TEKNOBGT

Cara Menghitung Rotasi Spesifik

Halo Sobat TeknoBgt! Kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung rotasi spesifik. Rotasi spesifik merupakan besaran fisika yang menggambarkan kemampuan suatu molekul untuk memutar cahaya polarisasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung rotasi spesifik secara detail. Simak penjelasannya di bawah ini!

Apa itu Rotasi Spesifik?

Rotasi spesifik merupakan besaran fisika yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan suatu molekul dalam memutar cahaya polarisasi. Pada umumnya, molekul organik yang mengandung atom karbon kiralamemiliki rotasi spesifik. Ada dua jenis rotasi spesifik, yaitu rotasi spesifik larutan dan rotasi spesifik murni.

Rotasi spesifik larutan adalah rotasi spesifik suatu senyawa yang dilarutkan dalam pelarut tertentu. Sedangkan rotasi spesifik murni adalah rotasi spesifik suatu senyawa yang diukur ketika senyawa tersebut berada dalam wujud murni.

Rotasi spesifik diukur dengan menggunakan polarimeter. Polarimeter sendiri adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut rotasi suatu cahaya polarisasi ketika melewati senyawa yang dicari rotasi spesifiknya.

Cara Menghitung Rotasi Spesifik Murni

Untuk menghitung rotasi spesifik murni, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Dalam rumus di atas, [α] merupakan rotasi spesifik murni, α adalah sudut rotasi yang diukur dalam derajat, l adalah panjang tabung polarimeter dalam dm, dan c adalah konsentrasi senyawa dalam gram/mL.

Contoh soal:

Berapa nilai rotasi spesifik murni suatu senyawa dengan sudut rotasi 25 derajat, l = 20 cm, dan konsentrasi senyawa 0,1 g/mL?

Penyelesaian:

Dalam soal ini, kita diminta untuk mencari nilai rotasi spesifik murni suatu senyawa. Kita sudah diberikan sudut rotasi, panjang tabung polarimeter, dan konsentrasi senyawa saat diukur.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengkonversi panjang tabung polarimeter dari cm menjadi dm. Kita dapat menggunakan rumus:

Dalam rumus di atas, l adalah panjang tabung polarimeter dalam cm, dan 10 adalah konversi dari cm ke dm. Jadi:

Setelah itu, kita dapat menghitung nilai rotasi spesifik murni menggunakan rumus:

Dalam rumus di atas, [α] merupakan rotasi spesifik murni yang dicari, α adalah sudut rotasi yang diberikan (25 derajat), l adalah panjang tabung polarimeter yang sudah dikonversi ke dalam dm (2 dm), dan c adalah konsentrasi senyawa saat diukur (0,1 g/mL).

Substitusi nilai yang sudah diketahui:

Jadi, nilai rotasi spesifik murni suatu senyawa adalah +12,5. Tanda positif menunjukkan rotasi spesifik ke arah searah dengan jarum jam, sedangkan tanda negatif menunjukkan rotasi spesifik ke arah berlawanan dengan jarum jam.

Cara Menghitung Rotasi Spesifik Larutan

Untuk menghitung rotasi spesifik larutan, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Dalam rumus di atas, [α] merupakan rotasi spesifik larutan, α adalah sudut rotasi yang diukur dalam derajat, l adalah panjang tabung polarimeter dalam dm, c adalah konsentrasi senyawa dalam gram/mL, dan d adalah berat jenis pelarut.

Contoh soal:

Berapa nilai rotasi spesifik larutan suatu senyawa dengan sudut rotasi 12 derajat, l = 20 cm, konsentrasi senyawa 0,1 g/mL, dan berat jenis pelarut 0,8 g/mL?

Penyelesaian:

Dalam soal ini, kita diminta untuk mencari nilai rotasi spesifik larutan suatu senyawa. Kita sudah diberikan sudut rotasi, panjang tabung polarimeter, konsentrasi senyawa saat diukur, dan berat jenis pelarut.

Pertama-tama, kita dapat mengkonversi panjang tabung polarimeter dari cm menjadi dm seperti pada contoh soal sebelumnya.

Setelah itu, kita dapat menghitung nilai rotasi spesifik larutan menggunakan rumus:

Substitusi nilai yang sudah diketahui:

Jadi, nilai rotasi spesifik larutan suatu senyawa adalah +1,2.

Faktor yang Mempengaruhi Rotasi Spesifik

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi rotasi spesifik suatu senyawa, antara lain:

  1. Jumlah gugus kirali pada molekul.
  2. Jumlah molekul dalam suatu wadah.
  3. Panjang gelombang cahaya yang digunakan.
  4. Temperatur.
  5. Konsentrasi senyawa dalam pelarut.

Semakin banyak jumlah gugus kirali pada molekul, maka rotasi spesifik akan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi antara cahaya polarisasi dan gugus kirali dalam molekul.

Penambahan jumlah molekul dalam suatu wadah juga dapat mempengaruhi rotasi spesifik. Semakin banyak molekul, maka rotasi spesifik akan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi antara molekul dalam larutan.

Panjang gelombang cahaya yang digunakan juga dapat mempengaruhi rotasi spesifik. Semakin pendek panjang gelombang cahaya yang digunakan, maka rotasi spesifik akan semakin besar.

Temperatur dan konsentrasi senyawa dalam pelarut juga dapat mempengaruhi rotasi spesifik. Peningkatan suhu biasanya akan menyebabkan rotasi spesifik semakin kecil, sedangkan peningkatan konsentrasi senyawa dalam pelarut biasanya akan menyebabkan rotasi spesifik semakin besar.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa itu rotasi spesifik?

Rotasi spesifik merupakan besaran fisika yang menggambarkan kemampuan suatu molekul untuk memutar cahaya polarisasi.

2. Apa yang dimaksud dengan rotasi spesifik larutan?

Rotasi spesifik larutan adalah rotasi spesifik suatu senyawa yang dilarutkan dalam pelarut tertentu.

3. Apa yang dimaksud dengan rotasi spesifik murni?

Rotasi spesifik murni adalah rotasi spesifik suatu senyawa yang diukur ketika senyawa tersebut berada dalam wujud murni.

4. Apa yang mempengaruhi rotasi spesifik suatu senyawa?

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi rotasi spesifik suatu senyawa, antara lain jumlah gugus kirali pada molekul, jumlah molekul dalam suatu wadah, panjang gelombang cahaya yang digunakan, temperatur, dan konsentrasi senyawa dalam pelarut.

5. Bagaimana cara mengukur rotasi spesifik suatu senyawa?

Rotasi spesifik diukur dengan menggunakan polarimeter. Polarimeter sendiri adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut rotasi suatu cahaya polarisasi ketika melewati senyawa yang dicari rotasi spesifiknya.

Kesimpulan

Rotasi spesifik merupakan besaran fisika yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan suatu molekul dalam memutar cahaya polarisasi. Ada dua jenis rotasi spesifik, yaitu rotasi spesifik larutan dan rotasi spesifik murni. Rotasi spesifik diukur dengan menggunakan polarimeter.

Untuk menghitung rotasi spesifik murni, kita dapat menggunakan rumus [α] = α / lc. Sedangkan untuk menghitung rotasi spesifik larutan, kita dapat menggunakan rumus [α] = α / lcd. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi rotasi spesifik suatu senyawa, antara lain jumlah gugus kirali pada molekul, jumlah molekul dalam suatu wadah, panjang gelombang cahaya yang digunakan, temperatur, dan konsentrasi senyawa dalam pelarut.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Rotasi Spesifik