Halo, Sobat TeknoBgt! Sebagai pengguna Excel, pasti kamu pernah menemukan data yang perlu diolah secara statistik, salah satunya adalah menghitung standar deviasi. Standar deviasi adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh data berbeda dari rata-ratanya. Pada artikel ini, kami akan membahas secara detail tentang cara menghitung standar deviasi pada Excel. Simak terus ya!
Apa itu Standar Deviasi?
Sebelum kita memulai pembahasan cara menghitung standar deviasi pada Excel, mari kita berkenalan terlebih dahulu dengan apa itu standar deviasi. Standar deviasi adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh data yang diukur dari rata-rata atau mean. Semakin besar standar deviasi dari suatu data, maka semakin besar pula variasi atau perbedaan nilai data tersebut.
Secara matematis, standar deviasi dihitung dengan menggunakan rumus:
di mana:
σ
adalah standar deviasiΣ
adalah simbol sigma atau penjumlahani
adalah index dataN
adalah jumlah datax
adalah nilai dataμ
adalah rata-rata atau mean data
Cara Menghitung Standar Deviasi pada Excel
Excel memiliki fungsi STDEV
yang digunakan untuk menghitung standar deviasi. Fungsi ini dapat digunakan dengan cara manual maupun otomatis.
Menghitung Standar Deviasi Secara Manual
Untuk menghitung standar deviasi secara manual pada Excel, kamu memerlukan data yang akan diolah dan rumus standar deviasi. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Langkah 1: Siapkan Data
Siapkan data yang akan diolah pada worksheet Excel. Pastikan data yang diolah sudah diurutkan sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, kita akan menghitung standar deviasi dari data nilai ujian siswa:
No. | Nama Siswa | Nilai Ujian |
---|---|---|
1 | Alice | 75 |
2 | Bob | 85 |
3 | Charlie | 90 |
4 | Diana | 80 |
5 | Eddy | 70 |
Langkah 2: Hitung Rata-rata
Hitung rata-rata atau mean dari data yang sudah disiapkan. Buka lembar kerja Excel dan ketikkan rumus AVERAGE
pada sel yang kosong, kemudian pilih sel yang berisi data yang akan dihitung:
Hasilnya akan muncul pada sel yang dipilih:
Pada contoh di atas, rata-ratanya adalah 80.
Langkah 3: Hitung Selisih Kuadrat
Hitung selisih kuadrat dari setiap data dengan rata-ratanya. Ketikkan rumus (nilai rata-rata - nilai data) ^ 2
pada sel kosong dan pilih sel pertama dari data, seperti berikut:
Salin rumus yang sudah diketik ke seluruh data dengan cara menekan tombol Ctrl
dan menarik kotak pada pojok kanan bawah sel yang sudah dipilih, seperti berikut:
Hasilnya akan muncul pada setiap sel yang dipilih:
Pada contoh di atas, selisih kuadrat dari setiap data dengan rata-ratanya adalah:
(75 - 80) ^ 2
= 25(85 - 80) ^ 2
= 25(90 - 80) ^ 2
= 100(80 - 80) ^ 2
= 0(70 - 80) ^ 2
= 100
Langkah 4: Hitung Jumlah Selisih Kuadrat
Hitung jumlah dari selisih kuadrat yang sudah dihitung pada langkah sebelumnya. Ketikkan rumus SUM
pada sel kosong dan pilih sel yang berisi selisih kuadrat, seperti berikut:
Hasilnya akan muncul pada sel yang dipilih:
Pada contoh di atas, jumlah selisih kuadrat adalah 250.
Langkah 5: Hitung Standar Deviasi
Hitung standar deviasi dari data yang sudah diolah dengan menggunakan rumus. Ketikkan rumus STDEV.P
pada sel kosong dan pilih sel yang berisi data, seperti berikut:
Hasilnya akan muncul pada sel yang dipilih:
Pada contoh di atas, standar deviasinya adalah 6.973.
Menghitung Standar Deviasi Secara Otomatis
Selain cara manual, Excel juga menyediakan fitur penghitungan standar deviasi secara otomatis. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Langkah 1: Siapkan Data
Siapkan data yang akan diolah pada worksheet Excel. Pastikan data yang diolah sudah diurutkan sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, kita akan menghitung standar deviasi dari data nilai ujian siswa:
No. | Nama Siswa | Nilai Ujian |
---|---|---|
1 | Alice | 75 |
2 | Bob | 85 |
3 | Charlie | 90 |
4 | Diana | 80 |
5 | Eddy | 70 |
Langkah 2: Hitung Standar Deviasi
Klik pada sel kosong di mana hasil penghitungan standar deviasi akan ditampilkan. Kemudian ketikkan rumus =STDEV.P
dan pilih seluruh data yang akan dihitung. Tekan tombol Enter
untuk menyelesaikan penghitungan.
Hasilnya akan muncul pada sel yang dipilih:
Pada contoh di atas, standar deviasinya adalah 6.973.
FAQ Mengenai Cara Menghitung Standar Deviasi pada Excel
1. Apa itu standar deviasi?
Standar deviasi adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh data yang diukur dari rata-rata atau mean. Semakin besar standar deviasi dari suatu data, maka semakin besar pula variasi atau perbedaan nilai data tersebut.
2. Apa rumus untuk menghitung standar deviasi?
Standar deviasi dihitung dengan menggunakan rumus:
di mana:
σ
adalah standar deviasiΣ
adalah simbol sigma atau penjumlahani
adalah index dataN
adalah jumlah datax
adalah nilai dataμ
adalah rata-rata atau mean data
3. Apa fungsi Excel yang digunakan untuk menghitung standar deviasi?
Excel memiliki fungsi STDEV
yang digunakan untuk menghitung standar deviasi.
4. Apa bedanya antara STDEV.P
dan STDEV.S
pada Excel?
STDEV.P
digunakan untuk menghitung standar deviasi populasi, sedangkan STDEV.S
digunakan untuk menghitung standar deviasi sampel.
Untuk data populasi, gunakan STDEV.P
. Sedangkan untuk data sampel, gunakan STDEV.S
.
5. Apa perbedaan antara standar deviasi dan variance?
Variance adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh data yang diukur dari rata-rata atau mean. Variance dihitung dengan rumus yang sama dengan rumus standar deviasi, hanya saja tanpa akar kuadrat.
Standar deviasi adalah akar kuadrat dari variance. Jadi, jika kamu sudah memiliki nilai variance suatu data, kamu bisa menghitung standar deviasinya dengan melakukan akar kuadrat terhadap nilai variance tersebut.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas secara detail tentang cara menghitung standar deviasi pada Excel. Kamu bisa menghitungnya secara manual dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah kita jelaskan, atau menggunakan fitur penghitungan otomatis yang sudah tersedia pada Excel. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.