TEKNOBGT

Cara Menghitung PPH 23 dan PPN

Halo Sobat TeknoBgt! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung PPH 23 dan PPN. Dalam dunia bisnis, penghitungan PPH 23 dan PPN sangatlah penting untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, mari kita simak penjelasannya dengan seksama.

Apa Itu PPH 23?

PPH 23 atau Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan yang diperoleh dari pihak yang bukan Wajib Pajak. Contohnya, ketika perusahaan membayar bunga deposito pada bank, maka perusahaan harus memotong PPH 23 dari bunga yang diterima oleh bank. PPH 23 juga harus dipotong pada pembayaran honorarium atau jasa yang diberikan oleh pihak yang bukan Wajib Pajak.

Cara Menghitung PPH 23

Untuk menghitung PPH 23, perhatikan langkah-langkah berikut:

NoKeteranganNilai
1.Jumlah bruto penghasilanRp. 10.000.000,-
2.Pengurangan biaya-biaya yang dapat dipertanggungjawabkanRp. 1.000.000,-
3.Penghasilan netoRp. 9.000.000,-
4.Tarif PPH 23 (2%)Rp. 180.000,-

Jadi, tarif PPH 23 sebesar 2% dari penghasilan neto atau hasil pengurangan antara jumlah bruto penghasilan dengan biaya-biaya yang dapat dipertanggungjawabkan.

Apa Itu PPN?

PPN atau Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan pada setiap transaksi jual beli barang dan jasa yang dikenakan oleh pelaku usaha yang terdaftar sebagai Wajib Pajak. PPN yang telah dibayar oleh konsumen pada saat pembelian barang atau jasa akan dikumpulkan oleh pelaku usaha lalu disetorkan ke pemerintah sebagai pajak.

Cara Menghitung PPN

Untuk menghitung PPN, perhatikan langkah-langkah berikut:

NoKeteranganNilai
1.Harga jual barang/jasaRp. 100.000,-
2.Besar tarif PPN (10%)Rp. 10.000,-

Jadi, tarif PPN sebesar 10% dari harga jual barang atau jasa yang dikenakan oleh pelaku usaha yang terdaftar sebagai Wajib Pajak.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa yang dimaksud dengan PPH 23?

PPH 23 atau Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan yang diperoleh dari pihak yang bukan Wajib Pajak.

2. Siapa yang wajib memotong PPH 23?

Perusahaan atau pihak yang membayar bunga deposito pada bank, maupun pemberi jasa atau honorarium pada pihak yang bukan Wajib Pajak.

3. Bagaimana cara menghitung PPH 23?

Penghitungan PPH 23 dilakukan dengan mengurangkan jumlah bruto penghasilan dengan biaya-biaya yang dapat dipertanggungjawabkan. Kemudian, tarif PPH 23 sebesar 2% dari hasil pengurangan tersebut.

4. Apa yang dimaksud dengan PPN?

PPN atau Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan pada setiap transaksi jual beli barang dan jasa yang dikenakan oleh pelaku usaha yang terdaftar sebagai Wajib Pajak.

5. Siapa yang wajib mengumpulkan dan menyetorkan PPN ke pemerintah?

Pelaku usaha yang terdaftar sebagai Wajib Pajak.

6. Bagaimana cara menghitung PPN?

Penghitungan PPN dilakukan dengan mengalikan harga jual barang atau jasa dengan tarif PPN sebesar 10%.

Kesimpulan

Dalam menjalankan bisnis, penghitungan PPH 23 dan PPN merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Dalam artikel ini, telah dijelaskan cara menghitung PPH 23 dan PPN dengan lengkap. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung PPH 23 dan PPN