TEKNOBGT

Cara Menghitung Harga Jual Makanan Rumahan

Hello Sobat TeknoBgt! Bagi sobat yang sedang memulai bisnis makanan rumahan, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah menentukan harga jual yang tepat. Namun, seringkali kita bingung dalam menghitung harga jual tersebut. Nah, kali ini kami akan memberikan tips dan cara menghitung harga jual makanan rumahan dengan mudah dan cepat. Yuk, simak ulasan berikut ini!

Definisikan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menghitung harga jual makanan rumahan adalah dengan mendefinisikan harga pokok penjualan (HPP). HPP adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membuat produk tersebut. Biaya ini meliputi bahan baku, biaya listrik, air, gas, biaya karyawan dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pembuatan produk tersebut.

Misalnya, jika Anda membuat kue bolu, maka HPP Anda bisa dihitung dari jumlah bahan baku yang digunakan seperti tepung, telur, gula, mentega, susu, dan lain-lain. Jumlah bahan tersebut dijumlahkan dengan biaya listrik, gas, dan air yang digunakan selama proses produksi. Selain itu, biaya-biaya lain seperti kemasan, peralatan dapur, dan biaya tenaga kerja juga termasuk dalam HPP.

Cara Menghitung HPP

Bahan BakuJumlahHargaTotal
Tepung500 grRp 10.000Rp 5.000.000
Telur5 butirRp 2.000Rp 10.000
Gula100 grRp 5.000Rp 500.000
Mentega200 grRp 15.000Rp 3.000.000
Susu100 mlRp 7.000Rp 700.000
Total Biaya ProduksiRp 9.210.000

Dari tabel di atas, kita dapat menghitung total biaya produksi yang didapat sebesar Rp 9.210.000.

Tentukan Tingkat Keuntungan

Setelah mendefinisikan HPP, langkah berikutnya adalah menentukan tingkat keuntungan yang diinginkan. Keuntungan adalah selisih antara harga jual dan harga pokok penjualan. Tingkat keuntungan ini biasanya berbeda-beda tergantung dari jenis usaha dan produk yang ditawarkan. Ada beberapa metode untuk menentukan tingkat keuntungan, di antaranya:

1. Mark Up Cost Percentage

Metode pertama adalah dengan menggunakan mark up cost percentage. Dalam metode ini, Anda menentukan persentase keuntungan yang diinginkan. Persentase ini biasanya berkisar antara 20-50%. Setelah itu, Anda akan menambahkan persentase tersebut ke harga pokok penjualan.

Cara Menghitung Harga Jual dengan Metode Mark Up Cost Percentage

Misalnya, jika HPP Anda sebesar Rp 9.210.000 dan Anda ingin mendapatkan keuntungan sebesar 30%, maka rumusnya adalah:

Harga Jual = HPP + (HPP x Persentase Keuntungan)

Harga Jual = Rp 9.210.000 + (Rp 9.210.000 x 0,3)

Harga Jual = Rp 11.973.000

Dari perhitungan di atas, maka harga jual kue bolu yang Anda tawarkan adalah sebesar Rp 11.973.000.

2. Competitor Based Pricing

Metode kedua adalah dengan mengambil harga jual produk pesaing sebagai acuan. Anda perlu melakukan survei harga di pasar atau mencari informasi harga dari pesaing Anda. Setelah itu, Anda akan menetapkan harga jual berdasarkan harga pesaing dan menambahkan sedikit keuntungan. Metode ini sering digunakan pada produk-produk yang sudah ada di pasar dan mempunyai pesaing yang banyak.

3. Value Based Pricing

Metode ketiga adalah value based pricing. Dalam metode ini, Anda menentukan harga jual berdasarkan nilai produk tersebut. Misalnya, jika produk Anda mempunyai nilai lebih seperti bahan-bahan berkualitas tinggi atau proses produksi yang berbeda dengan pesaing, maka harga jual bisa lebih tinggi dari pesaing.

Tentukan Harga Jual

Setelah menentukan HPP dan tingkat keuntungan, langkah terakhir adalah menentukan harga jual yang tepat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan harga jual, di antaranya:

1. Berapa Harga yang Layak bagi Konsumen

Anda perlu mempertimbangkan berapa harga yang layak bagi konsumen. Jangan menetapkan harga terlalu tinggi sehingga konsumen akan beralih ke produk pesaing. Namun, juga jangan menetapkan harga terlalu rendah karena akan merugikan Anda dan bisnis Anda tidak akan berkembang karena keuntungan yang kecil.

2. Kalkulasikan Dengan Seksama

Sebelum menetapkan harga jual, pastikan untuk mengkalkulasikan dengan seksama. Periksa kembali HPP dan tingkat keuntungan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasilnya harus bisa dicerna oleh konsumen dan tetap menguntungkan bagi Anda.

3. Jangan Takut Menyesuaikan Harga

Jangan takut menyesuaikan harga jual jika terjadi perubahan biaya produksi atau jika Anda ingin menaikkan harga jual karena peningkatan kualitas produk. Namun, pastikan untuk tetap memberikan nilai tambah pada konsumen untuk menjaga kepercayaan dan loyalitas konsumen.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Q: Apakah saya harus menaikkan harga jika biaya produksi meningkat?

A: Ya, Anda perlu menaikkan harga jual jika biaya produksi meningkat. Namun, pastikan bahwa kenaikan harga jual tersebut masih bisa dicerna oleh konsumen dan memberikan nilai tambah bagi produk Anda.

Q: Bagaimana jika pesaing menawarkan harga yang lebih rendah dari harga jual saya?

A: Anda bisa melakukan survei harga pasar atau menawarkan nilai tambah pada produk Anda. Bisa dengan memberikan kemasan yang lebih menarik, menambahkan rasa baru, atau memberikan pelayanan yang lebih baik untuk konsumen.

Q: Apakah saya bisa menetapkan harga jual lebih tinggi dari pesaing?

A: Ya, Anda bisa menetapkan harga jual lebih tinggi jika produk Anda mempunyai nilai tambah atau kualitas yang lebih baik dibandingkan pesaing.

Kesimpulan

Dalam menentukan harga jual makanan rumahan, Anda perlu memperhatikan beberapa hal seperti harga pokok penjualan, tingkat keuntungan, dan harga yang layak bagi konsumen. Pastikan juga untuk mengkalkulasikan dengan seksama dan tidak takut menyesuaikan harga jika terjadi perubahan biaya produksi atau peningkatan kualitas produk. Dengan demikian, harga jual yang tepat akan membantu bisnis makanan rumahan Anda berkembang dan menguntungkan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Harga Jual Makanan Rumahan