TEKNOBGT

Cara Menghitung Tarif Aktivitas Masing-Masing Produk

Hello Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung tarif aktivitas masing-masing produk. Bagi kamu yang memiliki bisnis, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah tarif aktivitas atau Activity-Based Costing (ABC) yang sering digunakan untuk menghitung biaya produksi. Namun, apakah kamu tahu bagaimana cara menghitung tarif aktivitas masing-masing produk secara efektif? Yuk, kita simak artikel berikut ini.

Apa itu Tarif Aktivitas?

Sebelum masuk ke cara menghitung tarif aktivitas masing-masing produk, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu tarif aktivitas. Tarif aktivitas atau ABC adalah sebuah sistem perhitungan biaya produksi yang berfokus pada aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi. Dalam ABC, biaya produksi dihitung berdasarkan aktivitas yang dilakukan, bukan berdasarkan jenis produk.

Contohnya, dalam bisnis pembuatan roti. Biaya produksi tidak hanya terdiri dari bahan baku roti, tetapi juga biaya listrik, biaya sewa tempat, dan lain sebagainya. Dalam ABC, biaya-biaya tersebut dihitung berdasarkan aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi roti, seperti persiapan adonan, pemanggangan, dan pengemasan. Kemudian, biaya produksi diatribusikan ke masing-masing produk berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Dengan begitu, perhitungan biaya produksi menjadi lebih akurat dan transparan.

Cara Menghitung Tarif Aktivitas Masing-Masing Produk

Setelah mengetahui apa itu tarif aktivitas, kita lanjut ke cara menghitung tarif aktivitas masing-masing produk. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Identifikasi aktivitas dalam proses produksi

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi. Misalnya, dalam bisnis pembuatan roti, aktivitas-aktivitas yang dilakukan antara lain persiapan adonan, pemanggangan, dan pengemasan. Setiap aktivitas tersebut memiliki biaya produksi yang berbeda-beda dan harus dihitung secara terpisah.

2. Hitung biaya masing-masing aktivitas

Setelah aktivitas-aktivitas sudah teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menghitung biaya masing-masing aktivitas. Misalnya, biaya listrik yang digunakan dalam proses pemanggangan roti, biaya bahan baku untuk persiapan adonan, dan lain sebagainya.

3. Tentukan unit pengukuran

Selanjutnya, tentukan unit pengukuran untuk masing-masing aktivitas. Misalnya, dalam bisnis pembuatan roti, unit pengukuran yang digunakan untuk aktivitas persiapan adonan adalah gram, sedangkan unit pengukuran yang digunakan untuk aktivitas pemanggangan adalah menit.

4. Hitung tarif aktivitas

Setelah biaya dan unit pengukuran sudah diketahui, langkah terakhir adalah menghitung tarif aktivitas untuk setiap aktivitas. Tarif aktivitas dapat dihitung dengan cara membagi total biaya aktivitas dengan total unit pengukuran aktivitas.

AktivitasBiayaUnit PengukuranTarif Aktivitas
Persiapan AdonanRp. 500.000,-100 gramRp. 5.000,-/gram
PemangganganRp. 1.000.000,-60 menitRp. 16.667,-/menit
PengemasanRp. 250.000,-50 kemasanRp. 5.000,-/kemasan

Dari tabel di atas, terlihat bahwa tarif aktivitas untuk setiap aktivitas berbeda-beda. Tarif aktivitas dapat digunakan untuk menghitung biaya produksi masing-masing produk dengan lebih akurat.

FAQ Tentang Tarif Aktivitas

1. Apa keuntungan menggunakan tarif aktivitas dalam bisnis?

Jawaban: Penggunaan tarif aktivitas dalam bisnis dapat membantu mengidentifikasi biaya produksi yang sebenarnya serta meningkatkan akurasi dalam penghitungan harga jual produk.

2. Apa saja aktivitas yang dapat dihitung tarif aktivitas?

Jawaban: Semua aktivitas yang berkontribusi dalam proses produksi dapat dihitung tarif aktivitas, misalnya persiapan bahan baku, penggilingan, pengemasan, dan pengiriman produk.

3. Apakah tarif aktivitas hanya dapat digunakan pada bisnis besar?

Jawaban: Tidak. Penggunaan tarif aktivitas dapat dilakukan pada bisnis skala kecil maupun besar.

4. Apakah tarif aktivitas sama dengan biaya produksi variabel?

Jawaban: Tidak. Biaya produksi variabel hanya mencakup biaya yang berubah tergantung pada jumlah produksi, sedangkan tarif aktivitas mencakup biaya yang berhubungan dengan aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi.

5. Bagaimana cara menentukan unit pengukuran dalam tarif aktivitas?

Jawaban: Unit pengukuran harus disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan. Misalnya, unit pengukuran yang digunakan untuk aktivitas persiapan adonan adalah gram, sedangkan unit pengukuran yang digunakan untuk aktivitas pemanggangan adalah menit.

Kesimpulan

Sekarang kamu sudah mengetahui bagaimana cara menghitung tarif aktivitas masing-masing produk dengan efektif. Dalam bisnis, penggunaan tarif aktivitas dapat membantu mengidentifikasi biaya produksi yang sebenarnya dan meningkatkan akurasi dalam penghitungan harga jual produk. Jangan ragu untuk mencoba mengimplementasikan tarif aktivitas dalam bisnis kamu. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Tarif Aktivitas Masing-Masing Produk