Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu sedang belajar tentang genetika? Jika iya, maka kamu pasti sudah mengenal istilah jarak gen. Jarak gen merupakan jarak antara dua gen pada kromosom yang diukur dalam satuan tertentu. Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai cara menghitung jarak gen dengan lengkap dan mudah dipahami. Yuk simak!
Pengertian Jarak Gen
Sebelum memulai pembahasan lebih jauh, kita perlu memahami terlebih dahulu mengenai pengertian jarak gen. Jarak gen merupakan jarak antara dua lokus gen pada kromosom. Locus gen merupakan lokasi spesifik pada kromosom di mana suatu gen berada. Jarak gen diukur dalam satuan map atau centimorgan (cM).
Contohnya, jika dua gen terletak pada jarak 10 cM, maka terdapat 10% kemungkinan terjadinya rekombinasi (penggabungan ulang) pada kedua gen tersebut selama proses meiosis berlangsung.
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai cara menghitung jarak gen, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu:
- Data fenotipik dan genotipik
- Data frekuensi rekombinasi
Cara Menghitung Jarak Gen pada Kromosom
Ada dua metode yang umum digunakan untuk menghitung jarak gen pada kromosom, yaitu:
1. Metode Tiga Peta
Metode tiga peta merupakan metode yang paling umum digunakan dalam penentuan jarak gen pada kromosom. Metode ini menggunakan tiga lokus gen yang berdekatan pada kromosom. Lokus yang berada di tengah (B) ditentukan terlebih dahulu posisinya. Kemudian, dua lokus lainnya ditentukan posisinya berdasarkan frekuensi rekombinasi.
Berikut cara menghitung jarak gen menggunakan metode tiga peta:
- Mengumpulkan data fenotipik dan genotipik
- Membuat tabel fenotipik dan genotipik
- Membuat peta kromosom
- Menghitung frekuensi rekombinasi
- Menentukan jarak gen pada kromosom
Tabel Fenotipik dan Genotipik
Lokus | Fenotipe | Genotipe |
---|---|---|
A | Kelopak bunga merah | AA atau Aa |
B | Biji polong kuning | BB atau Bb |
C | Batang berkulit licin | CC atau Cc |
Peta Kromosom
Setelah kita memiliki tabel fenotipik dan genotipik, selanjutnya kita membuat peta kromosom. Peta kromosom digunakan untuk menunjukkan posisi lokus gen pada kromosom.
Contoh peta kromosom:
Menghitung Frekuensi Rekombinasi
Setelah peta kromosom dibuat, selanjutnya kita menghitung frekuensi rekombinasi. Frekuensi rekombinasi merupakan persentase individu yang mengalami rekombinasi pada dua lokus gen tertentu selama proses meiosis berlangsung.
Contohnya, jika terdapat 200 individu yang diamati, dan terdapat 20 individu yang mengalami rekombinasi antara lokus A dan B, maka frekuensi rekombinasi adalah:
Frekuensi rekombinasi = (20/200) x 100% = 10%
Menentukan Jarak Gen pada Kromosom
Setelah frekuensi rekombinasi diketahui, selanjutnya kita dapat menentukan jarak gen pada kromosom. Untuk menghitung jarak gen pada kromosom, kita menggunakan rumus berikut:
Jarak gen = frekuensi rekombinasi x 100 cM
Contohnya, jika frekuensi rekombinasi antara lokus A dan B adalah 10%, maka jarak gen pada kromosom adalah:
Jarak gen = 10 x 100 cM = 10 cM
2. Metode Maksimum Likelihood
Metode maksimum likelihood merupakan metode yang digunakan dalam penentuan jarak gen pada kromosom berdasarkan data genotipik. Metode ini menentukan jarak gen berdasarkan kemungkinan kemunculan suatu genotip pada keturunan.
Berikut cara menghitung jarak gen menggunakan metode maksimum likelihood:
- Mengumpulkan data genotipik
- Membuat tabel frekuensi genotipik
- Menghitung kemungkinan kemunculan genotip pada keturunan
- Menentukan jarak gen pada kromosom
Tabel Frekuensi Genotipik
Lokus | Genotipe | Frekuensi |
---|---|---|
A | AA | 0.36 |
A | Aa | 0.48 |
A | aa | 0.16 |
Menghitung Kemungkinan Kemunculan Genotip pada Keturunan
Setelah kita memiliki tabel frekuensi genotipik, selanjutnya kita menghitung kemungkinan kemunculan suatu genotip pada keturunan.
