TEKNOBGT

Cara Menghitung Laba di Excel untuk Sobat TeknoBgt

Menghitung laba merupakan salah satu hal yang penting bagi setiap pengusaha. Dengan menghitung laba, kita dapat mengetahui seberapa besar keuntungan yang kita dapatkan dari bisnis yang kita jalankan. Namun, tidak semua orang dapat menghitung laba dengan mudah. Oleh karena itu, pada artikel ini kita akan membahas cara menghitung laba di Excel. Simak pembahasannya sampai selesai ya, Sobat TeknoBgt!

1. Mengenal Jenis-jenis Laba

Sebelum memulai perhitungan laba di Excel, Sobat TeknoBgt perlu mengenal terlebih dahulu jenis-jenis laba yang ada. Ada beberapa jenis laba yang harus Sobat TeknoBgt ketahui, di antaranya:

  1. Laba Kotor
  2. Laba Bersih
  3. Laba Operasional
  4. Laba Non-Operasional

Dengan mengenal jenis-jenis laba di atas, Sobat TeknoBgt akan lebih mudah dalam melakukan perhitungan laba di Excel.

2. Membuat Tabel Data Penjualan

Langkah pertama dalam menghitung laba di Excel adalah dengan membuat tabel data penjualan. Tabel ini akan digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan yang terjadi dalam periode tertentu. Berikut adalah contoh tabel data penjualan:

NoTanggalNama BarangHarga JualJumlahTotal
101/01/2022Handphone2.000.0001020.000.000
203/01/2022Laptop8.000.000540.000.000
305/01/2022Monitor1.500.0002030.000.000

Dalam tabel tersebut, terdapat kolom-kolom yang harus diisi, antara lain tanggal transaksi, nama barang, harga jual, jumlah barang yang terjual, dan total penjualan. Setelah membuat tabel data penjualan, Sobat TeknoBgt bisa memulai perhitungan laba di Excel.

3. Menghitung Laba Kotor

Laba kotor merupakan selisih antara total penjualan dengan harga pokok barang yang terjual. Untuk menghitung laba kotor di Excel, Sobat TeknoBgt bisa menggunakan rumus berikut:

=Total Penjualan – Harga Pokok Barang

Contoh penggunaan rumus:

=SUM(F2:F4) – SUM(G2:G4)

Perhatikan bahwa kolom F dan G merupakan kolom yang terdapat pada tabel data penjualan.

Selain menggunakan rumus di atas, Sobat TeknoBgt juga bisa langsung mengisi rumus pada sel kosong dalam kolom laba kotor. Berikut adalah contoh perhitungan laba kotor:

NoTanggalNama BarangHarga JualJumlahHarga Pokok BarangTotal PenjualanLaba Kotor
101/01/2022Handphone2.000.000101.500.00020.000.000=F2-G2
203/01/2022Laptop8.000.00055.000.00040.000.000=F3-G3
305/01/2022Monitor1.500.0002015.000.00030.000.000=F4-G4

Dalam contoh di atas, laba kotor dihitung dengan mengurangi total penjualan dengan harga pokok barang. Perhitungan tersebut dilakukan pada sel kosong dalam kolom laba kotor. Setelah mendapatkan nilai laba kotor, Sobat TeknoBgt bisa melanjutkan perhitungan laba bersih, laba operasional, dan laba non-operasional.

4. Menghitung Laba Bersih

Laba bersih merupakan laba yang diperoleh setelah dikurangi dengan biaya operasional, pajak penghasilan, dan biaya-biaya lainnya. Untuk menghitung laba bersih di Excel, Sobat TeknoBgt bisa menggunakan rumus berikut:

=Laba Kotor – Biaya Operasional – Pajak Penghasilan – Biaya Lainnya

Contoh penggunaan rumus:

=H2 – H3 – H4 – H5

Perhatikan bahwa H2 merupakan nilai laba kotor yang sudah Sobat TeknoBgt hitung pada langkah sebelumnya.

Untuk mendapatkan nilai biaya operasional, pajak penghasilan, dan biaya lainnya, Sobat TeknoBgt perlu membuat tabel data biaya yang sama dengan tabel data penjualan. Berikut adalah contoh tabel data biaya:

NoTanggalNama BiayaJumlah
101/01/2022Gaji Karyawan5.000.000
203/01/2022Listrik2.000.000
305/01/2022Sewa Kantor10.000.000

Dalam tabel tersebut, terdapat kolom-kolom yang harus diisi, antara lain tanggal biaya, nama biaya, dan jumlah biaya. Setelah membuat tabel data biaya, Sobat TeknoBgt bisa memasukkan nilai biaya operasional, pajak penghasilan, dan biaya lainnya pada rumus laba bersih di Excel.

5. Menghitung Laba Operasional

Laba operasional merupakan laba yang diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan. Untuk menghitung laba operasional di Excel, Sobat TeknoBgt bisa menggunakan rumus berikut:

=Laba Bersih – Laba Non-Operasional

Contoh penggunaan rumus:

=H6 – H7

Perhatikan bahwa H6 merupakan nilai laba bersih yang sudah Sobat TeknoBgt hitung pada langkah sebelumnya.

