Halo sobat TeknoBgt, apakah kamu sedang mencari informasi tentang cara menghitung harga perolehan aset tetap? Jika iya, artikel ini sangat cocok untukmu. Pada artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan detail tentang cara menghitung harga perolehan aset tetap. Yuk, simak artikel berikut ini!
Pendahuluan
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara menghitung harga perolehan aset tetap, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan aset tetap. Aset tetap adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan untuk tujuan produksi atau penyediaan barang dan jasa dalam waktu yang lebih dari satu periode akuntansi.
Dalam mengelola aset tetap, perusahaan perlu melakukan penghitungan harga perolehan aset tetap. Harga perolehan aset tetap merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh aset tetap tersebut. Yang termasuk dalam biaya tersebut adalah harga pokok, biaya pengiriman, pajak, dan biaya-biaya yang terkait dengan pengadaan aset tetap tersebut.
Cara Menghitung Harga Perolehan Aset Tetap
1. Identifikasi Aset Tetap
Langkah pertama dalam menghitung harga perolehan aset tetap adalah dengan mengidentifikasi terlebih dahulu aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam melakukan penghitungan harga perolehan.
2. Hitung Nilai Perolehan
Setelah aset tetap diidentifikasi, selanjutnya hitunglah nilai perolehan aset tetap tersebut. Nilai perolehan dapat dihitung dengan mengakumulasi semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memperoleh aset tetap tersebut.
3. Kurangi Depresiasi
Setiap tahun, nilai aset tetap akan mengalami depresiasi. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan pengurangan terhadap nilai aset tetap tersebut untuk memperhitungkan depresiasi selama periode akuntansi tertentu.
4. Hitung Nilai Buku
Setelah dikurangi depresiasi, hitunglah nilai buku aset tetap tersebut. Nilai buku adalah nilai aset tetap setelah dikurangi depresiasi selama jangka waktu tertentu.
5. Hitung Nilai Wajar
Terakhir, hitunglah nilai wajar aset tetap tersebut. Nilai wajar adalah harga yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika menjual aset tetap tersebut saat ini.
Contoh Perhitungan
1. Identifikasi Aset Tetap
Sebagai contoh, kita akan menghitung harga perolehan aset tetap berupa mesin produksi.
2. Hitung Nilai Perolehan
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh mesin produksi tersebut adalah sebagai berikut:
No. | Biaya |
---|---|
1 | Harga pokok mesin produksi |
2 | Biaya pengiriman |
3 | Pajak |
4 | Biaya instalasi |
Sehingga nilai perolehan mesin produksi tersebut adalah:
Nilai Perolehan = Harga Pokok + Biaya Pengiriman + Pajak + Biaya Instalasi
3. Kurangi Depresiasi
Jika mesin produksi tersebut memiliki umur ekonomis selama 5 tahun dengan nilai residu sebesar 10% dari harga perolehan, maka depresiasi per tahunnya adalah:
Depresiasi per Tahun = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis
Dengan demikian, depresiasi per tahun mesin produksi tersebut adalah:
Depresiasi per Tahun = (Rp. 100.000.000 – Rp. 10.000.000) / 5 tahun = Rp. 18.000.000
Depresiasi selama 2 tahun adalah:
Depresiasi = Depresiasi per Tahun x Jumlah Tahun
Depresiasi = Rp. 18.000.000 x 2 tahun = Rp. 36.000.000
4. Hitung Nilai Buku
Setelah dikurangi depresiasi selama 2 tahun, nilai buku mesin produksi tersebut adalah:
Nilai Buku = Harga Perolehan – Depresiasi
Nilai Buku = Rp. 100.000.000 – Rp. 36.000.000 = Rp. 64.000.000
5. Hitung Nilai Wajar
Jika dalam kondisi baru mesin produksi tersebut dihargai Rp. 90.000.000, maka nilai wajar mesin produksi tersebut adalah Rp. 90.000.000.
FAQ
Apa itu Aset Tetap?
Aset tetap adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan untuk tujuan produksi atau penyediaan barang dan jasa dalam waktu yang lebih dari satu periode akuntansi.
Apa itu Harga Perolehan Aset Tetap?
Harga perolehan aset tetap merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh aset tetap tersebut. Yang termasuk dalam biaya tersebut adalah harga pokok, biaya pengiriman, pajak, dan biaya-biaya yang terkait dengan pengadaan aset tetap tersebut.
Apa itu Nilai Buku Aset Tetap?
Nilai buku adalah nilai aset tetap setelah dikurangi depresiasi selama jangka waktu tertentu.
Apa itu Nilai Wajar Aset Tetap?
Nilai wajar adalah harga yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika menjual aset tetap tersebut saat ini.
Kesimpulan
Demikianlah artikel tentang cara menghitung harga perolehan aset tetap. Dalam menghitung harga perolehan aset tetap, perusahaan perlu melakukan penghitungan yang tepat dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku agar dapat mengelola aset tetap dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat untuk sobat TeknoBgt dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!