TEKNOBGT

Cara Menghitung Laba Rugi Penjualan

Sobat TeknoBgt, dalam dunia bisnis, perusahaan harus mampu menghitung laba rugi penjualan agar dapat mengetahui keuntungan yang dihasilkan dan melakukan evaluasi untuk meningkatkan profitabilitas. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan mendalam tentang cara menghitung laba rugi penjualan. Simak penjelasan berikut sampai selesai.

Pendahuluan

Sebelum membahas cara menghitung laba rugi penjualan, Sobat TeknoBgt perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan laba rugi tersebut. Laba rugi adalah selisih antara pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Jika pendapatan melebihi biaya, maka perusahaan meraih laba. Namun jika biaya melebihi pendapatan, maka perusahaan mengalami rugi.

Dalam dunia bisnis, menghitung laba rugi penjualan sangat penting untuk mengetahui keuntungan yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa. Berikut ini adalah cara menghitung laba rugi penjualan:

1. Menghitung Pendapatan

Langkah pertama dalam menghitung laba rugi penjualan adalah menghitung pendapatan. Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima dari penjualan produk atau jasa. Untuk menghitung pendapatan, Sobat TeknoBgt dapat mengikuti rumus berikut:

Pendapatan = Harga Jual x Jumlah Barang Terjual

Contoh:

NoProdukHarga JualJumlah TerjualPendapatan
1HandphoneRp3.000.000100Rp300.000.000
2LaptopRp7.000.00050Rp350.000.000
3TabletRp2.500.000200Rp500.000.000

Dari tabel di atas, didapatkan total pendapatan sebesar Rp1.150.000.000.

2. Menghitung Biaya Produksi

Setelah menghitung pendapatan, Sobat TeknoBgt perlu menghitung biaya produksi. Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk atau jasa yang dijual. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Untuk menghitung biaya produksi, Sobat TeknoBgt dapat mengikuti rumus berikut:

Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik

Contoh:

NoProdukBiaya Bahan BakuBiaya Tenaga KerjaBiaya Overhead PabrikBiaya Produksi
1HandphoneRp2.000.000.000Rp500.000.000Rp1.000.000.000Rp3.500.000.000
2LaptopRp4.000.000.000Rp1.000.000.000Rp1.500.000.000Rp6.500.000.000
3TabletRp1.500.000.000Rp400.000.000Rp800.000.000Rp2.700.000.000

Dari tabel di atas, didapatkan total biaya produksi sebesar Rp12.700.000.000.

3. Menghitung Laba Kotor

Setelah menghitung pendapatan dan biaya produksi, Sobat TeknoBgt dapat menghitung laba kotor. Laba kotor adalah selisih antara pendapatan dengan biaya produksi. Untuk menghitung laba kotor, Sobat TeknoBgt dapat mengikuti rumus berikut:

Laba Kotor = Pendapatan – Biaya Produksi

Contoh:

NoProdukPendapatanBiaya ProduksiLaba Kotor
1HandphoneRp300.000.000Rp3.500.000.000-Rp3.200.000.000
2LaptopRp350.000.000Rp6.500.000.000-Rp6.150.000.000
3TabletRp500.000.000Rp2.700.000.000-Rp2.200.000.000

Dari tabel di atas, didapatkan total laba kotor sebesar -Rp11.550.000.000. Artinya, perusahaan mengalami rugi pada periode tersebut.

4. Menghitung Biaya Operasional

Setelah menghitung laba kotor, Sobat TeknoBgt perlu menghitung biaya operasional. Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan operasional bisnis, seperti biaya sewa, biaya listrik, biaya gaji karyawan, dan biaya promosi. Untuk menghitung biaya operasional, Sobat TeknoBgt dapat mengikuti rumus berikut:

Biaya Operasional = Biaya Sewa + Biaya Listrik + Biaya Gaji Karyawan + Biaya Promosi

Contoh:

NoBiaya SewaBiaya ListrikBiaya Gaji KaryawanBiaya PromosiBiaya Operasional
1Rp500.000.000Rp100.000.000Rp1.000.000.000Rp200.000.000Rp1.800.000.000

Dari tabel di atas, didapatkan total biaya operasional sebesar Rp1.800.000.000.

5. Menghitung Laba Bersih

Setelah menghitung biaya operasional, Sobat TeknoBgt dapat menghitung laba bersih. Laba bersih adalah selisih antara laba kotor dengan biaya operasional. Untuk menghitung laba bersih, Sobat TeknoBgt dapat mengikuti rumus berikut:

Laba Bersih = Laba Kotor – Biaya Operasional

Contoh:

NoLaba KotorBiaya OperasionalLaba Bersih
1-Rp11.550.000.000Rp1.800.000.000-Rp9.750.000.000

Dari tabel di atas, didapatkan total laba bersih sebesar -Rp9.750.000.000. Artinya, perusahaan mengalami kerugian pada periode tersebut.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan laba rugi?

Laba rugi adalah selisih antara pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu.

2. Mengapa penting untuk menghitung laba rugi penjualan?

Menghitung laba rugi penjualan penting untuk mengetahui keuntungan yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa dan melakukan evaluasi untuk meningkatkan profitabilitas.

3. Apa saja komponen biaya produksi?

Komponen biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

4. Apa yang dimaksud dengan laba kotor?

Laba kotor adalah selisih antara pendapatan dengan biaya produksi.

5. Apa yang dimaksud dengan biaya operasional?

Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan operasional bisnis, seperti biaya sewa, biaya listrik, biaya gaji karyawan, dan biaya promosi.

6. Apa yang dimaksud dengan laba bersih?

Laba bersih adalah selisih antara laba kotor dengan biaya operasional.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Laba Rugi Penjualan