Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung PBP. PBP merupakan singkatan dari Payback Period atau Periode Pengembalian Modal. PBP digunakan untuk menghitung waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal yang diinvestasikan. Mari kita simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Pengertian PBP
PBP merupakan metode penghitungan yang digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal yang diinvestasikan. Cara ini sangat berguna untuk mengetahui seberapa cepat suatu proyek bisa menghasilkan keuntungan. Semakin cepat PBP tercapai, semakin baik pula proyek tersebut.
PBP dihitung dengan mencocokkan jumlah kas keluar dengan kas masuk. Jumlah kas keluar tersebut adalah biaya awal investasi, sedangkan kas masuk adalah laba yang diperoleh dari proyek tersebut. Selanjutnya, jumlah kas keluar akan dibagi dengan kas masuk untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba sebesar biaya investasi tersebut.
Contoh Perhitungan PBP
Sebagai contoh, kita akan menghitung PBP dari suatu proyek dengan biaya investasi sebesar Rp1.000.000 dan laba tahunan sebesar Rp200.000. Berikut adalah perhitungannya:
Kas Keluar | Kas Masuk | Total | Sisa Modal |
---|---|---|---|
Rp1.000.000 | Rp200.000 | Rp200.000 | Rp800.000 |
— | Rp200.000 | Rp400.000 | Rp600.000 |
— | Rp200.000 | Rp600.000 | Rp400.000 |
— | Rp200.000 | Rp800.000 | Rp200.000 |
— | Rp200.000 | Rp1.000.000 | Rp0 |
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa PBP dari proyek tersebut adalah 5 tahun. Artinya, setelah 5 tahun proyek tersebut akan menghasilkan laba yang sama dengan biaya investasi yang dikeluarkan.
Kelebihan dan Kekurangan PBP
PBP memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum digunakan.
Kelebihan PBP
PBP sangat mudah dipahami dan dihitung. Bahkan bagi orang yang tidak memiliki latar belakang akuntansi atau keuangan, dapat dengan mudah menghitung PBP. Selain itu, PBP juga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa cepat modal akan kembali dan proyek akan menghasilkan keuntungan.
Kekurangan PBP
PBP hanya memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal, tanpa memperhatikan laba yang dihasilkan setelah periode tersebut. Selain itu, PBP juga tidak memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money) yang mana dapat mempengaruhi nilai dari laba yang diperoleh. Oleh karena itu, PBP sebaiknya digunakan bersama dengan metode penghitungan lainnya, seperti NPV atau IRR.
Cara Menghitung PBP
Untuk menghitung PBP, sebaiknya kita mengikuti langkah-langkah berikut:
Langkah 1: Menentukan Biaya Investasi
Pertama-tama, tentukan biaya investasi atau kas keluar yang dikeluarkan untuk memulai proyek tersebut. Pastikan untuk memperhitungkan semua biaya yang dibutuhkan, termasuk biaya awal maupun biaya pemeliharaan.
Langkah 2: Menentukan Kas Masuk
Setelah itu, tentukan kas masuk atau laba yang diperoleh dari proyek tersebut. Pastikan untuk memperhitungkan semua pemasukan yang diharapkan, termasuk penjualan produk atau jasa yang dihasilkan dari proyek tersebut.
Langkah 3: Menentukan Periode PBP
Selanjutnya, tentukan periode PBP yang diinginkan. Periode PBP ini bisa dihitung dalam hitungan bulan, tahun, atau bahkan minggu.
Langkah 4: Mencocokkan Biaya Investasi dengan Kas Masuk
Dalam langkah ini, kita akan mencocokkan jumlah kas keluar dengan kas masuk untuk setiap periode yang diinginkan. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Jumlah Kas Keluar / Kas Masuk = Jumlah Periode
Langkah 5: Menentukan Waktu yang Dibutuhkan
Setelah itu, bagi jumlah kas keluar dengan kas masuk untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba sebesar biaya investasi tersebut.
FAQ
Apa itu PBP?
PBP merupakan singkatan dari Payback Period atau Periode Pengembalian Modal. Cara ini digunakan untuk menghitung waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal yang diinvestasikan.
Bagaimana cara menghitung PBP?
Untuk menghitung PBP, sebaiknya kita mengikuti langkah-langkah berikut: Menentukan biaya investasi, menentukan kas masuk, menentukan periode PBP, mencocokkan biaya investasi dengan kas masuk, dan menentukan waktu yang dibutuhkan.
Apa kelebihan dan kekurangan dari PBP?
Kelebihan PBP adalah mudah dipahami dan dihitung, serta memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa cepat modal akan kembali dan proyek akan menghasilkan keuntungan. Kekurangan PBP adalah hanya memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal, tanpa memperhatikan laba yang dihasilkan setelah periode tersebut, serta tidak memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money) yang mana dapat mempengaruhi nilai dari laba yang diperoleh.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, kita sudah mengetahui bahwa PBP sangat penting untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal yang diinvestasikan. Namun, PBP sebaiknya digunakan bersama dengan metode penghitungan lainnya seperti NPV atau IRR. Dengan begitu, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang prospek proyek tersebut. Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt.
Referensi
- https://www.wallstreetmojo.com/payback-period-formula/
- https://www.accountingcoach.com/blog/payback-period-in-capital-budgeting
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.