TEKNOBGT

Cara Menghitung Working Capital untuk Bisnis Anda

Cara Menghitung Working Capital – Journal Article

Halo Sobat TeknoBgt, apakah Anda ingin mengetahui cara menghitung working capital untuk bisnis Anda? Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang apa itu working capital dan bagaimana menghitungnya dengan mudah. Working capital merupakan salah satu aspek penting dalam mengelola keuangan bisnis Anda. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam mengelola keuangan bisnis dengan lebih baik.

Apa Itu Working Capital?

Working capital atau modal kerja adalah jumlah uang yang digunakan oleh bisnis untuk operasional sehari-hari. Jumlah uang tersebut mencakup persediaan barang, piutang, dan kas. Working capital dapat membantu bisnis untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari seperti membayar gaji karyawan, membeli bahan baku, dan membayar tagihan.

Working capital juga dapat digunakan sebagai indikator kesehatan keuangan bisnis. Jika working capital bisnis Anda terus meningkat, maka bisa jadi bisnis Anda dalam keadaan sehat. Namun, jika working capital terus menurun, maka bisa jadi bisnis Anda mengalami masalah finansial dan harus segera diatasi.

Untuk itu, penting bagi Anda untuk menghitung working capital secara berkala. Berikut adalah cara menghitung working capital yang mudah dan efektif.

Cara Menghitung Working Capital

1. Hitung Persediaan Barang

Langkah pertama untuk menghitung working capital adalah dengan menghitung persediaan barang atau inventory. Persediaan barang mencakup bahan baku, barang jadi, dan produk dalam proses. Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Persediaan Barang = Jumlah Bahan Baku + Barang Jadi + Produk dalam Proses

Misalnya, jika persediaan bahan baku sebesar Rp. 10.000.000, barang jadi sebesar Rp. 20.000.000, dan produk dalam proses sebesar Rp. 5.000.000, maka total persediaan barang adalah:

Persediaan Barang = Rp. 10.000.000 + Rp. 20.000.000 + Rp. 5.000.000 = Rp. 35.000.000

2. Hitung Piutang

Langkah kedua adalah dengan menghitung piutang atau accounts receivable. Piutang merupakan uang yang harus diterima oleh bisnis dari penjualan barang atau jasa. Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Piutang = Penjualan Kredit – Pembayaran Piutang

Misalnya, jika penjualan kredit sebesar Rp. 50.000.000 dan pembayaran piutang sebesar Rp. 20.000.000, maka total piutang adalah:

Piutang = Rp. 50.000.000 – Rp. 20.000.000 = Rp. 30.000.000

3. Hitung Kas

Langkah ketiga adalah dengan menghitung kas atau cash. Kas mencakup uang tunai dan uang di rekening bank. Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Kas = Uang Tunai + Rekening Bank

Jika Anda memiliki uang tunai sebesar Rp. 5.000.000 dan uang di rekening bank sebesar Rp. 10.000.000, maka total kas adalah:

Kas = Rp. 5.000.000 + Rp. 10.000.000 = Rp. 15.000.000

4. Hitung Working Capital

Setelah Anda menghitung persediaan barang, piutang, dan kas, langkah selanjutnya adalah menghitung working capital. Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Working Capital = Persediaan Barang + Piutang + Kas

Dengan menggunakan contoh sebelumnya, maka total working capital adalah:

Working Capital = Rp. 35.000.000 + Rp. 30.000.000 + Rp. 15.000.000 = Rp. 80.000.000

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Working Capital

Working capital dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi working capital:

1. Siklus Penjualan

Siklus penjualan adalah waktu yang dibutuhkan dari awal produksi hingga penjualan produk atau jasa. Jika siklus penjualan bisnis Anda panjang, maka working capital yang dibutuhkan juga akan meningkat.

2. Kebutuhan Modal

Kebutuhan modal adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Semakin besar kebutuhan modal, maka working capital yang dibutuhkan juga akan semakin besar.

3. Tingkat persediaan

Tingkat persediaan barang yang tinggi dapat mempengaruhi working capital bisnis Anda. Jika persediaan barang terus bertambah, maka working capital juga akan terus meningkat.

4. Waktu Pembayaran Piutang

Waktu pembayaran piutang juga dapat mempengaruhi working capital. Jika waktu pembayaran piutang terlalu lama, maka working capital akan menurun karena kas yang tersedia digunakan untuk membayar kebutuhan operasional sehari-hari.

Tips Meningkatkan Working Capital

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan working capital bisnis Anda:

1. Meningkatkan Penjualan Tunai

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan working capital adalah dengan meningkatkan penjualan tunai. Dengan meningkatkan penjualan tunai, Anda bisa mengurangi piutang dan meningkatkan kas.

2. Mengurangi Persediaan Barang

Jika persediaan barang terlalu tinggi, maka sebaiknya mengurangi persediaan barang untuk meningkatkan working capital. Anda bisa melakukan evaluasi terhadap persediaan barang dan memilih strategi yang tepat untuk mengurangi persediaan barang.

3. Mempercepat Pembayaran Piutang

Jika waktu pembayaran piutang terlalu lama, maka sebaiknya untuk mempercepat pembayaran piutang. Anda bisa memberikan diskon atau menawarkan insentif bagi pelanggan yang membayar piutang lebih cepat.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai working capital:

1. Apakah working capital sama dengan modal kerja?

Ya, working capital dan modal kerja memiliki arti yang sama yaitu jumlah uang yang digunakan untuk operasional sehari-hari.

2. Apa keuntungan menghitung working capital?

Dengan menghitung working capital, Anda dapat mengetahui keadaan keuangan bisnis Anda. Jika working capital terus meningkat, maka bisnis Anda dalam keadaan sehat. Namun, jika working capital terus menurun, maka bisnis Anda mengalami masalah finansial dan harus segera diatasi.

3. Berapa persentase ideal working capital?

Persentase ideal working capital bervariasi tergantung pada industri dan bisnis yang Anda jalankan. Namun, sebaiknya working capital dijaga pada level yang sehat untuk menghindari masalah finansial.

Conclusion

Dalam artikel ini, kami telah membahas tentang cara menghitung working capital untuk bisnis Anda. Working capital adalah salah satu aspek penting dalam mengelola keuangan bisnis. Dengan menghitung working capital secara berkala, Anda dapat mengetahui keadaan keuangan bisnis dan mengambil tindakan yang tepat jika diperlukan. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Working Capital untuk Bisnis Anda