Contohnya, jika kita ingin mengetahui kemungkinan kemunculan genotip AaBb pada keturunan dari induk AABBcc dan aabbCC, maka kita dapat menggunakan aturan perkalian sebagai berikut:
Kemungkinan kemunculan genotip AaBb = Kemungkinan kemunculan genotip Aa x Kemungkinan kemunculan genotip Bb
Kemungkinan kemunculan genotip Aa:
Kemungkinan kemunculan AA = 0.36
Kemungkinan kemunculan Aa = 0.48
Kemungkinan kemunculan aa = 0.16
Jika kedua induk merupakan AABBcc dan aabbCC, maka kemungkinan kemunculan Aa pada keturunan adalah:
Kemungkinan kemunculan Aa = (0.48 x 0.52) + (0.52 x 0.48) = 0.4992
Kemungkinan kemunculan genotip Bb:
Jumlah keturunan = 4
Kemungkinan kemunculan Bb pada keturunan adalah:
Kemungkinan kemunculan Bb = (jumlah keturunan yang memiliki genotip Bb / jumlah total keturunan) x 100%
Kemungkinan kemunculan Bb = (2/4) x 100% = 50%
Dengan demikian, kemungkinan kemunculan genotip AaBb pada keturunan adalah:
Kemungkinan kemunculan genotip AaBb = 0.4992 x 0.5 = 0.2496 atau 24.96%
Menentukan Jarak Gen pada Kromosom
Setelah kita mengetahui kemungkinan kemunculan suatu genotip pada keturunan, selanjutnya kita dapat menentukan jarak gen pada kromosom menggunakan rumus berikut:
Jarak gen = -log (kemungkinan kemunculan suatu genotip) x 100 cM
Contohnya, jika kemungkinan kemunculan genotip AaBb pada keturunan adalah 24.96%, maka jarak gen pada kromosom adalah:
Jarak gen = -log (0.2496) x 100 cM = 0.60 x 100 cM = 60 cM
FAQ Mengenai Jarak Gen
Apa itu jarak gen?
Jarak gen merupakan jarak antara dua lokus gen pada kromosom yang diukur dalam satuan tertentu.
Bagaimana cara menghitung jarak gen?
Ada dua metode yang umum digunakan untuk menghitung jarak gen pada kromosom, yaitu metode tiga peta dan metode maksimum likelihood.
Apa yang perlu dipersiapkan sebelum menghitung jarak gen?
Sebelum menghitung jarak gen, perlu dipersiapkan data fenotipik dan genotipik, serta data frekuensi rekombinasi.
Apa itu frekuensi rekombinasi?
Frekuensi rekombinasi merupakan persentase individu yang mengalami rekombinasi pada dua lokus gen tertentu selama proses meiosis berlangsung.
Apa itu metode tiga peta?
Metode tiga peta merupakan metode yang paling umum digunakan dalam penentuan jarak gen pada kromosom. Metode ini menggunakan tiga lokus gen yang berdekatan pada kromosom.
Apa itu metode maksimum likelihood?
Metode maksimum likelihood merupakan metode yang digunakan dalam penentuan jarak gen pada kromosom berdasarkan data genotipik. Metode ini menentukan jarak gen berdasarkan kemungkinan kemunculan suatu genotip pada keturunan.
Kesimpulan
Jarak gen merupakan jarak antara dua lokus gen pada kromosom yang diukur dalam satuan tertentu. Ada dua metode yang umum digunakan untuk menghitung jarak gen pada kromosom, yaitu metode tiga peta dan metode maksimum likelihood. Sebelum menghitung jarak gen, perlu dipersiapkan data fenotipik dan genotipik, serta data frekuensi rekombinasi. Dengan mengetahui jarak gen, kita dapat memahami hubungan antara gen dan sifat-sifat fenotipik pada makhluk hidup.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.