TEKNOBGT

Cara Hitung BEP Penjualan – Sobat TeknoBgt

Cara Hitung BEP Penjualan – Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas cara hitung BEP penjualan. BEP atau Break Even Point merupakan titik impas atau titik balik di mana pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan. BEP sangat penting untuk diketahui dalam mengelola bisnis, karena dapat membantu menjaga keuntungan dan menghindari kerugian. Mari kita simak pengertian dan cara menghitung BEP lebih lanjut.

Pengertian BEP

Break Even Point adalah titik impas di mana total penerimaan sama dengan total biaya, atau di mana laba bersih adalah nol. BEP dapat dihitung dalam satuan jumlah barang atau jasa yang terjual, maupun dalam satuan rupiah. BEP dapat memberikan informasi penting tentang berapa banyak barang atau jasa yang harus dijual agar bisnis beroperasi pada titik impas.

Pengertian Biaya dalam BEP

Dalam BEP, biaya terdiri dari dua jenis, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi atau penjualan meningkat atau berkurang. Contoh biaya tetap antara lain sewa gedung, gaji karyawan tetap, dan asuransi. Biaya variabel, di sisi lain, adalah biaya yang berubah berdasarkan jumlah produksi atau penjualan. Contoh biaya variabel antara lain bahan baku, listrik, dan gaji karyawan berdasarkan produksi.

Pengertian Penerimaan dalam BEP

Penerimaan dalam BEP adalah total pendapatan yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa. Penerimaan dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah barang atau jasa yang terjual dengan harga satuan. Misalnya, jika sebuah bisnis menjual 100 unit produk dengan harga 50.000 rupiah per unit, maka penerimaan adalah 5.000.000 rupiah.

Cara Menghitung BEP

Ada beberapa cara untuk menghitung BEP, di antaranya adalah:

1. Menghitung BEP dalam Satuan Jumlah Barang atau Jasa

Untuk menghitung BEP dalam satuan jumlah barang atau jasa, dapat menggunakan rumus berikut:

VariabelRumus
Total biayaBiaya tetap + (Biaya variabel x Jumlah barang atau jasa)
Total penerimaanHarga satuan x Jumlah barang atau jasa
BEPTotal biaya / (Harga satuan – Biaya variabel)

Misalnya, sebuah bisnis memiliki biaya tetap sebesar 10.000.000 rupiah dan biaya variabel sebesar 20.000 rupiah per unit. Harga satuan produk adalah 50.000 rupiah. Berapa jumlah produk yang harus dijual agar bisnis mencapai BEP?

Total biaya = 10.000.000 + (20.000 x Jumlah produk)

Total penerimaan = 50.000 x Jumlah produk

BEP = 10.000.000 / (50.000 – 20.000) = 333,33 unit

2. Menghitung BEP dalam Satuan Rupiah

Untuk menghitung BEP dalam satuan rupiah, dapat menggunakan rumus berikut:

VariabelRumus
Margin kontribusiHarga satuan – Biaya variabel
BEP dalam satuan rupiahBiaya tetap / Margin kontribusi

Misalnya, sebuah bisnis memiliki biaya tetap sebesar 10.000.000 rupiah dan biaya variabel sebesar 20.000 rupiah per unit. Harga satuan produk adalah 50.000 rupiah. Berapa penerimaan yang harus dicapai agar bisnis mencapai BEP?

Margin kontribusi = 50.000 – 20.000 = 30.000

BEP dalam satuan rupiah = 10.000.000 / 30.000 = 333.333,33 rupiah

FAQ tentang BEP

1. Apa itu BEP?

BEP atau Break Even Point adalah titik impas di mana total penerimaan sama dengan total biaya, atau di mana laba bersih adalah nol.

2. Mengapa BEP penting untuk diketahui dalam mengelola bisnis?

BEP sangat penting untuk diketahui dalam mengelola bisnis, karena dapat membantu menjaga keuntungan dan menghindari kerugian.

3. Bagaimana cara menghitung BEP?

Ada beberapa cara untuk menghitung BEP, di antaranya adalah menghitung BEP dalam satuan jumlah barang atau jasa, atau menghitung BEP dalam satuan rupiah.

4. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap dan biaya variabel dalam BEP?

Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi atau penjualan meningkat atau berkurang. Biaya variabel, di sisi lain, adalah biaya yang berubah berdasarkan jumlah produksi atau penjualan.

5. Apa yang dimaksud dengan penerimaan dalam BEP?

Penerimaan dalam BEP adalah total pendapatan yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa BEP atau Break Even Point sangat penting untuk diketahui dalam mengelola bisnis. BEP dapat membantu menjaga keuntungan dan menghindari kerugian. Ada beberapa cara untuk menghitung BEP, yaitu menghitung BEP dalam satuan jumlah barang atau jasa, atau menghitung BEP dalam satuan rupiah. Biaya dalam BEP terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel, sedangkan penerimaan dalam BEP adalah total pendapatan yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Hitung BEP Penjualan – Sobat TeknoBgt