TEKNOBGT

Cara Menghitung Beban Atap Baja Ringan

Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung beban atap baja ringan. Atap baja ringan menjadi pilihan banyak orang karena lebih ringan, lebih kuat, dan lebih tahan lama dibandingkan dengan atap konvensional. Namun, sebelum memasang atap baja ringan, kita perlu menghitung beban yang mampu ditahan oleh atap tersebut. Berikut adalah panduan lengkapnya.

Pengertian Beban Atap Baja Ringan

Beban atap adalah beban yang ditanggung oleh konstruksi atap dan harus mampu menahan gaya yang diterima dari beban yang ada di atasnya. Beban atap terdiri dari beban mati dan beban hidup. Beban mati adalah beban yang tetap pada suatu konstruksi, seperti berat konstruksi itu sendiri, sedangkan beban hidup adalah beban yang berubah-ubah, seperti orang dan benda di atas atap. Beban atap baja ringan juga terdiri dari beban tersebut.

Beban Mati

Beban mati pada atap baja ringan terdiri dari berat sendiri atap baja ringan, rangka atap, lisplang, dan aksesori lainnya. Berat sendiri atap baja ringan dapat dihitung dengan rumus:

Jenis Atap Baja RinganBerat (kg/m2)
Atap Zincalume 0,30 mm (berat jenis 7,8 kg/m2)2,34
Atap Zincalume 0,35 mm (berat jenis 7,8 kg/m2)2,73
Atap Galvalume 0,30 mm (berat jenis 7,8 kg/m2)2,34
Atap Galvalume 0,35 mm (berat jenis 7,8 kg/m2)2,73

Rangka atap biasanya terbuat dari baja ringan (hollo) dengan ukuran 4 x 2. Lisplang sendiri berfungsi sebagai penutup sisi atap dan terbuat dari bahan yang sama dengan atap baja ringan. Aksesori lainnya mencakup sekrup, klem, dan baut yang digunakan untuk memasang atap dan rangka atap.

Beban Hidup

Beban hidup pada atap baja ringan adalah beban yang berasal dari orang, benda, atau hewan di atas atap. Untuk menghitung beban hidup, kita perlu memahami konsep beban hidup yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 1725:2016 tentang Beban Minimal Untuk Perancangan Bangunan dan Struktur, beban hidup minimal untuk bangunan rumah adalah 100 kg/m2. Namun, untuk bangunan komersial seperti gudang, beban hidup minimal adalah 250 kg/m2.

Cara Menghitung Beban Atap Baja Ringan

Menghitung Beban Mati

Pertama-tama, kita harus menghitung beban mati yang terdiri dari bobot sendiri atap baja ringan, rangka atap, lisplang, dan aksesori lainnya. Misalnya, kita ingin memasang atap zincalume 0,35 mm pada sebuah gudang dengan ukuran panjang 10 m dan lebar 20 m. Berat sendiri atap zincalume 0,35 mm adalah 2,73 kg/m2, sedangkan ukuran rangka atap adalah 4 x 2.

Luas atap = panjang x lebar = 10 m x 20 m = 200 m2

Berat sendiri atap = luas atap x berat jenis = 200 m2 x 2,73 kg/m2 = 546 kg

Panjang rangka atap = 2 x (panjang + lebar) = 2 x (10 m + 20 m) = 60 m

Berat rangka atap = panjang rangka atap x berat jenis = 60 m x 0,28 kg/m = 16,8 kg

Berat lisplang = 2 x panjang + 2 x lebar x tebal x berat jenis = 2 x 10 m + 2 x 20 m x 0,55 cm x 7,8 kg/m2 = 25,08 kg

Berat aksesori lainnya dapat dihitung secara rinci sesuai dengan jenis dan jumlahnya.

Menghitung Beban Hidup

Selanjutnya, kita perlu menghitung beban hidup yang ditanggung oleh atap baja ringan. Misalnya, kita ingin menghitung beban hidup untuk gudang tersebut. Berdasarkan SNI 1725:2016, beban hidup minimal untuk gudang adalah 250 kg/m2.

Beban hidup = luas atap x beban hidup = 200 m2 x 250 kg/m2 = 50.000 kg = 50 ton

Menghitung Beban Total

Setelah menghitung beban mati dan beban hidup, kita dapat menghitung beban total yang ditanggung oleh atap baja ringan.

Beban total = beban mati + beban hidup = 546 kg + 16,8 kg + 25,08 kg + … (aksesori lainnya) + 50 ton = … kg

FAQ (Frequently Asked Questions)

Apa itu atap baja ringan?

Atap baja ringan adalah jenis atap yang terbuat dari baja ringan yang lebih ringan, lebih kuat, dan lebih tahan lama dibandingkan dengan atap konvensional. Atap baja ringan terdiri dari beberapa komponen seperti atap, rangka atap, lisplang, dan aksesori lainnya.

Apa saja komponen atap baja ringan?

Atap baja ringan terdiri dari beberapa komponen seperti atap, rangka atap, lisplang, dan aksesori lainnya. Atap sendiri dapat dibuat dari berbagai material seperti zincalume atau galvalume. Rangka atap biasanya terbuat dari baja ringan (hollo) dengan ukuran 4 x 2. Lisplang sendiri berfungsi sebagai penutup sisi atap dan terbuat dari bahan yang sama dengan atap baja ringan. Aksesori lainnya mencakup sekrup, klem, dan baut yang digunakan untuk memasang atap dan rangka atap.

Bagaimana cara menghitung beban atap baja ringan?

Untuk menghitung beban atap baja ringan, kita harus menghitung beban mati dan beban hidup. Beban mati meliputi bobot sendiri atap baja ringan, rangka atap, lisplang, dan aksesori lainnya. Beban hidup adalah beban yang berasal dari orang, benda, atau hewan di atas atap. Setelah menghitung beban mati dan beban hidup, kita dapat menghitung beban total yang ditanggung oleh atap baja ringan.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Itulah panduan lengkap mengenai cara menghitung beban atap baja ringan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt yang sedang merencanakan memasang atap baja ringan. Jangan lupa untuk selalu memperhitungkan beban atap dengan benar agar atap dapat menahan gaya yang diterima dengan baik. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Beban Atap Baja Ringan