6. Menghitung Laba Non-Operasional

Laba non-operasional merupakan laba yang diperoleh dari kegiatan non-operasional perusahaan, seperti penjualan aset tetap atau investasi. Untuk menghitung laba non-operasional di Excel, Sobat TeknoBgt bisa menggunakan rumus berikut:

=Nilai Aset Tetap Terjual x (Harga Jual Aset – Nilai Buku Aset) + Nilai Investasi x Return on Investment

Contoh penggunaan rumus:

=(B2 x (C2 – D2)) + (E2 x F2)

Perhatikan bahwa nilai aset tetap terjual, harga jual aset, nilai buku aset, nilai investasi, dan return on investment harus diisi dengan nilai yang sesuai. Contoh penggunaan rumus di atas hanya sebagai gambaran umum saja, sobat TeknoBgt perlu menyesuaikan dengan kasus yang Sobat hadapi di dunia nyata.

7. Menghitung Return on Investment

Return on investment (ROI) merupakan rasio antara laba yang diperoleh dengan investasi yang dilakukan. Untuk menghitung ROI di Excel, Sobat TeknoBgt bisa menggunakan rumus berikut:

=(Laba Bersih + Biaya Non-Operasional) / Nilai Investasi

Contoh penggunaan rumus:

=(H6 + H5) / E2

Perhatikan bahwa nilai laba bersih, biaya non-operasional, dan nilai investasi harus diisi dengan nilai yang sesuai. Hasil dari rumus ROI ini akan menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari setiap unit investasi yang dilakukan.

8. Membuat Tabel Data Kas

Setelah mengetahui cara menghitung laba di Excel, Sobat TeknoBgt juga perlu mengetahui cara menghitung arus kas atau cash flow. Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dari perusahaan selama periode tertentu. Untuk menghitung arus kas di Excel, Sobat TeknoBgt perlu membuat tabel data kas yang sama seperti tabel data penjualan dan tabel data biaya. Berikut adalah contoh tabel data kas:

NoTanggalKeteranganJumlah
101/01/2022Penjualan20.000.000
202/01/2022Pembelian Barang-10.000.000
303/01/2022Pembayaran Gaji Karyawan-5.000.000
404/01/2022Penjualan Aset Tetap15.000.000

Dalam tabel tersebut, terdapat kolom-kolom yang harus diisi, antara lain tanggal kas, keterangan, dan jumlah kas yang masuk atau keluar. Setelah membuat tabel data kas, Sobat TeknoBgt bisa memulai perhitungan arus kas di Excel.

9. Menghitung Arus Kas Bersih

Arus kas bersih atau net cash flow merupakan selisih antara arus kas masuk dengan arus kas keluar. Untuk menghitung arus kas bersih di Excel, Sobat TeknoBgt bisa menggunakan rumus berikut:

=SUMIF(C2:C5,”Penjualan”,D2:D5) – SUMIF(C2:C5,”Pembelian Barang”,D2:D5) – SUMIF(C2:C5,”Pembayaran Gaji Karyawan”,D2:D5) + SUMIF(C2:C5,”Penjualan Aset Tetap”,D2:D5)

Perhatikan bahwa dalam rumus ini, terdapat penggunaan fungsi SUMIF untuk menghitung jumlah kas masuk dan keluar berdasarkan keterangan yang dimasukkan pada tabel data kas. Sobat TeknoBgt bisa menambahkan keterangan lain yang sesuai dengan kasus yang Sobat hadapi.

10. Membuat Tabel Data Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu. Untuk membuat laporan neraca di Excel, Sobat TeknoBgt perlu membuat tabel data neraca yang sama seperti tabel data penjualan, tabel data biaya, dan tabel data kas. Berikut adalah contoh tabel data neraca:

AsetJumlahLiabilitasJumlah
Aset Lancar50.000.000Hutang Jangka Pendek10.000.000
Aset Tetap100.000.000Hutang Jangka Panjang50.000.000
Investasi20.000.000Modal Saham110.000.000
Kas15.000.000
Total Aset185.000.000Total Liabilitas dan Modal Saham170.000.000

Dalam tabel tersebut, terdapat kolom-kolom yang harus diisi, antara lain aset lancar, aset tetap, investasi, kas, hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan modal saham. Setelah membuat tabel data neraca, Sobat TeknoBgt bisa memulai perhitungan laporan neraca di Excel.

11. Menghitung Total Aset

Untuk menghitung total aset pada laporan neraca di Excel, Sobat TeknoBgt bisa menggunakan rumus berikut:

=SUM(B2:B5)

Perhatikan bahwa dalam rumus ini, terdapat penggunaan fungsi SUM untuk menjumlahkan semua nilai di kolom aset pada tabel data neraca.

12. Menghit

Cara Menghitung Laba di Excel untuk Sobat TeknoBgt