TEKNOBGT

Cara Menghitung Tarif Listrik 3 Phase

Hello Sobat TeknoBgt, apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung tarif listrik 3 phase. Bagi kamu yang memiliki bisnis atau rumah dengan listrik 3 phase, memahami cara menghitung tarif listrik sangatlah penting. Dengan memahaminya, kamu dapat mengoptimalkan penggunaan listrik dan mampu menghemat pengeluaran.

Pengertian Listrik 3 Phase

Sebelum memulai menghitung tarif listrik 3 phase, ada baiknya kamu mengerti pengertian listrik 3 phase terlebih dahulu. Listrik 3 phase adalah jenis listrik yang menggunakan tiga kabel dari sumber daya listrik. Listrik 3 phase biasanya ditemukan pada perusahaan atau industri yang memiliki kebutuhan daya listrik yang lebih besar.

Adapun perbedaan listrik 3 phase dengan listrik 1 phase adalah pada jumlah kabel yang digunakan. Listrik 1 phase hanya menggunakan satu kabel dari sumber daya listrik.

Tarif Listrik 3 Phase

Tarif listrik 3 phase lebih tinggi dibandingkan dengan tarif listrik 1 phase. Hal ini disebabkan karena listrik 3 phase memiliki kebutuhan daya listrik yang lebih besar.

Untuk menghitung tarif listrik 3 phase, kamu harus memperhatikan beberapa hal seperti:

  1. Daya yang digunakan
  2. Tegangan listrik
  3. Faktor koreksi

Cara Menghitung Tarif Listrik 3 Phase

Langkah 1: Hitung Daya

Langkah pertama adalah menghitung daya yang digunakan. Daya pada listrik 3 phase dihitung dengan rumus:

P = √3 x U x I x Cos φ

Keterangan:

  • P = daya
  • √3 = konstanta 1,732
  • U = tegangan listrik
  • I = arus listrik
  • Cos φ = faktor koreksi

Misalnya, kamu menggunakan tegangan listrik sebesar 220 V, arus listrik sebesar 4 A, dan faktor koreksi sebesar 0,8. Maka:

P = √3 x 220 x 4 x 0,8 = 1300,48 VA

Dengan begitu, daya yang digunakan adalah sebesar 1300,48 VA.

Langkah 2: Konversi Daya ke kWh

Setelah menghitung daya, langkah berikutnya adalah mengkonversi daya menjadi kWh. Hal ini dilakukan karena tarif listrik dikenakan per kWh. Rumus untuk mengkonversi daya menjadi kWh adalah:

kWh = (daya x waktu) / 1000

Keterangan:

  • kWh = kilowatt hour
  • daya = daya yang digunakan dalam VA
  • waktu = lama penggunaan listrik dalam jam

Misalnya, kamu menggunakan daya sebesar 1300,48 VA selama 8 jam. Maka:

kWh = (1300,48 x 8) / 1000 = 10,4 kWh

Dengan begitu, kamu menggunakan listrik sebesar 10,4 kWh.

Langkah 3: Hitung Total Tagihan

Langkah terakhir adalah menghitung total tagihan listrik. Setiap daerah memiliki tarif listrik yang berbeda-beda, sehingga kamu harus mengetahui tarif listrik di daerahmu terlebih dahulu.

Untuk menghitung total tagihan, gunakan rumus:

Tagihan = kWh x Tarif per kWh

Misalnya, tarif listrik di daerahmu adalah Rp 1.500 per kWh. Maka:

Tagihan = 10,4 x 1.500 = Rp 15.600

Sehingga, kamu harus membayar tagihan listrik sebesar Rp 15.600.

FAQ

Apa beda listrik 3 phase dan 1 phase?

Listrik 3 phase menggunakan tiga kabel dari sumber daya listrik, sedangkan listrik 1 phase hanya menggunakan satu kabel dari sumber daya listrik.

Apakah tarif listrik 3 phase lebih tinggi?

Ya, tarif listrik 3 phase lebih tinggi dibandingkan dengan tarif listrik 1 phase karena listrik 3 phase memiliki kebutuhan daya listrik yang lebih besar.

Berapa rumus untuk menghitung daya pada listrik 3 phase?

Rumus untuk menghitung daya pada listrik 3 phase adalah: P = √3 x U x I x Cos φ

Mengapa kita harus mengkonversi daya ke kWh?

Karena tarif listrik dikenakan per kWh, maka kita harus mengkonversi daya menjadi kWh agar dapat menghitung total tagihan.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Tarif Listrik 3 Phase