TEKNOBGT

Cara Hitung DPP PPN

Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang cara menghitung DPP PPN. Bagi kalian yang sering berurusan dengan pajak, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ini. Namun, bagi yang masih awam, DPP PPN adalah singkatan dari Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap dan terperinci mengenai cara hitung DPP PPN. Simak terus sampai akhir ya!

Pengertian DPP PPN

Sebelum membahas mengenai cara menghitung DPP PPN, alangkah baiknya jika kita memahami terlebih dahulu apa itu DPP PPN. Dalam peraturan perpajakan, DPP PPN merupakan dasar pengenaan pajak. DPP PPN dikenakan sebelum PPN, dan pajak yang dibayarkan adalah sebesar persentase PPN yang berlaku saat itu. Jadi, DPP PPN adalah harga jual termasuk pajak setelah dikurangi diskon, termasuk PPN yang terutang.

Contohnya, jika suatu barang dijual seharga Rp1.000.000,- dan besarnya PPN yang dikenakan adalah 10%, maka DPP PPN dari barang tersebut adalah Rp900.000,-. Sedangkan, besarnya PPN yang harus dibayarkan adalah 10% x Rp900.000,- = Rp90.000,-. Jadi, total harga jual termasuk pajak yang harus dibayar adalah Rp1.000.000,- + Rp90.000,- = Rp1.090.000,-.

Persyaratan Penghitungan DPP PPN

Sebelum kita mulai membahas mengenai cara menghitung DPP PPN, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Adapun persyaratan tersebut antara lain:

1. Terdapat Objek Pajak yang Didukung oleh Bukti Transaksi

Objek pajak yang dapat dikenakan PPN adalah barang dan jasa. Dalam hal ini, objek pajak tersebut harus didukung oleh bukti transaksi yang sah. Bukti transaksi ini berupa faktur atau surat keterangan lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Terdapat Harga Jual pada Objek Pajak

Hal yang kedua adalah terdapat harga jual pada objek pajak tersebut. Harga jual tersebut harus dipergunakan sebagai dasar pengenaan PPN.

3. Terdapat Tarif PPN yang Berlaku pada Objek Pajak

Pada setiap objek pajak yang dikenakan PPN, tentu saja terdapat tarif PPN yang berlaku. Tarif PPN ini ditentukan oleh pemerintah dan berbeda-beda untuk setiap produk atau jasa.

Cara Menghitung DPP PPN

Berikut adalah cara menghitung DPP PPN yang harus Sobat TeknoBgt ketahui:

1. Menentukan Harga Jual Objek Pajak

Langkah pertama dalam menghitung DPP PPN adalah menentukan harga jual pada objek pajak tersebut. Harga jual tersebut harus tercantum pada faktur atau surat keterangan lainnya.

2. Mengurangi Diskon pada Harga Jual

Setelah harga jual ditentukan, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengurangi diskon pada harga jual tersebut. Diskon dapat berupa diskon langsung, diskon dalam bentuk voucher, atau diskon lainnya.

3. Menambahkan Biaya-biaya yang Dikenakan pada Pembeli

Setelah dikurangi diskon, Selanjutnya yang harus dilakukan adalah menambahkan biaya-biaya yang dikenakan pada pembeli, seperti biaya pengiriman, biaya asuransi, dll.

4. Memperhatikan Pengenaan PPN

Setelah mengetahui total harga jual termasuk pajak, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah memperhatikan pengenaan PPN. Apakah objek pajak yang dibeli termasuk dalam barang atau jasa yang dikenakan PPN atau tidak.

Jika objek pajak tersebut termasuk dalam barang atau jasa yang dikenakan PPN, maka kita dapat langsung memperhitungkan DPP PPN-nya. Sedangkan, jika objek pajak tersebut tidak termasuk dalam barang atau jasa yang dikenakan PPN, maka kita tidak perlu menghitung DPP PPN-nya.

5. Menghitung DPP PPN

Langkah terakhir adalah menghitung DPP PPN. DPP PPN dapat dihitung dengan rumus:

DPP PPN = Harga Jual – Diskon + Biaya-biaya – PPN yang Terutang

Setelah kita mengetahui DPP PPN-nya, selanjutnya kita bisa menghitung besarnya PPN-nya yang harus dibayarkan.

FAQ Mengenai DPP PPN

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai DPP PPN:

1. Apa Saja Barang atau Jasa yang Dikenakan PPN?

Sesuai dengan Peraturan Pajak, barang atau jasa yang dikenakan PPN antara lain:

  • Makanan dan minuman
  • Pakaian
  • Obat-obatan
  • Peralatan kantor
  • Barang-barang elektronik
  • Jasa perbankan
  • Jasa IT

2. Bagaimana Jika Saya Tidak Mengetahui Besarnya Tarif PPN?

Setiap produk atau jasa yang dikenakan PPN memiliki tarif yang berbeda-beda. Anda dapat mengetahui tarif PPN tersebut pada website resmi Direktorat Jenderal Pajak. Namun, jika Anda masih bingung dengan tarif PPN tersebut, Anda dapat menghubungi pihak Kementrian Keuangan atau konsultan pajak.

3. Apa yang Terjadi Jika Tidak Membayar PPN?

Jika Anda tidak membayar PPN, maka Anda akan dikenakan sanksi administratif oleh Direktorat Jenderal Pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Dapatkah Saya Mengajukan Pembayaran PPN secara Cicilan?

Anda dapat mengajukan pembayaran PPN secara cicilan kepada Direktorat Jenderal Pajak.

Penutup

Demikianlah artikel mengenai cara menghitung DPP PPN. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi Sobat TeknoBgt yang membutuhkan informasi mengenai DPP PPN. Jika masih ada pertanyaan atau hal yang kurang jelas, silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Terima kasih dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung DPP PPN