan

Jika bangunan menggunakan struktur baja ringan, maka kebutuhan besi yang dibutuhkan adalah besi baja ringan. Berikut adalah cara menghitung kebutuhan besi baja ringan:

  1. Menghitung Panjang Baja Ringan
  2. Panjang baja ringan dapat dihitung dengan mengukur panjang ruang yang ingin diisi dengan baja ringan.

  3. Menghitung Berat Baja Ringan
  4. Berat baja ringan dapat dihitung dengan rumus berat jenis baja ringan x volume baja ringan. Berat jenis baja ringan biasanya sekitar 7850 kg/m³. Misalnya, jika panjang baja ringan adalah 4m, lebar baja ringan adalah 0,05m, dan tinggi baja ringan adalah 0,05m, maka volume baja ringan adalah 4 x 0,05 x 0,05 = 0,01 m³. Sehingga berat baja ringan yang dibutuhkan adalah 7850 x 0,01 = 78,5 kg.

  5. Menghitung Jumlah Baja Ringan
  6. Jumlah baja ringan dapat dihitung dengan rumus berat baja ringan / berat per batang baja ringan. Berat per batang baja ringan berbeda-beda tergantung dari ukuran baja ringan tersebut. Misalnya, jika berat per batang baja ringan dengan ukuran 20×40 adalah 2,4 kg, maka jumlah baja ringan yang dibutuhkan adalah 78,5 / 2,4 = 32,7 batang. Sehingga jumlah baja ringan yang dibutuhkan adalah 33 batang.

5. FAQ (Frequently Asked Questions)

No.PertanyaanJawaban
1Berapa harga besi tulangan?Harga besi tulangan berbeda-beda tergantung dari jenis dan diameter besi tulangan tersebut. Untuk besi tulangan dengan diameter 10mm-16mm, harga per batangnya berkisar antara Rp. 75.000 – Rp. 100.000.
2Apakah besi beton pracetak lebih murah daripada besi tulangan?Tidak. Harga besi beton pracetak lebih mahal daripada besi tulangan karena proses produksinya yang lebih rumit dan menggunakan teknologi yang lebih canggih.
3Bagaimana cara mengetahui berat per batang besi tulangan atau besi beton pracetak?Anda bisa menanyakan pada toko besi yang Anda beli atau melihat tabel berat besi yang tersedia di internet.
4Berapa diameter besi tulangan yang dibutuhkan untuk mengikat bangunan?Diameter besi tulangan yang dibutuhkan untuk mengikat bangunan biasanya adalah 6mm.
5Apakah kebutuhan besi tulangan sama untuk bangunan 2 lantai dan bangunan 3 lantai?Tidak. Kebutuhan besi tulangan untuk bangunan 3 lantai lebih besar daripada bangunan 2 lantai karena beban yang ditopang lebih berat.

6. Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, Anda sudah mengerti tentang cara hitung kebutuhan besi rumah. Secara singkat, Anda harus mengidentifikasi jenis bangunan, menentukan struktur bangunan, dan menyesuaikan kebutuhan besi dengan kondisi geografis. Kemudian, Anda harus menghitung kebutuhan besi tulangan, besi beton pracetak, atau besi baja ringan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin membangun rumah atau bangunan lainnya. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya ya!

Cara Hitung Kebutuhan Besi Rumah